fbpx
Wikipedia

Kalkulus

Kalkulus (bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu yang mempelajari perubahan, sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk dan aljabar yang mempelajari operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.[1]

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Contoh cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus proposisional, kalkulus variasi, kalkulus lambda, dan kalkulus proses. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.[1]

Sejarah

 
Sir Isaac Newton adalah salah seorang penemu dan kontributor kalkulus yang terkenal.

Perkembangan

Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis.[2] Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM). Pada papirus tersebut, orang Mesir telah mampu menghitung volume piramida terpancung.[3] Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral.[4]

Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar.[5] Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle".[6] Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral.[7] Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.[8] Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor,[9] yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.[10][11][12]

Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus.[13] James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.[14]

 
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.

Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.[14]

Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal Society.[15]

Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton menamakannya "The science of fluxions".[15]

Sejak itu, banyak matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari kalkulus. Salah satu karya perdana yang paling lengkap mengenai analisis finit dan infinitesimal ditulis pada tahun 1748 oleh Maria Gaetana Agnesi.[16]

Pengaruh penting

Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir, Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika.[14]

Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa, kerja, dan tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier.[14]

Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut.[14]

Prinsip dasar

Limit dan kecil tak terhingga

 
Definisi limit: kita katakan bahwa limit   ketika   mendekati titik   adalah   jika untuk setiap bilangan  , terdapat bilangan   sedemikian rupanya sehingga
 

Kalkulus pada umumnya dikembangkan dengan memanipulasi sejumlah kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang dapat diperlakukan sebagai angka, adalah sangat kecil. Sebuah bilangan dx yang kecilnya tak terhingga dapat lebih besar daripada 0, namun lebih kecil daripada bilangan apapun pada deret 1, 12, 13, ... dan bilangan real positif apapun. Setiap perkalian dengan kecil tak terhingga (infinitesimal) tetaplah kecil tak terhingga, dengan kata lain kecil tak terhingga tidak memenuhi "ciri-ciri Archimedes". Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik untuk memanipulasi kecil tak terhingga.[17]

Pada abad ke-19, konsep kecil tak terhingga ini ditinggalkan karena tidak cukup cermat, sebaliknya ia digantikan oleh konsep limit. Limit menjelaskan nilai suatu fungsi pada nilai input tertentu dengan hasil dari nilai input terdekat. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik memanipulasi limit-limit tertentu.[17] Secara cermat, definisi limit suatu fungsi adalah:

Diberikan fungsi   yang terdefinisikan pada interval di sekitar  , terkecuali mungkin pada   itu sendiri. Kita mengatakan bahwa limit   ketika  mendekati   adalah  , dan menuliskan:

 

jika, untuk setiap bilangan  , terdapat bilangan   yang berkoresponden dengannya sedemikian rupanya untuk setiap  :

 

Turunan

 
Grafik fungsi turunan.

Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari fungsi tersebut terhadap variabelnya. Proses menemukan turunan dari suatu fungsi disebut sebagai pendiferensialan ataupun diferensiasi.[1]

Secara matematis, turunan fungsi   terhadap variabel   adalah   yang nilainya pada titik   adalah:

 ,

dengan syarat limit tersebut ada. Jika   ada pada titik   tertentu, kita katakan bahwa   terdiferensialkan (memiliki turunan) pada  , dan jika   ada di setiap titik pada domain  , kita sebut   terdiferensialkan.

Apabila  ,  , dan   mendekati 0 jika dan hanya jika   mendekati  , maka definisi turunan di atas dapat pula kita tulis sebagai:

 
 
Garis singgung pada  . Turunan sebuah kurva   pada sebuah titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut.

Perhatikan bahwa ekspresi   pada definisi turunan di atas merupakan gradien dari garis sekan yang melewati titik   dan   pada kurva  . Apabila kita mengambil limit   mendekati 0, maka kita akan mendapatkan kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva   pada titik  . Hal ini berarti pula garis singgung suatu kurva merupakan limit dari garis sekan, demikian pulanya turunan dari suatu fungsi   merupakan gradien dari fungsi tersebut.[1]

Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari fungsi   pada titik (3,9):

 

Ilmu yang mempelajari definisi, sifat, dan aplikasi dari turunan atau kemiringan dari sebuah grafik disebut kalkulus diferensial

 
Garis singgung sebagai limit dari garis sekan. Turunan dari kurva   di suatu titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut. Kemiringan ini ditentukan dengan memakai nilai limit dari kemiringan garis sekan.

Notasi pendiferensialan

Terdapat berbagai macam notasi matematika yang dapat digunakan untuk menyatakan turunan, meliputi notasi Leibniz, notasi Lagrange, notasi Newton, dan notasi Euler.[1]

Notasi Leibniz diperkenalkan oleh Gottfried Leibniz dan merupakan salah satu notasi yang paling awal digunakan. Ia sering digunakan terutama ketika hubungan antar   dipandang sebagai hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. Turunan dari fungsi tersebut terhadap   ditulis sebagai:[15]

   ataupun   

Notasi Lagrange diperkenalkan oleh Joseph Louis Lagrange dan merupakan notasi yang paling sering digunakan. Dalam notasi ini, turunan fungsi   ditulis sebagai   ataupun hanya  .

Notasi Newton, juga disebut sebagai notasi titik, menempatkan titik di atas fungsi untuk menandakan turunan. Apabila  , maka   mewakili turunan   terhadap  . Notasi ini hampir secara eksklusif digunakan untuk melambangkan turunan terhadap waktu. Notasi ini sering terlihat dalam bidang fisika dan bidang matematika yang berhubungan dengan fisika.

Notasi Euler menggunakan operator diferensial   yang diterapkan pada fungsi   untuk memberikan turunan pertamanya  . Apabila   adalah variabel terikat, maka sering kali   dilekatkan pada   untuk mengklarifikasikan keterbebasan variabel   Notasi Euler kemudian ditulis sebagai:

    atau    .

Notasi Euler ini sering digunakan dalam menyelesaikan persamaan diferensial linear.

Notasi Leibniz Notasi Lagrange Notasi Newton Notasi Euler
Turunan   terhadap        
dengan  
 

Integral

 
Integral dapat dianggap sebagai perhitungan luas daerah di bawah kurva  , antara dua titik   dan  .

Integral merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas wilayah ataupun generalisasi suatu wilayah. Proses menemukan integral suatu fungsi disebut sebagai pengintegralan ataupun integrasi. Integral dibagi menjadi dua, yaitu: integral tertentu dan integral tak tentu. Notasi matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah  , seperti huruf S yang memanjang (S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan).[1]

Integral tertentu

Diberikan suatu fungsi   bervariabel real   dan interval antara   pada garis real, integral tertentu:

 

secara informal didefinisikan sebagai luas daerah pada bidang-  yang dibatasi oleh kurva grafik  , sumbu- , dan garis vertikal   dan  .

Pada notasi integral di atas:   adalah batas bawah dan   adalah batas atas yang menentukan domain pengintegralan,   adalah integran yang akan dievaluasi terhadap   pada interval  , dan   adalah variabel pengintegralan.

 
Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval yang diambil, luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah kurva.

Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang paling umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari "penjumlahan Riemann". Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi oleh fungsi   pada interval tertutup  . Dalam mencari luas daerah tersebut, interval   dapat kita bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih sejumlah   titik   antara   dengan   sehingga memenuhi hubungan:[18]

 

Himpunan   tersebut kita sebut sebagai partisi  , yang membagi   menjadi sejumlah   subinterval  . Lebar subinterval pertama   kita nyatakan sebagai  , demikian pula lebar subinterval ke-i kita nyatakan sebagai  . Pada tiap-tiap subinterval inilah kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-  tersebut kita memilih titik sembarang  . Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar   dan tingginya berawal dari sumbu   sampai menyentuh titik   pada kurva. Jika kita menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut dengan mengalikan ƒ(ti)· Δxi dan menjumlahkan keseluruhan luas daerah batangan tersebut, kita akan dapatkan:

 

Penjumlahan   disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk   pada interval  . Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita mengambil limit dari norma partisi   mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah tersebut.[18]

Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann adalah:[18]

Diberikan   sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup  . Kita katakan bahwa bilangan   adalah integral tertentu   di sepanjang   dan bahwa   adalah limit dari penjumlahan Riemann   apabila memenuhi syarat berikut: Untuk setiap bilangan  , terdapat sebuah bilangan   yang berkorespondensi dengannya sedemikian rupanya untuk setiap partisi   di sepanjang   dengan   dan pilihan   apapun pada  , kita dapatkan

 

Secara matematis dapat ditulis:

 

Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah   subinterval yang sama, maka lebar  , sehingga persamaan di atas dapat pula ditulis sebagai:

 

Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval yang ada mendekati tak terhingga banyaknya.[18]

Contoh

Sebagai contohnya, apabila hendak menghitung integral tertentu  , yakni mencari luas daerah   di bawah kurva   pada interval  ,  , maka perhitungan integral tertentu   sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah  

Pemilihan partisi ataupun titik   secara sembarang akan menghasilkan nilai yang sama sepanjang norma partisi tersebut mendekati nol. Apabila kita memilih partisi   membagi-bagi interval   menjadi   subinterval yang berlebar sama   dan titik   yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap subinterval, partisi yang kita dapatkan adalah   dan  , sehingga:

 

Seiring dengan   mendekati tak terhingga dan norma partisi   mendekati 0, maka didapatkan:

 

Dalam praktiknya, penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral tertentu tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis. Teorema dasar kalkulus (lihat bagian bawah) memberikan cara yang lebih praktis dalam mencari nilai integral tertentu.[1]

Integral tak tentu

Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar kalkulus (lihat bagian bawah) menyatakan bahwa integral tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari antiturunan/antiderivatif fungsi tersebut.[1]

Apabila

 

Keseluruhan himpunan antiturunan/antiderivatif sebuah fungsi   adalah integral tak tentu ataupun primitif dari   terhadap   dan dituliskan secara matematis sebagai:

 

Bentuk   adalah antiderivatif umum   dan   adalah konstanta sembarang.

Misalkan terdapat sebuah fungsi  , maka integral tak tentu ataupun antiturunan dari fungsi tersebut adalah:

 .

Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral tertentu dalam bentuk   adalah sebuah bilangan, manakala integral tak tentu:  adalah sebuah fungsi yang memiliki tambahan konstanta sembarang  .

Teorema dasar

Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral adalah dua operasi yang saling berlawanan. Lebih tepatnya, teorema ini menghubungkan nilai dari anti derivatif dengan integral tertentu. Karena lebih mudah menghitung sebuah anti derivatif daripada menerapkan definisi integral tertentu, teorema dasar kalkulus memberikan cara yang praktis dalam menghitung integral tertentu.[1]

Teorema dasar kalkulus menyatakan:

Jika sebuah fungsi   adalah kontinu pada interval   dan jika   adalah fungsi yang mana turunannya adalah   pada interval  , maka

 

Lebih lanjut, untuk setiap   di interval  ,

 

Sebagai contohnya apabila kita hendak menghitung nilai integral  , daripada menggunakan definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann (lihat bagian atas), kita dapat menggunakan teorema dasar kalkulus dalam menghitung nilai integral tersebut.

Anti derivatif dari fungsi   adalah  . Oleh sebab itu, sesuai dengan teorema dasar kalkulus, nilai dari integral tertentu   adalah:

 

Apabila kita hendak mencari luas daerah   dibawah kurva   pada interval  ,  , maka kita akan dapatkan:

 

Perhatikan bahwa hasil yang kita dapatkan dengan menggunakan teorema dasar kalkulus ini adalah sama dengan hasil yang kita dapatkan dengan menerapkan definisi integral tertentu (lihat bagian atas). Oleh karena lebih praktis, teorema dasar kalkulus sering digunakan untuk mencari nilai integral tertentu.[1]

Aplikasi

 
Pola spiral logaritma cangkang Nautilus adalah contoh klasik untuk menggambarkan perkembangan dan perubahan yang berkaitan dengan kalkulus.

Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistika, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa dari sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui, momen inersia dari suatu objek, dan total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus.[1]

Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat digunakan untuk mencari total aliran (fluks) dari sebuah medan elektromagnetik. Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton, dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju perubahan momentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dengan arah yang sama.[1]

Bahkan rumus umum dari hukum kedua Newton: Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m Latorre, Donald R.; Kenelly, John W.; Reed, Iris B.; Biggers, Sherry (2007), Calculus Concepts: An Applied Approach to the Mathematics of Change, Cengage Learning, hlm. 2, ISBN 0-618-78981-2 , Chapter 1, p 2
  2. ^ Morris Kline, Mathematical thought from ancient to modern times, Vol. I
  3. ^ Helmer Aslaksen. Why Calculus? National University of Singapore.
  4. ^ Archimedes, Method, in The Works of Archimedes ISBN 978-0-521-66160-7
  5. ^ Aryabhata the Elder
  6. ^ Ian G. Pearce. Bhaskaracharya II. 2016-09-01 di Wayback Machine.
  7. ^ Victor J. Katz (1995). "Ideas of Calculus in Islam and India", Mathematics Magazine 68 (3), hlm. 163-174.
  8. ^ J. L. Berggren (1990). "Innovation and Tradition in Sharaf al-Din al-Tusi's Muadalat", Journal of the American Oriental Society 110 (2), hlm. 304-309.
  9. ^ . Biography of Madhava. School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-14. Diakses tanggal 2006-09-13. 
  10. ^ "An overview of Indian mathematics". Indian Maths. School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Diakses tanggal 2006-07-07. 
  11. ^ (PDF). Government of Kerala — Kerala Call, September 2004. Prof.C.G.Ramachandran Nair. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-08-21. Diakses tanggal 2006-07-09. 
  12. ^ Charles Whish (1835). Transactions of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland. 
  13. ^ The geometrical lectures of Isaac Barrow, translated, with notes and proofs, and a discussion on the advance made therein on the work of his predecessors in the infinitesimal calculus. Chicago: Open Court. 1916. 
  14. ^ a b c d e Simmons, George F. (2007). Calculus Gems: Brief Lives and Memorable Mathematics. Mathematical Association of America. hlm. 98. ISBN 0-88385-561-5. 
  15. ^ a b c Leibniz, Gottfried Wilhelm. The Early Mathematical Manuscripts of Leibniz. Cosimo, Inc., 2008. hlm. 228. Online Copy
  16. ^ Unlu, Elif (1995). "Maria Gaetana Agnesi". Agnes Scott College. 
  17. ^ a b Larson, Ron; Edwards, Bruce H. (2010). Calculus of a single variable (edisi ke-Ninth). Brooks/Cole, Cengage Learning. ISBN 978-0-547-20998-2. 
  18. ^ a b c d Bernard Riemann. "Über die Darstellbarkeit einer Function durch eine trigonometrische Reihe" (On the representability of a function by a trigonometric series; i.e., when can a function be represented by a trigonometric series). Makalah ini diserahkan kepada Universitas Göttingen pada tahun 1854 sebagai Habilitationsschrift Riemann (kualifikasi untuk menjadi instruktur). Diterbitkan pada tahun 1868 dalam Abhandlungen der Königlichen Gesellschaft der Wissenschaften zu Göttingen (Proceedings of the Royal Philosophical Society at Göttingen), vol. 13, hlm. 87-132. (dapat dibaca di sini.) Definisi integral Riemann, lihat bagian 4, "Über der Begriff eines bestimmten Integrals und den Umfang seiner Gültigkeit" (On the concept of a definite integral and the extent of its validity), hlm. 101-103.

Daftar Pustaka

  • Donald A. McQuarrie (2003). Mathematical Methods for Scientists and Engineers, University Science Books. ISBN 978-1-891389-24-5
  • James Stewart (2002). Calculus: Early Transcendentals, 5th ed., Brooks Cole. ISBN 978-0-534-39321-2

Sumber lain

Bacaan lebih lanjut

  • Robert A. Adams. (1999) ISBN 978-0-201-39607-2 Calculus: A complete course.
  • Albers, Donald J.; Richard D. Anderson and Don O. Loftsgaarden, ed. (1986) Undergraduate Programs in the Mathematics and Computer Sciences: The 1985-1986 Survei, Mathematical Association of America No. 7,
  • John L. Bell: A Primer of Infinitesimal Analysis, Cambridge University Press, 1998. ISBN 978-0-521-62401-5.
  • Florian Cajori, "The History of Notations of the Calculus." Annals of Mathematics, 2nd Ser., Vol. 25, No. 1 (Sep., 1923), hlm. 1-46.
  • Leonid P. Lebedev and Michael J. Cloud: "Approximating Perfection: a Mathematician's Journey into the World of Mechanics, Ch. 1: The Tools of Calculus", Princeton Univ. Press, 2004
  • Cliff Pickover. (2003) ISBN 978-0-471-26987-8 Calculus and Pizza: A Math Cookbook for the Hungry Mind.
  • Michael Spivak. (Sept 1994) ISBN 978-0-914098-89-8 Calculus. Publish or Perish publishing.
  • Silvanus P. Thompson dan Martin Gardner. (1998) ISBN 978-0-312-18548-0 Calculus Made Easy.
  • Mathematical Association of America. (1988) Calculus for a New Century; A Pump, Not a Filter, The Association, Stony Brook, NY. ED 300 252.
  • Thomas/Finney. (1996) ISBN 978-0-201-53174-9 Calculus and Analytic geometry 9th, Addison Wesley.
  • Weisstein, Eric W. "Second Fundamental Theorem of Calculus." dari MathWorld—A Wolfram Web Resource.

Pustaka daring

  • Crowell, B., (2003). "Calculus" Light and Matter, Fullerton. Retrieved 6th May 2007 from http://www.lightandmatter.com/calc/calc.pdf
  • Garrett, P., (2006). "Notes on first year calculus" University of Minnesota. Retrieved 6th May 2007 from http://www.math.umn.edu/~garrett/calculus/first_year/notes.pdf
  • Faraz, H., (2006). "Understanding Calculus" Retrieved Retrieved 6th May 2007 from Understanding Calculus, URL http://www.understandingcalculus.com/ (HTML only)
  • Keisler, H. J., (2000). "Elementary Calculus: An Approach Using Infinitesimals" Retrieved 6th May 2007 from http://www.math.wisc.edu/~keisler/keislercalc1.pdf
  • Mauch, S. (2004). "Sean's Applied Math Book" California Institute of Technology. Retrieved 6th May 2007 from http://www.cacr.caltech.edu/~sean/applied_math.pdf 2007-06-14 di Wayback Machine.
  • Sloughter, Dan., (2000) "Difference Equations to Differential Equations: An introduction to calculus". Retrieved 6th May 2007 from http://math.furman.edu/~dcs/book/
  • Stroyan, K.D., (2004). "A brief introduction to infinitesimal calculus" University of Iowa. Retrieved 6th May 2007 from http://www.math.uiowa.edu/~stroyan/InfsmlCalculus/InfsmlCalc.htm 2005-09-11 di Wayback Machine. (HTML only)
  • Strang, G. (1991) "Calculus" Massachusetts Institute of Technology. Retrieved 6th May 2007 from http://ocw.mit.edu/ans7870/resources/Strang/strangtext.htm.

Halaman web

  • Calculus.org: The Calculus page di Universitas California, Davis
  • COW: Calculus on the Web di Universitas Temple
  • Online Integrator (WebMathematica) dari Wolfram Research
  • The Role of Calculus in College Mathematics dari ERICDigests.org
  • OpenCourseWare Calculus 2010-05-05 di Wayback Machine. dari Institut Teknologi Massachusetts
  • Infinitesimal Calculus Encyclopaedia of Mathematics, Michiel Hazewinkel ed. .

Kalkulus
kalkulus, bahasa, latin, calculus, artinya, batu, kecil, untuk, menghitung, adalah, cabang, ilmu, matematika, yang, mencakup, limit, turunan, integral, deret, takterhingga, adalah, ilmu, yang, mempelajari, perubahan, sebagaimana, geometri, yang, mempelajari, b. Kalkulus bahasa Latin calculus artinya batu kecil untuk menghitung adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit turunan integral dan deret takterhingga Kalkulus adalah ilmu yang mempelajari perubahan sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk dan aljabar yang mempelajari operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang bidang sains ekonomi dan teknik serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer 1 Kalkulus memiliki dua cabang utama kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus Contoh cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus proposisional kalkulus variasi kalkulus lambda dan kalkulus proses Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi yang khusus mempelajari fungsi dan limit yang secara umum dinamakan analisis matematika 1 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Perkembangan 1 2 Pengaruh penting 2 Prinsip dasar 2 1 Limit dan kecil tak terhingga 2 2 Turunan 2 2 1 Notasi pendiferensialan 2 3 Integral 2 3 1 Integral tertentu 2 3 2 Integral tak tentu 2 4 Teorema dasar 3 Aplikasi 4 Referensi 5 Daftar Pustaka 6 Sumber lain 6 1 Bacaan lebih lanjut 6 2 Pustaka daring 6 3 Halaman webSejarah Sir Isaac Newton adalah salah seorang penemu dan kontributor kalkulus yang terkenal Perkembangan Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman yaitu zaman kuno zaman pertengahan dan zaman modern Pada periode zaman kuno beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis 2 Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir c 1800 SM Pada papirus tersebut orang Mesir telah mampu menghitung volume piramida terpancung 3 Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral 4 Pada zaman pertengahan matematikawan India Aryabhata menggunakan konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar 5 Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke 12 untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari Teorema Rolle 6 Sekitar tahun 1000 matematikawan Irak Ibn al Haytham Alhazen menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat dan dengan menggunakan induksi matematika dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral 7 Pada abad ke 12 seorang Persia Sharaf al Din al Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial 8 Pada abad ke 14 Madhava bersama dengan matematikawan astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor 9 yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa 10 11 12 Pada zaman modern penemuan independen terjadi pada awal abad ke 17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa Di Eropa beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus 13 James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668 14 Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah Leibniz dan Newton mendorong pemikiran pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang 14 Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu tetapi Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan catatan yang tidak dipublikasikan yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal Society 15 Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan Sekarang baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah Adalah Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus sedangkan Newton menamakannya The science of fluxions 15 Sejak itu banyak matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari kalkulus Salah satu karya perdana yang paling lengkap mengenai analisis finit dan infinitesimal ditulis pada tahun 1748 oleh Maria Gaetana Agnesi 16 Maria Gaetana Agnesi Pengaruh penting Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir Yunani Tiongkok India Iraq Persia dan Jepang penggunaaan kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke 17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika 14 Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan kemiringan suatu kurva dan optimalisasi Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan luas volume panjang busur pusat massa kerja dan tekanan Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier 14 Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang waktu dan gerak Selama berabad abad para matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno Kalkulus memberikan solusi terutama di bidang limit dan deret takterhingga yang kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut 14 Prinsip dasarLihat pula Daftar topik kalkulus Limit dan kecil tak terhingga Artikel utama Limit Definisi limit kita katakan bahwa limit f x displaystyle f x ketika x displaystyle x mendekati titik p displaystyle p adalah L displaystyle L jika untuk setiap bilangan e gt 0 displaystyle varepsilon gt 0 terdapat bilangan d gt 0 displaystyle delta gt 0 sedemikian rupanya sehingga 0 lt x p lt d f x L lt e displaystyle 0 lt x p lt delta Longrightarrow f x L lt varepsilon Kalkulus pada umumnya dikembangkan dengan memanipulasi sejumlah kuantitas yang sangat kecil Objek ini yang dapat diperlakukan sebagai angka adalah sangat kecil Sebuah bilangan dx yang kecilnya tak terhingga dapat lebih besar daripada 0 namun lebih kecil daripada bilangan apapun pada deret 1 1 2 1 3 dan bilangan real positif apapun Setiap perkalian dengan kecil tak terhingga infinitesimal tetaplah kecil tak terhingga dengan kata lain kecil tak terhingga tidak memenuhi ciri ciri Archimedes Dari sudut pandang ini kalkulus adalah sekumpulan teknik untuk memanipulasi kecil tak terhingga 17 Pada abad ke 19 konsep kecil tak terhingga ini ditinggalkan karena tidak cukup cermat sebaliknya ia digantikan oleh konsep limit Limit menjelaskan nilai suatu fungsi pada nilai input tertentu dengan hasil dari nilai input terdekat Dari sudut pandang ini kalkulus adalah sekumpulan teknik memanipulasi limit limit tertentu 17 Secara cermat definisi limit suatu fungsi adalah Diberikan fungsi f x displaystyle f x yang terdefinisikan pada interval di sekitar p displaystyle p terkecuali mungkin pada p displaystyle p itu sendiri Kita mengatakan bahwa limit f x displaystyle f x ketika x displaystyle x mendekati p displaystyle p adalah L displaystyle L dan menuliskan lim x p f x L displaystyle lim x to p f x L jika untuk setiap bilangan e gt 0 displaystyle varepsilon gt 0 terdapat bilangan d gt 0 displaystyle delta gt 0 yang berkoresponden dengannya sedemikian rupanya untuk setiap x displaystyle x 0 lt x p lt d f x L lt e displaystyle 0 lt x p lt delta Longrightarrow f x L lt varepsilon Turunan Artikel utama Turunan Grafik fungsi turunan Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari fungsi tersebut terhadap variabelnya Proses menemukan turunan dari suatu fungsi disebut sebagai pendiferensialan ataupun diferensiasi 1 Secara matematis turunan fungsi f x displaystyle f x terhadap variabel x displaystyle x adalah f displaystyle f yang nilainya pada titik x displaystyle x adalah f x lim h 0 f x h f x h displaystyle f x lim h to 0 f x h f x over h dengan syarat limit tersebut ada Jika f displaystyle f ada pada titik x displaystyle x tertentu kita katakan bahwa f displaystyle f terdiferensialkan memiliki turunan pada x displaystyle x dan jika f displaystyle f ada di setiap titik pada domain f displaystyle f kita sebut f displaystyle f terdiferensialkan Apabila z x h displaystyle z x h h z x displaystyle h z x dan h displaystyle h mendekati 0 jika dan hanya jika z displaystyle z mendekati x displaystyle x maka definisi turunan di atas dapat pula kita tulis sebagai f x lim z x f z f x z x displaystyle f x lim z to x f z f x over z x Garis singgung pada x f x displaystyle x f x Turunan sebuah kurva f x displaystyle f x pada sebuah titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut Perhatikan bahwa ekspresi f x h f x h displaystyle f x h f x over h pada definisi turunan di atas merupakan gradien dari garis sekan yang melewati titik x f x displaystyle x f x dan x h f x displaystyle x h f x pada kurva f x displaystyle f x Apabila kita mengambil limit h displaystyle h mendekati 0 maka kita akan mendapatkan kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva f x displaystyle f x pada titik x displaystyle x Hal ini berarti pula garis singgung suatu kurva merupakan limit dari garis sekan demikian pulanya turunan dari suatu fungsi f x displaystyle f x merupakan gradien dari fungsi tersebut 1 Sebagai contoh untuk menemukan gradien dari fungsi f x x 2 displaystyle f x x 2 pada titik 3 9 f 3 lim h 0 3 h 2 9 h lim h 0 9 6 h h 2 9 h lim h 0 6 h h 2 h lim h 0 6 h 6 displaystyle begin aligned f 3 amp lim h to 0 3 h 2 9 over h amp lim h to 0 9 6h h 2 9 over h amp lim h to 0 6h h 2 over h amp lim h to 0 6 h amp 6 end aligned Ilmu yang mempelajari definisi sifat dan aplikasi dari turunan atau kemiringan dari sebuah grafik disebut kalkulus diferensial Garis singgung sebagai limit dari garis sekan Turunan dari kurva f x displaystyle f x di suatu titik adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut Kemiringan ini ditentukan dengan memakai nilai limit dari kemiringan garis sekan Notasi pendiferensialan Terdapat berbagai macam notasi matematika yang dapat digunakan untuk menyatakan turunan meliputi notasi Leibniz notasi Lagrange notasi Newton dan notasi Euler 1 Notasi Leibniz diperkenalkan oleh Gottfried Leibniz dan merupakan salah satu notasi yang paling awal digunakan Ia sering digunakan terutama ketika hubungan antar y f x displaystyle y f x dipandang sebagai hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat Turunan dari fungsi tersebut terhadap x displaystyle x ditulis sebagai 15 d y d x d f d x x displaystyle frac dy dx quad frac df dx x ataupun d d x f x displaystyle frac d dx f x Notasi Lagrange diperkenalkan oleh Joseph Louis Lagrange dan merupakan notasi yang paling sering digunakan Dalam notasi ini turunan fungsi f x displaystyle f x ditulis sebagai f x displaystyle f x ataupun hanya f displaystyle f Notasi Newton juga disebut sebagai notasi titik menempatkan titik di atas fungsi untuk menandakan turunan Apabila y f t displaystyle y f t maka y displaystyle dot y mewakili turunan y displaystyle y terhadap t displaystyle t Notasi ini hampir secara eksklusif digunakan untuk melambangkan turunan terhadap waktu Notasi ini sering terlihat dalam bidang fisika dan bidang matematika yang berhubungan dengan fisika Notasi Euler menggunakan operator diferensial D displaystyle D yang diterapkan pada fungsi f displaystyle f untuk memberikan turunan pertamanya D f displaystyle Df Apabila y f x displaystyle y f x adalah variabel terikat maka sering kali x displaystyle x dilekatkan pada x displaystyle x untuk mengklarifikasikan keterbebasan variabel x displaystyle x Notasi Euler kemudian ditulis sebagai D x y displaystyle D x y atau D x f x displaystyle D x f x Notasi Euler ini sering digunakan dalam menyelesaikan persamaan diferensial linear Notasi Leibniz Notasi Lagrange Notasi Newton Notasi EulerTurunan f x displaystyle f x terhadap x displaystyle x d d x f x displaystyle frac d dx f x f x displaystyle f x y displaystyle dot y dengan y f x displaystyle y f x D x f x displaystyle D x f x Integral Artikel utama Integral Integral dapat dianggap sebagai perhitungan luas daerah di bawah kurva f x displaystyle f x antara dua titik a displaystyle a dan b displaystyle b Integral merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas wilayah ataupun generalisasi suatu wilayah Proses menemukan integral suatu fungsi disebut sebagai pengintegralan ataupun integrasi Integral dibagi menjadi dua yaitu integral tertentu dan integral tak tentu Notasi matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah displaystyle int seperti huruf S yang memanjang S singkatan dari Sum yang berarti penjumlahan 1 Integral tertentu Diberikan suatu fungsi f displaystyle f bervariabel real x displaystyle x dan interval antara a b displaystyle a b pada garis real integral tertentu a b f x d x displaystyle int a b f x dx secara informal didefinisikan sebagai luas daerah pada bidang x y displaystyle xy yang dibatasi oleh kurva grafik f displaystyle f sumbu x displaystyle x dan garis vertikal x a displaystyle x a dan x b displaystyle x b Pada notasi integral di atas a displaystyle a adalah batas bawah dan b displaystyle b adalah batas atas yang menentukan domain pengintegralan f displaystyle f adalah integran yang akan dievaluasi terhadap x displaystyle x pada interval a b displaystyle a b dan d x displaystyle dx adalah variabel pengintegralan Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval yang diambil luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah kurva Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu namun yang paling umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari penjumlahan Riemann Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi oleh fungsi f displaystyle f pada interval tertutup a b displaystyle a b Dalam mencari luas daerah tersebut interval a b displaystyle a b dapat kita bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama dan kita memilih sejumlah n 1 displaystyle n 1 titik x 1 x 2 x 3 x n 1 displaystyle x 1 x 2 x 3 dots x n 1 antara a displaystyle a dengan b displaystyle b sehingga memenuhi hubungan 18 a x 0 x 1 x 2 x n 1 x n b displaystyle a x 0 leq x 1 leq x 2 leq cdots leq x n 1 leq x n b dd Himpunan P x 0 x 1 x 2 x n 1 x n displaystyle P x 0 x 1 x 2 ldots x n 1 x n tersebut kita sebut sebagai partisi a b displaystyle a b yang membagi a b displaystyle a b menjadi sejumlah n displaystyle n subinterval x 0 x 1 x 1 x 2 x n 1 x n displaystyle x 0 x 1 x 1 x 2 ldots x n 1 x n Lebar subinterval pertama x 0 x 1 displaystyle x 0 x 1 kita nyatakan sebagai D x 1 displaystyle Delta x 1 demikian pula lebar subinterval ke i kita nyatakan sebagai D x i x i x i 1 displaystyle Delta x i x i x i 1 Pada tiap tiap subinterval inilah kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke i displaystyle i tersebut kita memilih titik sembarang t i displaystyle t i Maka pada tiap tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar D x displaystyle Delta x dan tingginya berawal dari sumbu x displaystyle x sampai menyentuh titik t i f t i displaystyle t i f t i pada kurva Jika kita menghitung luas tiap tiap batangan tersebut dengan mengalikan ƒ ti Dxi dan menjumlahkan keseluruhan luas daerah batangan tersebut kita akan dapatkan S p i 1 n f t i D x i displaystyle S p sum i 1 n f t i Delta x i Penjumlahan S p displaystyle S p disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk f displaystyle f pada interval a b displaystyle a b Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil hasil penjumlahan Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan Apabila kita mengambil limit dari norma partisi P displaystyle lVert P rVert mendekati nol maka kita akan mendapatkan luas daerah tersebut 18 Secara cermat definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann adalah 18 Diberikan f x displaystyle f x sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup a b displaystyle a b Kita katakan bahwa bilangan I displaystyle I adalah integral tertentu f displaystyle f di sepanjang a b displaystyle a b dan bahwa I displaystyle I adalah limit dari penjumlahan Riemann i 1 n f t i D x i displaystyle sum i 1 n f t i Delta x i apabila memenuhi syarat berikut Untuk setiap bilangan e gt 0 displaystyle varepsilon gt 0 terdapat sebuah bilangan d gt 0 displaystyle delta gt 0 yang berkorespondensi dengannya sedemikian rupanya untuk setiap partisi P x 0 x 1 x n displaystyle P x 0 x 1 ldots x n di sepanjang a b displaystyle a b dengan P lt d displaystyle lVert P rVert lt delta dan pilihan t i displaystyle t i apapun pada x k 1 t i displaystyle x k 1 t i kita dapatkan i 1 n f t i D x i I lt e displaystyle left sum i 1 n f t i Delta x i I right lt varepsilon dd Secara matematis dapat ditulis lim P 0 i 1 n f t i D x i I a b f x d x displaystyle lim lVert P rVert to 0 sum i 1 n f t i Delta x i I int a b f x dx Apabila tiap tiap partisi mempunyai sejumlah n displaystyle n subinterval yang sama maka lebar D x b a n displaystyle Delta x tfrac b a n sehingga persamaan di atas dapat pula ditulis sebagai lim n i 1 n f t i D x I a b f x d x displaystyle lim n to infty sum i 1 n f t i Delta x I int a b f x dx Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval yang ada mendekati tak terhingga banyaknya 18 ContohSebagai contohnya apabila hendak menghitung integral tertentu 0 b x d x displaystyle int 0 b x dx yakni mencari luas daerah A displaystyle A di bawah kurva y x displaystyle y x pada interval 0 b displaystyle 0 b b gt 0 displaystyle b gt 0 maka perhitungan integral tertentu 0 b x d x displaystyle int 0 b x dx sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah lim P 0 i 1 n f t i D x i displaystyle lim lVert P rVert to 0 sum i 1 n f t i Delta x i Pemilihan partisi ataupun titik t i displaystyle t i secara sembarang akan menghasilkan nilai yang sama sepanjang norma partisi tersebut mendekati nol Apabila kita memilih partisi P displaystyle P membagi bagi interval 0 b displaystyle 0 b menjadi n displaystyle n subinterval yang berlebar sama D x b 0 n b n displaystyle Delta x tfrac b 0 n tfrac b n dan titik t i displaystyle t i yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap subinterval partisi yang kita dapatkan adalah P 0 b n 2 b n 3 b n n b n displaystyle P 0 tfrac b n tfrac 2b n tfrac 3b n ldots tfrac nb n dan t i i b n displaystyle t i tfrac ib n sehingga 0 b f x d x lim n i 1 n f t i D x lim n i 1 n i b n b n lim n i 1 n i b 2 n 2 lim n b 2 n 2 i 1 n i lim n b 2 n 2 n n 1 2 lim n b 2 2 1 1 n displaystyle begin aligned int 0 b f x dx amp lim n to infty sum i 1 n f t i Delta x amp lim n to infty sum i 1 n frac ib n frac b n amp lim n to infty sum i 1 n frac ib 2 n 2 amp lim n to infty frac b 2 n 2 sum i 1 n i amp lim n to infty frac b 2 n 2 frac n n 1 2 amp lim n to infty frac b 2 2 1 frac 1 n end aligned Seiring dengan n displaystyle n mendekati tak terhingga dan norma partisi P displaystyle lVert P rVert mendekati 0 maka didapatkan 0 b f x d x A b 2 2 displaystyle int 0 b f x dx A frac b 2 2 Dalam praktiknya penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral tertentu tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis Teorema dasar kalkulus lihat bagian bawah memberikan cara yang lebih praktis dalam mencari nilai integral tertentu 1 Integral tak tentu Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan mengambil limit penjumlahan Riemann yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup yang norma partisinya mendekati nol teorema dasar kalkulus lihat bagian bawah menyatakan bahwa integral tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari antiturunan antiderivatif fungsi tersebut 1 Apabila F x d d x F x f x displaystyle F x frac d dx F x f x Keseluruhan himpunan antiturunan antiderivatif sebuah fungsi f displaystyle f adalah integral tak tentu ataupun primitif dari f displaystyle f terhadap x displaystyle x dan dituliskan secara matematis sebagai f x d x F x C displaystyle int f x dx F x C Bentuk F x C displaystyle F x C adalah antiderivatif umum f displaystyle f dan C displaystyle C adalah konstanta sembarang Misalkan terdapat sebuah fungsi f x x 2 displaystyle f x x 2 maka integral tak tentu ataupun antiturunan dari fungsi tersebut adalah x 2 d x 1 3 x 3 C displaystyle int x 2 dx frac 1 3 x 3 C Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu Integral tertentu dalam bentuk a b f x d x displaystyle int a b f x dx adalah sebuah bilangan manakala integral tak tentu f x d x displaystyle int f x dx adalah sebuah fungsi yang memiliki tambahan konstanta sembarang C displaystyle C Teorema dasar Artikel utama Teorema dasar kalkulus Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral adalah dua operasi yang saling berlawanan Lebih tepatnya teorema ini menghubungkan nilai dari anti derivatif dengan integral tertentu Karena lebih mudah menghitung sebuah anti derivatif daripada menerapkan definisi integral tertentu teorema dasar kalkulus memberikan cara yang praktis dalam menghitung integral tertentu 1 Teorema dasar kalkulus menyatakan Jika sebuah fungsi f displaystyle f adalah kontinu pada interval a b displaystyle a b dan jika F displaystyle F adalah fungsi yang mana turunannya adalah f displaystyle f pada interval a b displaystyle a b maka a b f x d x F b F a displaystyle int a b f x dx F b F a Lebih lanjut untuk setiap x displaystyle x di interval a b displaystyle a b F x d d x a x f t d t f x displaystyle F x frac d dx int a x f t dt f x Sebagai contohnya apabila kita hendak menghitung nilai integral a b x d x displaystyle int a b x dx daripada menggunakan definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann lihat bagian atas kita dapat menggunakan teorema dasar kalkulus dalam menghitung nilai integral tersebut Anti derivatif dari fungsi f x x displaystyle f x x adalah F x 1 2 x 2 C displaystyle F x tfrac 1 2 x 2 C Oleh sebab itu sesuai dengan teorema dasar kalkulus nilai dari integral tertentu a b x d x displaystyle int a b x dx adalah a b x d x F b F a 1 2 b 2 1 2 a 2 displaystyle begin aligned int a b x dx amp F b F a amp frac 1 2 b 2 frac 1 2 a 2 end aligned Apabila kita hendak mencari luas daerah A displaystyle A dibawah kurva y x displaystyle y x pada interval 0 b displaystyle 0 b b gt 0 displaystyle b gt 0 maka kita akan dapatkan 0 b x d x b 2 2 displaystyle int 0 b x dx frac b 2 2 Perhatikan bahwa hasil yang kita dapatkan dengan menggunakan teorema dasar kalkulus ini adalah sama dengan hasil yang kita dapatkan dengan menerapkan definisi integral tertentu lihat bagian atas Oleh karena lebih praktis teorema dasar kalkulus sering digunakan untuk mencari nilai integral tertentu 1 Aplikasi Pola spiral logaritma cangkang Nautilus adalah contoh klasik untuk menggambarkan perkembangan dan perubahan yang berkaitan dengan kalkulus Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik sains komputer statistika teknik ekonomi bisnis kedokteran kependudukan dan di bidang bidang lainnya Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus Massa dari sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui momen inersia dari suatu objek dan total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus 1 Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme kalkulus dapat digunakan untuk mencari total aliran fluks dari sebuah medan elektromagnetik Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan Laju perubahan momentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dengan arah yang sama 1 Bahkan rumus umum dari hukum kedua Newton Gaya Massa Percepatan menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan Teori elektromagnetik Maxwell dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial 1 Referensi a b c d e f g h i j k l m Latorre Donald R Kenelly John W Reed Iris B Biggers Sherry 2007 Calculus Concepts An Applied Approach to the Mathematics of Change Cengage Learning hlm 2 ISBN 0 618 78981 2 Chapter 1 p 2 Morris Kline Mathematical thought from ancient to modern times Vol I Helmer Aslaksen Why Calculus National University of Singapore Archimedes Method in The Works of Archimedes ISBN 978 0 521 66160 7 Aryabhata the Elder Ian G Pearce Bhaskaracharya II Diarsipkan 2016 09 01 di Wayback Machine Victor J Katz 1995 Ideas of Calculus in Islam and India Mathematics Magazine 68 3 hlm 163 174 J L Berggren 1990 Innovation and Tradition in Sharaf al Din al Tusi s Muadalat Journal of the American Oriental Society 110 2 hlm 304 309 Madhava Biography of Madhava School of Mathematics and Statistics University of St Andrews Scotland Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 05 14 Diakses tanggal 2006 09 13 An overview of Indian mathematics Indian Maths School of Mathematics and Statistics University of St Andrews Scotland Diakses tanggal 2006 07 07 Science and technology in free India PDF Government of Kerala Kerala Call September 2004 Prof C G Ramachandran Nair Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2006 08 21 Diakses tanggal 2006 07 09 Charles Whish 1835 Transactions of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland The geometrical lectures of Isaac Barrow translated with notes and proofs and a discussion on the advance made therein on the work of his predecessors in the infinitesimal calculus Chicago Open Court 1916 a b c d e Simmons George F 2007 Calculus Gems Brief Lives and Memorable Mathematics Mathematical Association of America hlm 98 ISBN 0 88385 561 5 a b c Leibniz Gottfried Wilhelm The Early Mathematical Manuscripts of Leibniz Cosimo Inc 2008 hlm 228 Online Copy Unlu Elif 1995 Maria Gaetana Agnesi Agnes Scott College Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Larson Ron Edwards Bruce H 2010 Calculus of a single variable edisi ke Ninth Brooks Cole Cengage Learning ISBN 978 0 547 20998 2 a b c d Bernard Riemann Uber die Darstellbarkeit einer Function durch eine trigonometrische Reihe On the representability of a function by a trigonometric series i e when can a function be represented by a trigonometric series Makalah ini diserahkan kepada Universitas Gottingen pada tahun 1854 sebagai Habilitationsschrift Riemann kualifikasi untuk menjadi instruktur Diterbitkan pada tahun 1868 dalam Abhandlungen der Koniglichen Gesellschaft der Wissenschaften zu Gottingen Proceedings of the Royal Philosophical Society at Gottingen vol 13 hlm 87 132 dapat dibaca di sini Definisi integral Riemann lihat bagian 4 Uber der Begriff eines bestimmten Integrals und den Umfang seiner Gultigkeit On the concept of a definite integral and the extent of its validity hlm 101 103 Daftar PustakaDonald A McQuarrie 2003 Mathematical Methods for Scientists and Engineers University Science Books ISBN 978 1 891389 24 5 James Stewart 2002 Calculus Early Transcendentals 5th ed Brooks Cole ISBN 978 0 534 39321 2Sumber lainBacaan lebih lanjut Robert A Adams 1999 ISBN 978 0 201 39607 2 Calculus A complete course Albers Donald J Richard D Anderson and Don O Loftsgaarden ed 1986 Undergraduate Programs in the Mathematics and Computer Sciences The 1985 1986 Survei Mathematical Association of America No 7 John L Bell A Primer of Infinitesimal Analysis Cambridge University Press 1998 ISBN 978 0 521 62401 5 Florian Cajori The History of Notations of the Calculus Annals of Mathematics 2nd Ser Vol 25 No 1 Sep 1923 hlm 1 46 Leonid P Lebedev and Michael J Cloud Approximating Perfection a Mathematician s Journey into the World of Mechanics Ch 1 The Tools of Calculus Princeton Univ Press 2004 Cliff Pickover 2003 ISBN 978 0 471 26987 8 Calculus and Pizza A Math Cookbook for the Hungry Mind Michael Spivak Sept 1994 ISBN 978 0 914098 89 8Calculus Publish or Perish publishing Silvanus P Thompson dan Martin Gardner 1998 ISBN 978 0 312 18548 0 Calculus Made Easy Mathematical Association of America 1988 Calculus for a New Century A Pump Not a Filter The Association Stony Brook NY ED 300 252 Thomas Finney 1996 ISBN 978 0 201 53174 9 Calculus and Analytic geometry 9th Addison Wesley Weisstein Eric W Second Fundamental Theorem of Calculus dari MathWorld A Wolfram Web Resource Pustaka daring Crowell B 2003 Calculus Light and Matter Fullerton Retrieved 6th May 2007 from http www lightandmatter com calc calc pdf Garrett P 2006 Notes on first year calculus University of Minnesota Retrieved 6th May 2007 from http www math umn edu garrett calculus first year notes pdf Faraz H 2006 Understanding Calculus Retrieved Retrieved 6th May 2007 from Understanding Calculus URL http www understandingcalculus com HTML only Keisler H J 2000 Elementary Calculus An Approach Using Infinitesimals Retrieved 6th May 2007 from http www math wisc edu keisler keislercalc1 pdf Mauch S 2004 Sean s Applied Math Book California Institute of Technology Retrieved 6th May 2007 from http www cacr caltech edu sean applied math pdf Diarsipkan 2007 06 14 di Wayback Machine Sloughter Dan 2000 Difference Equations to Differential Equations An introduction to calculus Retrieved 6th May 2007 from http math furman edu dcs book Stroyan K D 2004 A brief introduction to infinitesimal calculus University of Iowa Retrieved 6th May 2007 from http www math uiowa edu stroyan InfsmlCalculus InfsmlCalc htm Diarsipkan 2005 09 11 di Wayback Machine HTML only Strang G 1991 Calculus Massachusetts Institute of Technology Retrieved 6th May 2007 from http ocw mit edu ans7870 resources Strang strangtext htm Halaman web Calculus org The Calculus page di Universitas California Davis COW Calculus on the Web di Universitas Temple Online Integrator WebMathematica dari Wolfram Research The Role of Calculus in College Mathematics dari ERICDigests org OpenCourseWare Calculus Diarsipkan 2010 05 05 di Wayback Machine dari Institut Teknologi Massachusetts Infinitesimal Calculus Encyclopaedia of Mathematics Michiel Hazewinkel ed Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kalkulus amp oldid 21005869, wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan,

artikel

, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.