fbpx
Wikipedia

Bilangan kompleks

Bilangan kompleks dalam matematika, adalah bilangan yang dinotasikan oleh , di mana a dan b adalah bilangan riil, dan i adalah suatu bilangan imajiner di mana i 2 = −1. Bilangan riil a disebut juga bagian riil dari bilangan kompleks, dan bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.

Bilangan kompleks secara visual dapat direpresentasikan sebagai sepasang angka (a, b) membentuk vektor pada diagram yang disebut diagram Argand, mewakili bidang kompleks. "Re"adalah sumbu nyata,"Im"adalah sumbu imajiner, dan i memuaskan i2 = −1.

Sebagai contoh, 3 + 2i adalah bilangan kompleks dengan bagian riil 3 dan bagian imajiner 2i.

Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan riil; namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan riil yang hanya memiliki sebagian.

Dalam bidang-bidang tertentu (seperti teknik elektro, di mana i digunakan sebagai simbol untuk arus listrik), bilangan kompleks ditulis a + bj.

Garis besar

Notasi dan operasi

Himpunan bilangan kompleks umumnya dinotasikan dengan C, atau  . Bilangan real, R, dapat dinyatakan sebagai bagian dari himpunan C dengan menyatakan setiap bilangan real sebagai bilangan kompleks:  .

Bilangan kompleks ditambah, dikurang, dan dikali dengan menggunakan sifat-sifat aljabar seperti asosiatif, komutatif, dan distributif, dan dengan persamaan i 2 = −1:

(a + bi) + (c + di) = (a+c) + (b+d)i
(a + bi) − (c + di) = (ac) + (bd)i
(a + bi)(c + di) = ac + bci + adi + bd i 2 = (acbd) + (bc+ad)i

Pembagian bilangan kompleks juga dapat didefinisikan (lihat di bawah). Jadi, himpunan bilangan kompleks membentuk bidang matematika yang, berbeda dengan bilangan real, berupa aljabar tertutup.

Dalam matematika, adjektif "kompleks" berarti bilangan kompleks digunakan sebagai dasar teori angka yang digunakan. Sebagai contoh, analisis kompleks, matriks kompleks, polinomial kompleks, dan aljabar Lie kompleks.

Definisi

 
Ilustrasi dari bilangan kompleks z = x + iy dalam medan kompleks. Bagian yang sebenarnya adalah x, dan bagian imajinernya adalah y.

Definisi formal bilangan kompleks adalah sepasang bilangan real (a, b) dengan operasi sebagai berikut:

  •  
  •  

Dengan definisi di atas, bilangan-bilangan kompleks yang ada membentuk suatu himpunan bilangan kompleks yang dinotasikan dengan C.

Karena bilangan kompleks a + bi merupakan spesifikasi unik yang berdasarkan sepasang bilangan riil (a, b), bilangan kompleks mempunyai hubungan korespondensi satu-satu dengan titik-titik pada satu bidang yang dinamakan bidang kompleks.

Bilangan riil a dapat disebut juga dengan bilangan kompleks (a, 0), dan dengan cara ini, himpunan bilangan riil R menjadi bagian dari himpunan bilangan kompleks C.

Dalam C, berlaku sebagai berikut:

  • identitas penjumlahan ("nol"): (0, 0)
  • identitas perkalian ("satu"): (1, 0)
  • invers penjumlahan (a,b): (−a, −b)
  • invers perkalian (reciprocal) bukan nol (a, b):  

Notasi

Bentuk Penjumlahan

Bilangan kompleks pada umumnya dinyatakan sebagai penjumlahan dua suku, dengan suku pertama adalah bilangan riil, dan suku kedua adalah bilangan imajiner.

 

Bentuk Polar

Dengan menganggap bahwa:

 

dan

 

maka

 

Untuk mempersingkat penulisan, bentuk   juga sering ditulis sebagai  .

Bentuk Eksponen

Bentuk lain adalah bentuk eksponen, yaitu:

 

Bidang kompleks

 

Bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai titik atau vektor posisi pada sistem koordinat dua dimensi yang dinamakan bidang kompleks atau Diagram Argand.

Koordinat Kartesius bilangan kompleks adalah bagian riil x dan bagian imajiner y, sedangkan koordinat sirkulernya adalah r = |z|, yang disebut modulus, dan φ = arg(z), yang disebut juga argumen kompleks dari z (Format ini disebut format mod-arg). Dikombinasikan dengan Rumus Euler, dapat diperoleh:

 

Kadang-kadang, notasi r cis φ dapat juga ditemui.

Perlu diperhatikan bahwa argumen kompleks adalah unik modulo 2π, jadi, jika terdapat dua nilai argumen kompleks yang berbeda sebanyak kelipatan bilangan bulat dari 2π, kedua argumen kompleks tersebut adalah sama (ekivalen).

Dengan menggunakan identitas trigonometri dasar, dapat diperoleh:

 

dan

 

Penjumlahan dua bilangan kompleks sama seperti penjumlahan vektor dari dua vektor, dan perkalian dengan bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai rotasi dan pemanjangan secara bersamaan.

Perkalian dengan i adalah rotasi 90 derajat berlawanan dengan arah jarum jam (  radian). Secara geometris, persamaan i2 = −1 adalah dua kali rotasi 90 derajat yang sama dengan rotasi 180 derajat (  radian).

Konstruksi formal

Konstruksi sebagai tatanan

William Rowan Hamilton memperkenalkan pendekatan untuk mendefinisikan himpunan C dari bilangan kompleks[1] sebagai himpunan R2 pasangan order (a, b) dari bilangan real, di mana aturan penjumlahan dan perkalian berikut diterapkan:[2]

 

Kemudian hanya masalah notasi untuk diungkapkan (a, b) sebagai a + bi.

Konstruksi sebagai medan hasil bagi

Meskipun konstruksi tingkat rendah ini secara akurat mendeskripsikan struktur bilangan kompleks, definisi ekuivalen berikut mengungkapkan sifat aljabar C lebih segera. Karakterisasi ini bergantung pada pengertian bidang dan polinomial. Bidang adalah himpunan yang diberkahi dengan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang berperilaku seperti yang biasa dari, katakanlah, bilangan rasional. Contohnya, hukum distributif

 

harus memegang untuk tiga elemen x, y dan z dari sebuah lapangan. Himpunan R bilangan real memang membentuk bidang. Polinomial p(X) dengan koefisien nyata adalah ekspresi dari bentuk

 

Dimana a0, ..., an adalah bilangan real. Penambahan dan perkalian polinomial biasa memberikan himpunan R[X] dari semua polinomial dengan struktur gelanggang. Gelanggang ini disebut gelanggang polinomial di atas bilangan riil.

Kumpulan bilangan kompleks ditentukan sebagai gelanggang hasil bagi R[X]/(X 2 + 1).[3] Bidang ekstensi ini berisi dua akar kuadrat dari −1, yaitu (coset dari) X dan X, masing-masing. (Koset dari) 1 dan X membentuk dasar dari R[X]/(X 2 + 1) sebagai ruang vektor nyata, yang berarti bahwa setiap elemen bidang ekstensi dapat ditulis secara unik sebagai kombinasi linier di kedua elemen ini. Dengan kata lain, elemen bidang ekstensi dapat ditulis sebagai pasangan berurutan (a, b) dari bilangan real. Cincin hasil bagi adalah bidang, karena X2 + 1 adalah tak tersederhanakan berakhir R, sehingga ideal yang dihasilkan adalah maksimal.

Rumus penjumlahan dan perkalian di ring R[X], modulo the relation X2 = −1, sesuai dengan rumus untuk penjumlahan dan perkalian bilangan kompleks yang didefinisikan sebagai pasangan berurutan.

Wakilan matriks dari bilangan kompleks

Bilangan kompleks a + bi bisa juga diwakili oleh 2 × 2 matriks yang memiliki bentuk sebagai berikut:

 

Di sini entri a dan b adalah bilangan riil. Jumlah dan produk dari dua matriks tersebut lagi-lagi dalam bentuk ini, dan jumlah dan hasil kali bilangan kompleks sesuai dengan jumlah dan perkalian dari matriks-matriks tersebut, hasil perkaliannya adalah:

 

Deskripsi geometris dari perkalian bilangan kompleks juga dapat diekspresikan dalam matriks rotasi dengan menggunakan korespondensi antara bilangan kompleks dan sejenisnya. Selain itu, kuadrat dari nilai absolut dari bilangan kompleks yang dinyatakan sebagai matriks sama dengan determinan matriks tersebut:

 

Konjugasi   sesuai dengan transpos dari matriks.

Meskipun representasi bilangan kompleks dengan matriks ini adalah yang paling umum, banyak representasi lain yang muncul dari matriks selain   kuadrat itu ke negatif dari matriks identitas. Lihat artikel tentang 2 × 2 matriks riil untuk representasi lain dari bilangan kompleks.

Geometri

Bentuk

Tiga poin non-collinear   di pesawat tentukan 'bentuk' segitiga  . Menemukan titik-titik dalam bidang kompleks, bentuk segitiga ini dapat diekspresikan dengan aritmatika kompleks sebagai

 

Bentuk   sebuah segitiga akan tetap sama, ketika bidang kompleks diubah oleh translasi atau dilasi (dengan transformasi affin), sesuai dengan pengertian intuitif tentang bentuk, dan mendeskripsikan kesamaan. Demikianlah setiap segitiga   berada dalam kelas kesamaan segitiga dengan bentuk yang sama.[4]

Geometri fraktal

 
Set Mandelbrot dengan sumbu nyata dan imajiner berlabel.

Himpunan Mandelbrot adalah contoh populer dari fraktal yang terbentuk pada bidang kompleks. Ini didefinisikan dengan memplot setiap lokasi   tempat melakukan iterasi urutan   tidak menyimpang ketika iterasi tanpa batas. Demikian pula, himpunan Julia memiliki aturan yang sama, kecuali di mana   tetap konstan.

Segitiga

Setiap segitiga memiliki Steiner inellipse unik sebuah elips di dalam segitiga dan bersinggungan dengan titik tengah ketiga sisi segitiga. fokus dari segitiga inellipse Steiner dapat ditemukan sebagai berikut, menurut teorema Marden:[5][6] Nyatakan simpul segitiga pada bidang kompleks sebagai a = xA + yAi, b = xB + yBi, and c = xC + yCi. Tulis persamaan kubik  , ambil turunannya, dan samakan turunan (kuadratik) menjadi nol. Teorema Marden mengatakan bahwa solusi dari persamaan ini adalah bilangan kompleks yang menunjukkan lokasi dari dua fokus.

Lihat pula

  Portal matematika

Catatan

Referensi

  1. ^ Corry, Leo (2015). A Brief History of Numbers. Oxford University Press. hlm. 215–16. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Apostol 1981
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bourbaki
  4. ^ Lester, J.A. (1994), "Triangles I: Shapes", Aequationes Mathematicae, 52: 30–54, doi:10.1007/BF01818325 
  5. ^ Kalman, Dan (2008a), , American Mathematical Monthly, 115 (4): 330–38, doi:10.1080/00029890.2008.11920532, ISSN 0002-9890, diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2012, diakses tanggal 1 January 2012 
  6. ^ Kalman, Dan (2008b), , Journal of Online Mathematics and its Applications, diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2012, diakses tanggal 1 January 2012 

Kutipan

  • Ahlfors, Lars (1979), Complex analysis (edisi ke-3rd), McGraw-Hill, ISBN 978-0-07-000657-7 
  • Apostol, Tom (1981). Mathematical analysis. Addison-Wesley. 
  • Solomentsev, E.D. (2001) [1994], "Complex number", dalam Hazewinkel, Michiel, Encyclopedia of Mathematics, Springer Science+Business Media B.V. / Kluwer Academic Publishers, ISBN 978-1-55608-010-4 

Bacaan lebih lanjut

  • Penrose, Roger (2005), The Road to Reality: A Complete Guide to the Laws of the Universe, Alfred A. Knopf, ISBN 978-0-679-45443-4 
  • Derbyshire, John (2006), Unknown Quantity: A Real and Imaginary History of Algebra, Joseph Henry Press, ISBN 978-0-309-09657-7 
  • Needham, Tristan (1997), Visual Complex Analysis, Clarendon Press, ISBN 978-0-19-853447-1 

Matematika

  • Ahlfors, Lars (1979), Complex analysis (edisi ke-3rd), McGraw-Hill, ISBN 978-0-07-000657-7 
  • Conway, John B. (1986), Functions of One Complex Variable I, Springer, ISBN 978-0-387-90328-6 
  • Joshi, Kapil D. (1989), Foundations of Discrete Mathematics, New York: John Wiley & Sons, ISBN 978-0-470-21152-6 
  • Pedoe, Dan (1988), Geometry: A comprehensive course, Dover, ISBN 978-0-486-65812-4 
  • Press, WH; Teukolsky, SA; Vetterling, WT; Flannery, BP (2007), "Section 5.5 Complex Arithmetic", Numerical Recipes: The Art of Scientific Computing (edisi ke-3rd), New York: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-88068-8 
  • Solomentsev, E.D. (2001) [1994], "Complex number", dalam Hazewinkel, Michiel, Encyclopedia of Mathematics, Springer Science+Business Media B.V. / Kluwer Academic Publishers, ISBN 978-1-55608-010-4 

Sejarah

  • Bourbaki, Nicolas (1998), "Foundations of mathematics § logic: set theory", Elements of the history of mathematics, Springer 
  • Burton, David M. (1995), The History of Mathematics (edisi ke-3rd), New York: McGraw-Hill, ISBN 978-0-07-009465-9 
  • Katz, Victor J. (2004), A History of Mathematics, Brief Version, Addison-Wesley, ISBN 978-0-321-16193-2 
  • Nahin, Paul J. (1998), An Imaginary Tale: The Story of  , Princeton University Press, ISBN 978-0-691-02795-1 
    A gentle introduction to the history of complex numbers and the beginnings of complex analysis.
  • Ebbinghaus, H. D.; Hermes, H.; Hirzebruch, F.; Koecher, M.; Mainzer, K.; Neukirch, J.; Prestel, A.; Remmert, R. (1991), Numbers (edisi ke-hardcover), Springer, ISBN 978-0-387-97497-2 
    An advanced perspective on the historical development of the concept of number.

Templat:Bilangan kompleks

Bilangan kompleks
bilangan, kompleks, dalam, matematika, adalah, bilangan, yang, dinotasikan, oleh, displaystyle, mana, adalah, bilangan, riil, adalah, suatu, bilangan, imajiner, mana, bilangan, riil, disebut, juga, bagian, riil, dari, bilangan, kompleks, bilangan, real, disebu. Bilangan kompleks dalam matematika adalah bilangan yang dinotasikan oleh a b i displaystyle a bi di mana a dan b adalah bilangan riil dan i adalah suatu bilangan imajiner di mana i 2 1 Bilangan riil a disebut juga bagian riil dari bilangan kompleks dan bilangan real b disebut bagian imajiner Jika pada suatu bilangan kompleks nilai b adalah 0 maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a Bilangan kompleks secara visual dapat direpresentasikan sebagai sepasang angka a b membentuk vektor pada diagram yang disebut diagram Argand mewakili bidang kompleks Re adalah sumbu nyata Im adalah sumbu imajiner dan i memuaskan i2 1 Sebagai contoh 3 2i adalah bilangan kompleks dengan bagian riil 3 dan bagian imajiner 2i Bilangan kompleks dapat ditambah dikurang dikali dan dibagi seperti bilangan riil namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat sifat tambahan yang menarik Misalnya setiap persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks tidak seperti bilangan riil yang hanya memiliki sebagian Dalam bidang bidang tertentu seperti teknik elektro di mana i digunakan sebagai simbol untuk arus listrik bilangan kompleks ditulis a bj Daftar isi 1 Garis besar 1 1 Notasi dan operasi 1 2 Definisi 2 Notasi 2 1 Bentuk Penjumlahan 2 2 Bentuk Polar 2 3 Bentuk Eksponen 3 Bidang kompleks 4 Konstruksi formal 4 1 Konstruksi sebagai tatanan 4 2 Konstruksi sebagai medan hasil bagi 4 3 Wakilan matriks dari bilangan kompleks 5 Geometri 5 1 Bentuk 5 2 Geometri fraktal 5 3 Segitiga 6 Lihat pula 7 Catatan 8 Referensi 8 1 Kutipan 9 Bacaan lebih lanjut 9 1 Matematika 9 2 SejarahGaris besar SuntingNotasi dan operasi Sunting Himpunan bilangan kompleks umumnya dinotasikan dengan C atau C displaystyle mathbb C Bilangan real R dapat dinyatakan sebagai bagian dari himpunan C dengan menyatakan setiap bilangan real sebagai bilangan kompleks a a 0 i displaystyle a a 0i Bilangan kompleks ditambah dikurang dan dikali dengan menggunakan sifat sifat aljabar seperti asosiatif komutatif dan distributif dan dengan persamaan i 2 1 a bi c di a c b d i a bi c di a c b d i a bi c di ac bci adi bd i 2 ac bd bc ad iPembagian bilangan kompleks juga dapat didefinisikan lihat di bawah Jadi himpunan bilangan kompleks membentuk bidang matematika yang berbeda dengan bilangan real berupa aljabar tertutup Dalam matematika adjektif kompleks berarti bilangan kompleks digunakan sebagai dasar teori angka yang digunakan Sebagai contoh analisis kompleks matriks kompleks polinomial kompleks dan aljabar Lie kompleks Definisi Sunting Ilustrasi dari bilangan kompleks z x iy dalam medan kompleks Bagian yang sebenarnya adalah x dan bagian imajinernya adalah y Definisi formal bilangan kompleks adalah sepasang bilangan real a b dengan operasi sebagai berikut a b c d a c b d displaystyle a b c d a c b d a b c d a c b d b c a d displaystyle a b cdot c d ac bd bc ad Dengan definisi di atas bilangan bilangan kompleks yang ada membentuk suatu himpunan bilangan kompleks yang dinotasikan dengan C Karena bilangan kompleks a bi merupakan spesifikasi unik yang berdasarkan sepasang bilangan riil a b bilangan kompleks mempunyai hubungan korespondensi satu satu dengan titik titik pada satu bidang yang dinamakan bidang kompleks Bilangan riil a dapat disebut juga dengan bilangan kompleks a 0 dan dengan cara ini himpunan bilangan riil R menjadi bagian dari himpunan bilangan kompleks C Dalam C berlaku sebagai berikut identitas penjumlahan nol 0 0 identitas perkalian satu 1 0 invers penjumlahan a b a b invers perkalian reciprocal bukan nol a b a a 2 b 2 b a 2 b 2 displaystyle left a over a 2 b 2 b over a 2 b 2 right Notasi SuntingBentuk Penjumlahan Sunting Bilangan kompleks pada umumnya dinyatakan sebagai penjumlahan dua suku dengan suku pertama adalah bilangan riil dan suku kedua adalah bilangan imajiner a b i displaystyle a bi Bentuk Polar Sunting Dengan menganggap bahwa r a 2 b 2 displaystyle r sqrt a 2 b 2 dan 8 arctan b a displaystyle theta arctan left frac b a right maka a b i r cos 8 i sin 8 displaystyle a bi r cos theta i sin theta Untuk mempersingkat penulisan bentuk r cos 8 i sin 8 displaystyle r cos theta i sin theta juga sering ditulis sebagai r c i s 8 displaystyle r cis theta Bentuk Eksponen Sunting Bentuk lain adalah bentuk eksponen yaitu r e i 8 r cos 8 i sin 8 displaystyle re i theta r cos theta i sin theta Bidang kompleks Sunting Bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai titik atau vektor posisi pada sistem koordinat dua dimensi yang dinamakan bidang kompleks atau Diagram Argand Koordinat Kartesius bilangan kompleks adalah bagian riil x dan bagian imajiner y sedangkan koordinat sirkulernya adalah r z yang disebut modulus dan f arg z yang disebut juga argumen kompleks dari z Format ini disebut format mod arg Dikombinasikan dengan Rumus Euler dapat diperoleh z x i y r cos ϕ i sin ϕ r e i ϕ displaystyle z x iy r cos phi i sin phi re i phi Kadang kadang notasi r cis f dapat juga ditemui Perlu diperhatikan bahwa argumen kompleks adalah unik modulo 2p jadi jika terdapat dua nilai argumen kompleks yang berbeda sebanyak kelipatan bilangan bulat dari 2p kedua argumen kompleks tersebut adalah sama ekivalen Dengan menggunakan identitas trigonometri dasar dapat diperoleh r 1 e i ϕ 1 r 2 e i ϕ 2 r 1 r 2 e i ϕ 1 ϕ 2 displaystyle r 1 e i phi 1 cdot r 2 e i phi 2 r 1 r 2 e i phi 1 phi 2 dan r 1 e i ϕ 1 r 2 e i ϕ 2 r 1 r 2 e i ϕ 1 ϕ 2 displaystyle frac r 1 e i phi 1 r 2 e i phi 2 frac r 1 r 2 e i phi 1 phi 2 Penjumlahan dua bilangan kompleks sama seperti penjumlahan vektor dari dua vektor dan perkalian dengan bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai rotasi dan pemanjangan secara bersamaan Perkalian dengan i adalah rotasi 90 derajat berlawanan dengan arah jarum jam p 2 displaystyle pi 2 radian Secara geometris persamaan i2 1 adalah dua kali rotasi 90 derajat yang sama dengan rotasi 180 derajat p displaystyle pi radian Konstruksi formal SuntingKonstruksi sebagai tatanan Sunting William Rowan Hamilton memperkenalkan pendekatan untuk mendefinisikan himpunan C dari bilangan kompleks 1 sebagai himpunan R2 pasangan order a b dari bilangan real di mana aturan penjumlahan dan perkalian berikut diterapkan 2 a b c d a c b d a b c d a c b d b c a d displaystyle begin aligned a b c d amp a c b d a b cdot c d amp ac bd bc ad end aligned Kemudian hanya masalah notasi untuk diungkapkan a b sebagai a bi Konstruksi sebagai medan hasil bagi Sunting Meskipun konstruksi tingkat rendah ini secara akurat mendeskripsikan struktur bilangan kompleks definisi ekuivalen berikut mengungkapkan sifat aljabar C lebih segera Karakterisasi ini bergantung pada pengertian bidang dan polinomial Bidang adalah himpunan yang diberkahi dengan operasi penjumlahan pengurangan perkalian dan pembagian yang berperilaku seperti yang biasa dari katakanlah bilangan rasional Contohnya hukum distributif x y z x z y z displaystyle x y z xz yz harus memegang untuk tiga elemen x y dan z dari sebuah lapangan Himpunan R bilangan real memang membentuk bidang Polinomial p X dengan koefisien nyata adalah ekspresi dari bentuk a n X n a 1 X a 0 displaystyle a n X n dotsb a 1 X a 0 Dimana a0 an adalah bilangan real Penambahan dan perkalian polinomial biasa memberikan himpunan R X dari semua polinomial dengan struktur gelanggang Gelanggang ini disebut gelanggang polinomial di atas bilangan riil Kumpulan bilangan kompleks ditentukan sebagai gelanggang hasil bagi R X X 2 1 3 Bidang ekstensi ini berisi dua akar kuadrat dari 1 yaitu coset dari X dan X masing masing Koset dari 1 dan X membentuk dasar dari R X X 2 1 sebagai ruang vektor nyata yang berarti bahwa setiap elemen bidang ekstensi dapat ditulis secara unik sebagai kombinasi linier di kedua elemen ini Dengan kata lain elemen bidang ekstensi dapat ditulis sebagai pasangan berurutan a b dari bilangan real Cincin hasil bagi adalah bidang karena X2 1 adalah tak tersederhanakan berakhir R sehingga ideal yang dihasilkan adalah maksimal Rumus penjumlahan dan perkalian di ring R X modulo the relation X2 1 sesuai dengan rumus untuk penjumlahan dan perkalian bilangan kompleks yang didefinisikan sebagai pasangan berurutan Wakilan matriks dari bilangan kompleks Sunting Bilangan kompleks a bi bisa juga diwakili oleh 2 2 matriks yang memiliki bentuk sebagai berikut a b b a displaystyle begin pmatrix a amp b b amp a end pmatrix Di sini entri a dan b adalah bilangan riil Jumlah dan produk dari dua matriks tersebut lagi lagi dalam bentuk ini dan jumlah dan hasil kali bilangan kompleks sesuai dengan jumlah dan perkalian dari matriks matriks tersebut hasil perkaliannya adalah a b b a c d d c a c b d a d b c b c a d b d a c displaystyle begin pmatrix a amp b b amp a end pmatrix begin pmatrix c amp d d amp c end pmatrix begin pmatrix ac bd amp ad bc bc ad amp bd ac end pmatrix Deskripsi geometris dari perkalian bilangan kompleks juga dapat diekspresikan dalam matriks rotasi dengan menggunakan korespondensi antara bilangan kompleks dan sejenisnya Selain itu kuadrat dari nilai absolut dari bilangan kompleks yang dinyatakan sebagai matriks sama dengan determinan matriks tersebut z 2 a b b a a 2 b 2 displaystyle z 2 begin vmatrix a amp b b amp a end vmatrix a 2 b 2 Konjugasi z displaystyle overline z sesuai dengan transpos dari matriks Meskipun representasi bilangan kompleks dengan matriks ini adalah yang paling umum banyak representasi lain yang muncul dari matriks selain 0 1 1 0 displaystyle bigl begin smallmatrix 0 amp 1 1 amp 0 end smallmatrix bigr kuadrat itu ke negatif dari matriks identitas Lihat artikel tentang 2 2 matriks riil untuk representasi lain dari bilangan kompleks Geometri SuntingBentuk Sunting Tiga poin non collinear u v w displaystyle u v w di pesawat tentukan bentuk segitiga u v w displaystyle u v w Menemukan titik titik dalam bidang kompleks bentuk segitiga ini dapat diekspresikan dengan aritmatika kompleks sebagai S u v w u w u v displaystyle S u v w frac u w u v Bentuk S displaystyle S sebuah segitiga akan tetap sama ketika bidang kompleks diubah oleh translasi atau dilasi dengan transformasi affin sesuai dengan pengertian intuitif tentang bentuk dan mendeskripsikan kesamaan Demikianlah setiap segitiga u v w displaystyle u v w berada dalam kelas kesamaan segitiga dengan bentuk yang sama 4 Geometri fraktal Sunting Set Mandelbrot dengan sumbu nyata dan imajiner berlabel Himpunan Mandelbrot adalah contoh populer dari fraktal yang terbentuk pada bidang kompleks Ini didefinisikan dengan memplot setiap lokasi c displaystyle c tempat melakukan iterasi urutan f c z z 2 c displaystyle f c z z 2 c tidak menyimpang ketika iterasi tanpa batas Demikian pula himpunan Julia memiliki aturan yang sama kecuali di mana c displaystyle c tetap konstan Segitiga Sunting Setiap segitiga memiliki Steiner inellipse unik sebuah elips di dalam segitiga dan bersinggungan dengan titik tengah ketiga sisi segitiga fokus dari segitiga inellipse Steiner dapat ditemukan sebagai berikut menurut teorema Marden 5 6 Nyatakan simpul segitiga pada bidang kompleks sebagai a xA yAi b xB yBi and c xC yCi Tulis persamaan kubik x a x b x c 0 displaystyle scriptstyle x a x b x c 0 ambil turunannya dan samakan turunan kuadratik menjadi nol Teorema Marden mengatakan bahwa solusi dari persamaan ini adalah bilangan kompleks yang menunjukkan lokasi dari dua fokus Lihat pula SuntingWikimedia Commons memiliki media mengenai Complex numbers Portal matematika Bilangan asli Bilangan bulat Bilangan cacah Bilangan imajiner Bilangan riil Bilangan rasional Bilangan irasional Bilangan prima Bilangan komposit Pecahan Permukaan aljabar Gerakan melingkar menggunakan bilangan kompleks Sistem basis kompleks Geometri kompleks Bilangan kompleks ganda Bilangan bulat Eisenstein Identitas Euler Aljabar geometri yang menyertakan bidang kompleks sebagai subruang 2 dimensi spinor G 2 displaystyle mathcal G 2 Akar persatuan Bilangan kompleks satuanCatatan SuntingReferensi Sunting Corry Leo 2015 A Brief History of Numbers Oxford University Press hlm 215 16 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Apostol 1981 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bourbaki Lester J A 1994 Triangles I Shapes Aequationes Mathematicae 52 30 54 doi 10 1007 BF01818325 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kalman Dan 2008a An Elementary Proof of Marden s Theorem American Mathematical Monthly 115 4 330 38 doi 10 1080 00029890 2008 11920532 ISSN 0002 9890 diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2012 diakses tanggal 1 January 2012 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kalman Dan 2008b The Most Marvelous Theorem in Mathematics Journal of Online Mathematics and its Applications diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2012 diakses tanggal 1 January 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kutipan Sunting Ahlfors Lars 1979 Complex analysis edisi ke 3rd McGraw Hill ISBN 978 0 07 000657 7 Apostol Tom 1981 Mathematical analysis Addison Wesley Solomentsev E D 2001 1994 Complex number dalam Hazewinkel Michiel Encyclopedia of Mathematics Springer Science Business Media B V Kluwer Academic Publishers ISBN 978 1 55608 010 4 Bacaan lebih lanjut SuntingWikiversity memiliki bahan belajar tentang Bilangan KompleksWikibuku memiliki buku berjudul Kalkulus Bilangan KompleksWikisource memiliki teks artikel the 1911 Encyclopaedia Britannica tentang Number Complex Numbers Penrose Roger 2005 The Road to Reality A Complete Guide to the Laws of the Universe Alfred A Knopf ISBN 978 0 679 45443 4 Derbyshire John 2006 Unknown Quantity A Real and Imaginary History of Algebra Joseph Henry Press ISBN 978 0 309 09657 7 Needham Tristan 1997 Visual Complex Analysis Clarendon Press ISBN 978 0 19 853447 1 Matematika Sunting Ahlfors Lars 1979 Complex analysis edisi ke 3rd McGraw Hill ISBN 978 0 07 000657 7 Conway John B 1986 Functions of One Complex Variable I Springer ISBN 978 0 387 90328 6 Joshi Kapil D 1989 Foundations of Discrete Mathematics New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 470 21152 6 Pedoe Dan 1988 Geometry A comprehensive course Dover ISBN 978 0 486 65812 4 Press WH Teukolsky SA Vetterling WT Flannery BP 2007 Section 5 5 Complex Arithmetic Numerical Recipes The Art of Scientific Computing edisi ke 3rd New York Cambridge University Press ISBN 978 0 521 88068 8 Solomentsev E D 2001 1994 Complex number dalam Hazewinkel Michiel Encyclopedia of Mathematics Springer Science Business Media B V Kluwer Academic Publishers ISBN 978 1 55608 010 4 Sejarah Sunting Bourbaki Nicolas 1998 Foundations of mathematics logic set theory Elements of the history of mathematics Springer Burton David M 1995 The History of Mathematics edisi ke 3rd New York McGraw Hill ISBN 978 0 07 009465 9 Katz Victor J 2004 A History of Mathematics Brief Version Addison Wesley ISBN 978 0 321 16193 2 Nahin Paul J 1998 An Imaginary Tale The Story of 1 displaystyle scriptstyle sqrt 1 Princeton University Press ISBN 978 0 691 02795 1 A gentle introduction to the history of complex numbers and the beginnings of complex analysis Ebbinghaus H D Hermes H Hirzebruch F Koecher M Mainzer K Neukirch J Prestel A Remmert R 1991 Numbers edisi ke hardcover Springer ISBN 978 0 387 97497 2 An advanced perspective on the historical development of the concept of number Templat Bilangan kompleks Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bilangan kompleks amp oldid 18540723, wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan,

artikel

, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.