fbpx
Wikipedia

Bahasa Sanskerta

Bahasa Sanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta, Sangsekerta, Sanskrit,[4] aksara Dewanagari: संस्कृतम्, saṃskṛtam[5]) adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa.[6][7][8] Bahasa ini berkembang di Asia Selatan setelah moyangnya mengalami difusi trans-budaya di wilayah barat laut Asia Selatan pada Zaman Perunggu.[9][10] Bahasa Sanskerta adalah bahasa suci umat Hindu, Buddha, dan Jain. Bahasa ini merupakan basantara Asia Selatan pada zaman kuno dan pertengahan, dan menjadi bahasa agama, kebudayaan, dan politik yang tersebar di sejumlah wilayah di Asia Tenggara, Timur, dan Tengah.[11][12] Bahasa ini memberikan banyak pengaruh bahasa di Asia Selatan, Tenggara, dan Timur, khususnya melalui kosakata yang dipelajari.[13]

Sanskerta
संस्कृतम्
Saṃskṛtam
Saṁskrtavāk
Saṃskṛtam dalam aksara Dewanagari
Pelafalan[ˈsɐ̃skr̩tɐm]  ( dengarkan)
Dituturkan diAsia
WilayahIndia dan Indonesia serta beberapa wilayah lainnya di Asia Selatan dan Tenggara
EraAbad Milenium ke-2 SM – 600 SM (Bahasa Sanskerta Weda);[1]
600 SM-sekarang (Bahasa Sanskerta Klasik)
Bentuk awal
Sanskerta Weda
  • Sanskerta
Aslinya merupakan bahasa lisan. Tidak ada aksara yang resmi untuk bahsa ini; tetapi sejak milenium pertama Masehi, bahasa ini ditulis dalam aksara berumpun Brahmi.[a][2][3]
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-1sa
ISO 639-2san
ISO 639-3san

Bahasa Sanskerta masih mempertahankan ciri-ciri bahasa Indo-Arya kuno.[14][15] Bentuk arkaisnya adalah bahasa Weda yang ditemukan dalam Regweda, kumpulan 1.028 himne yang disusun oleh masyarakat suku Indo-Arya yang bermigrasi di wilayah yang kini Afganistan hingga Pakistan dan kemudian India Utara.[16][17] Bahasa Weda ini berakulturasi dengan bahasa kuno yang telah ada di anak benua India, menyerap kosakata yang berkaitan dengan nama-nama hewan dan tumbuhan; dan tambahannya, rumpun bahasa Dravida kuno mempengaruhi fonologi dan sintaksis Sanskerta.[18] "Sanskerta" dapat juga merujuk pada bahasa Sanskerta klasik yang tata bahasanya dibakukan pada pertengahan milenium pertama SM secara sangat lengkap,[b] yang termuat dalam kitab Aṣṭādhyāyī ("Delapan Bab") karya Pāṇini.[20] Pujangga dan dramawan besar Kalidasa menulis menggunakan bahasa Sanskerta klasik, dan dasar-dasar aritmetika klasik pertama kalinya dideskripsikan dalam bahasa Sanskerta klasik.[c][21] Dua wiracarita besar Mahabharata dan Ramayana, disusun menggunakan gaya bahasa cerita lisan yang digunakan di India Utara antara 400 SM dan 300 SM, dan kira-kira sezaman dengan bahasa Sanskerta klasik.[22] Pada abad-abad berikutnya bahasa Sanskerta mulai terikat tradisi, berhenti dipelajari sebagai bahasa ibu, dan akhirnya berhenti berkembang sebagai bahasa yang hidup.[23]

Nyanyian Regweda sangat mirip dengan puisi arkais berbahasa Iran dan Yunani, Gathas dalam bahasa Avesta dan Illiad karya Homeros.[24] Karena Regweda mengalir dari mulut ke mulut dengan cara rajin menghafal,[25][26] dan dianggap sebagai sebuah teks tunggal tanpa varian apa pun,[27] Regweda melestarikan morfologi dan sintaksis yang mendorong rekonstruksi moyang dari bahasa tersebut, bahasa Proto-Indo-Eropa.[24] Bahasa Sanskerta tidak memiliki sistem tulisan yang spesifik: sekitar peralihan milenium pertama Masehi, bahasa ini ditulis dalam aksara-aksara berumpun Brahmi dan saat ini menggunakan aksara Dewanagari.[a][2][3]

Status, fungsi, dan penempatan bahasa Sanskerta sebagai warisan sejarah dan budaya India diakui dalam bahasa resmi di Jadwal Kedelapan dari Konstitusi India.[28][29] Namun, di luar kebangkitannya,[30][31] tidak ada masyarakat yang mengakui bahasa ini sebagai bahasa ibu di India.[31][32][33] Pada sensus terakhir di India, sekitar ribuan warga negara India mengakui bahasa Sanskerta sebagai bahasa ibu mereka,[d] dan angka itu dianggap menandakan harapan penyelarasan dengan prestise berbahasa.[31][35] Bahasa Sanskerta diajarkan di gurukula sejak zaman kuno; dan kini diajarkan pada sekolah menengah pertama. Sekolah modern bahasa Sanskerta tertua adalah Sampurnanand Sanskrit Vishwavidyalaya, didirikan pada 1791 pada masa pemerintahan Perusahaan Hindia Timur Britania.[36] Bahasa Sanskerta menjadi bahasa liturgi bagi umat Hindu dan Buddha, digunakan untuk membacakan nyanyian dan mantra.

Etimologi dan penamaan

 
 
Manuskrip Sanskerta kuno: kitab suci keagamaan (atas), dan teks pengobatan (bawah)

Dalam bahasa Sanskerta ajektiva verbal sáṃskṛta- adalah kata majemuk yang tersusun dari sam (berbudaya, bagus, baik, sempurna) dan krta- (tersusun).[37][38] Maksudnya adalah suatu bahasa yang "tersusun dengan baik, murni, sempurna, suci, dan berbudaya".[39][40][41] Menurut Biderman, kesempurnaan yang dimaksud dari etimologi tersebut cenderung memiliki kualitas tonal bukannya semantik. Tradisi lisan dianggap berharga di India Kuno, dan resi-resinya menyusun alfabet, struktur kata, dan tata bahasanya menjadi "sebuah kumpulan suara, semacam cetakan musikal yang bernilai luhur", sebagaimana yang disebut Biderman, sebagai sebuah bahasa yang disebut Sanskerta.[38] Dari akhir periode Weda, sebagaimana yang disebut Annette Wilke dan Oliver Moebus, landasan resonansi dan musikalnya membangun "literatur linguistik, filosofis, dan religius dengan jumlah yang sangat besar" di India. Suara-suara itu divisualisiasikan "meliputi seluruh ciptaan", representasi lain dari dunia itu sendiri; sebuah "magna misterius" dari pemikiran Hindu. Pencarian kesempurnaan dalam pemikiran dan tujuan kebebasan berada di antara dimensi suara sakral, benang merah itu merangkai semua ide dan inspirasi menjadi apa yang diyakini masyarakat India kuno sebagai bahasa yang sempurna, sehingga terciptalah "epistema fonosentris" bahasa Sanskerta.[42][43]

Bahasa ini dianggap sebagai lawan dari bahasa-bahasa rakyat (prākṛta-). Kata prakrta secara literal berarti "asli, alami, normal, tak berseni", menurut Franklin Southworth.[44] Keterkaitan antara bahasa Prakerta dan Sanskerta ditemukan dalam naskah India berangka milenium pertama Masehi. Patañjali mengakui bahasa Prakerta sebagai bahasa pertama, yang secara naluriah diadopsi oleh anak-anak yang berujung pada masalah interpretasi dan kesalahpahaman. Pemurnian struktur bahasa Sanskerta menghapus ketidaksempurnaan itu. Tatabahasawan Sanskerta awal Daṇḍin menyatakan, sebagai contoh, banyak kata bahasa Prakerta berasal dari Sanskerta, tetapi memunculkan "kehilangan suara" dan penyalahgunaan makna yang merupakan hasil dari "pengabaian tata bahasa". Daṇḍin mengakui ada kata-kata dan struktur membingungkan dari bahasa Prakerta yang lepas dari bahasa Sanskerta. Pandangan ini tampak pada gaya penulisan Bharata Muni yang mengarang naskah Natyasastra. Namisādhu, salah satu cendekiawan Jaina, mengakui adanya perbedaan tersebut, tetapi tidak setuju kalau bahasa Prakerta adalah hasil penyalahgunaan makna dari Sanskerta. Namisādhu menyatakan bahwa bahasa Prakerta bersifat pūrvam (alamiah) bagi anak-anak, dan Sanskerta adalah penyempurnaan bahasa Prakerta melalui sebuah "pemurnian tata bahasa".[45]

Sejarah

Asal usul dan perkembangan

 
 
Kiri: Hipotesis Kurgan yang berkaitan dengan migrasi Indo-Eropa antara 4000–1000 SM. Kanan: sebaran geografis rumpun bahasa Indo-Eropa dengan Sanskerta di Asia Selatan.

Bahasa Sanskerta termasuk dalam rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini menjadi salah satu dari tiga bahasa Indo-Eropa tertua yang didokumentasikan serta lahir dari suatu bahasa purba yang direkonstruksi yaitu bahasa Proto-Indo-Eropa:[7][8][46]

Bahasa Indo-Eropa lainnya yang berhubungan dengan Sanskerta antara lain bahasa Latin arkais dan klasik (ca. 600 SM–100 M, Italia zaman kuno), bahasa Gotik (bahasa Jermanik arkais, ca. 350 SM), bahasa Norse Kuno (ca. 200 SM ke atas), bahasa Avesta Kuno (ca. akhir milenium ke-2 SM[48]), dan bahasa Avesta Muda (ca. 900 SM).[7][8] Bahasa kuno terdekat dengan bahasa Weda adalah rumpun Nuristan yang ditemukan di wilayah Hindu Kush, timur laut Afganistan dan barat laut Himalaya,[8][49][50] serta bahasa Avesta dan Persia Kuno yang punah — keduanya berumpun Iran.[51][52][53] Bahasa Sanskerta adalah kelompok bahasa satem Indo-Eropa.

Sejumlah sarjana zaman kolonial yang menguasai bahasa Latin dan Yunani terkejut dengan kemiripan bahasa-bahasa klasik Eropa dengan Sanskerta, baik dari kosakata dan tata bahasanya. Dalam The Oxford Introduction to Proto-Indo-European and the Proto-Indo-European World, Mallory dan Adams menjelaskan kemiripan tersebut dalam beberapa contoh berikut:[54]

Inggris   Latin Yunani Sanskerta
  mother   māter   mētēr   mātár-
  father   pater   pater   pitár-
  brother   frāter   phreter   bhrātar-
  sister   soror   eor   svásar-
  son   fīlius   huius   sūnú-
  daughter   fīlia   thugátēr   duhitár-
  cow   bōs   bous   gáu-
  house   domus   do   dām-

Kedekatan kosakata tersebut menunjukkan adanya sebuah akar kata, serta kaitan historis antara sejumlah bahasa-bahasa kuno besar di dunia.[e]

Teori migrasi Indo-Arya menjelaskan bagaimana bahasa Sanskerta dan bahasa Indo-Eropa lainnya saling berkaitan serta menyatakan bahwa penutur asli bahasa yang kelak menjadi Sanskerta tiba di Asia Selatan dari asalnya, kemungkinan barat laut wilayah Indus pada awal milenium ke-2 SM. Bukti sejarah yang ada dalam teori tersebut adalah kedekatan antara bahasa Indo-Iran dengan rumpun bahasa Baltik dan Slavik, pertukaran dengan kosakata non-Indo-Eropa seperti rumpun bahasa Ural, dan kosakata Indo-Eropa yang berkaitan dengan flora-fauna.[56]

Masa prasejarah rumpun bahasa Indo-Arya sebagai moyang bahasa Sanskerta tidak jelas dan hipotesisnya diajukan dalam batas yang cukup luas. Menurut Thomas Burrow, dengan menghubungkannya dengan bahasa rumpun Indo Eropa, asal usul bahasa tersebut mungkin bermula dari Eropa Tengah atau Timur, dan rumpun Indo-Iran muncul dari Rusia Tengah.[57] Cabang rumpun bahasa Indo-Iran, Indo-Arya dan Iran, berpisah. Bahasa Sanskerta adalah cabang Indo-Arya yang berpindah menuju Iran timur, kemudian mengarah ke Asia Selatan pada paruh pertama milenium ke-2 SM. Begitu permulaan India Kuno, bahasa Indo-Arya mengalami perubahan lingustik dan terciptalah bahasa Weda.[58]

Bahasa Weda

 
Regweda ditulis dalam aksara Dewanagari, awal abad ke-19. Garis merah horizontal dan vertikal mewakili tangga nada rendah dan tinggi dalam pembacaannya.

Bentuk praklasik bahasa Sanskerta adalah bahasa Weda. Naskah tertulis paling awal yang menggunakan bahasa Sanskerta adalah salah satu dari kitab suci umat Hindu yang empat, Regweda, ditulis pada pertengahan hingga akhir abad ke-2 SM. Tak ada catatan tertulis dari masa-masa awal yang dilestarikan, bahkan jika ada, sejumlah sarjana percaya bahwa Regweda turun-temurun secara lisan: teks tersebut adalah teks upacara keagamaan, dengan ekspresi fonetis yang pasti dan pelestariannya menjadi bagian dari tradisi.[59][60][61]

Regweda adalah kumpulan kitab suci yang dibuat oleh banyak pengarang secara terpisah di wilayah India kuno. Penulis-penulisnya berada pada generasi yang berbeda-beda: Mandala 2 hingga 7 adalah yang tertua, sedangkan mandala 1 dan 10 adalah yang termuda.[62][63] Namun bahasa Weda dalam kitab-kitab Rigveda "hampir tidak menyajikan keragaman dialektika", menurut Louis Renou — seorang Indolog yang dikenal karena penelitiannya tentang sastra Sanskerta dan khususnya Rigveda. Menurut Renou, ini menunjukkan bahwa bahasa Weda memiliki "pola linguistik yang teratur" pada paruh kedua milenium ke-2 SM.[64] Setelah Regweda, Weda lainnya yang bertahan adalah Samaweda, Yajurweda, dan Atharwaweda, bersama naskah-naskah lain seperti Brahmana, Aranyaka, dan Upanisad.[59] Dokumen Weda merefleksikan dialek bahasa Sanskerta pada sejumlah wilayah barat laut, utara, dan timur anak benua India.[65][66](hlm. 9)

Bahasa Weda adalah bahasa lisan sekaligus tertulis pada zaman India Kuno. Menurut Michael Witzel, bahasa Weda adalah bahasa lisan suku seminomaden Arya yang kelak bertempat tinggal di satu tempat dan tetap memelihara kebiasaan sehari-hari mereka seperti beternak sapi, bertani terbatas, dan menjalankan gerobak yang disebut grama.[66](hlm. 16–17)[67] Bahasa Weda atau varian Indo-Eropa terdekatnya diakui di seluruh wilayah India Kuno yang dibuktikan dengan "Traktat Mitanni" antara bangsa Het dan Mitanni, dipahat pada batu, di suatu wilayah yang kini menjadi Suriah dan Turki.[68][f] Bagian dari traktat tersebut seperti nama-nama pangeran Mitanni dan istilah teknis yang berhubungan dengan perkudaan, dengan alasan yang tak dipahami, ditulis dalam bentuk awal bahasa Weda. Traktat ini juga memuat Dewa Baruna, Mitra, Indra, dan Nasatya yang ditemukan dalam lapisan awal literatur Weda.[68][70]

Bahasa Weda yang ada dalam Regweda lebih arkais daripada Weda-Weda lainnya, dan dalam banyak hal, gaya bahasa Regweda diketahui lebih mirip dengan salah satu kitab umat Majusi Gathas dan juga Iliad dan Odisseia karya Homeros.[71] Menurut Stephanie W. Jamison dan Joel P. Brereton — Indolog yang dikenal karena penerjemahan Regweda — literatur Weda "telah jelas diwariskan" dari struktur sosial zaman Indo-Iran dan Indo-Eropa seperti peranan penyair dan pendeta, ekonomi patronasi, kemiripan frasa, dan sejumlah metrum puisi.[72][g] Meski ada kemiripan, menurut Jamison dan Brereton, ada perbedaan antara sastra Weda, Avesta Kuno, dan Yunani Mikenai. Misalnya, tak seperti penggunaan majas simile dalam Regweda, teks Gathas tak memiliki simile, dan jarang digunakan pada versi bahasa yang kemudian. Bahasa Yunani Homeros, seperti Sanskerta Regweda, banyak menggunakan simile, tetapi secara struktural sangat berbeda.[74]

Bahasa Sanskerta Klasik

 
Naskah tata bahasa Sanskerta Pāṇini abad ke-17 dari Kashmir

Bentuk bahasa Weda kurang homogen, dan kemudian berevolusi menjadi bahasa yang lebih terstruktur dan homogen, yang disebut bahasa Sanskerta Klasik pada pertengahan milenium pertama SM. Menurut Richard Gombrich—Indolog dan sarjana bahasa Sanskerta, Pāli, dan studi agama Buddha—bahasa Weda yang arkais dalam Regweda sudah berevolusi pada periode Weda, seperti dibuktikan dalam karya sastra Weda berikutnya. Bahasa dalam Upanisad Hindu awal dan karya sastra Weda berikutnya menggunakan bahasa Sanskerta Klasik, sedangkan bahasa Weda yang arkais pada zaman Buddha menjadi tak bisa dipahami oleh semua orang kecuali para Resi, menurut Gombrich.[75]

Orang yang dikredit berjasa dalam formalisasi bahasa Sanskerta adalah Pāṇini, juga Mahabhasya karya Patanjali serta komentar Katyayana yang mendahului karya Patanjali.[76] Panini menyusun kitab Aṣṭādhyāyī ("Delapan Bab Tata Bahasa Sanskerta"). Masa hidupnya sering diperdebatkan, tetapi umumnya disepakati bahwa karyanya dibuat antara abad ke-6 hingga ke-4 SM.[77][78][79]

Aṣṭādhyāyī bukanlah karya pertama yang mendeskripsikan tata bahasa Sanskerta, tetapi merupakan karya paling awal yang masih bisa dilestarikan secara utuh. Pāṇini mengutip sepuluh orang resi terkait aspek tata bahasa dan fonologi Sanskerta sebelumnya, serta varian penggunaan bahasa Sanskerta di wilayah India yang berbeda.[80] Ia mengutip sepuluh orang resi yaitu Apisali, Kasyapa, Gargya, Galawa, Cakrawarmana, Bharadwaja, Sakatayana, Sakalya, Senaka, dan Sphotayana.[81] Aṣṭādhyāyī menjadi peletak dasar salah satu Wedangga, Wyakarana, .[82] Dalam Aṣṭādhyāyī, bahasa dipandang dengan cara yang tidak sejalan dengan tatabahasawan Yunani atau Latin. Tata bahasa Pāṇini, menurut Renou dan Filliozat, mendefinisikan ekspresi linguistik dan klasika yang menjadi acuan dari bahasa Sanskerta.[83] Pāṇini menggunakan metabahasa teknis, seperti sintaksis, morfologi, dan leksikon. Metabahasa ini terorganisasi menurut deret aturan-meta, beberapa di antaranya dijelaskan langsung, sedangkan lainnya dapat disimpulkan sendiri.[84]

Teori komprehensif dan ilmiah tata bahasa Pāṇini kelak menjadi awal permulaan bahasa Sanskerta Klasik.[85] Risalahnya yang sistematis mengilhami dan menjadikan bahasa Sanskerta sebagai bahasa utama dalam pembelajaraan dan sastra India selama dua milenium.[86] Tak jelas apakah Pāṇini menulisnya sendiri, atau memberikan penjelasannya kepada murid-muridnya secara turun temurun. Sejumlah sarjana menyetujui bahwa ia sudah mengenal penulisan, berdasarkan rujukan kata lipi ("aksara") atau lipikara ("penulis") pada subbab 3.2 Aṣṭādhyāyī.[87][88][89][h]

Bahasa Sanskerta Klasik yang diformalkan oleh Pāṇini, menurut Renou, "bukan bahasa yang dimiskinkan", melainkan "bahasa yang diatur dan ditata dengan mengabaikan arkaisme dan alternatif formal yang tidak perlu".[96] Bentuk klasik Sanskerta menyederhanakan hukum sandhi tetapi tetap mempertahankan ciri-ciri bahasa Weda, serta menambahkan ketelitian dan fleksibilitas, sehingga memiliki ruang yang cukup untuk mengekspresikan pikiran serta "mampu menjawab tuntutan literatur yang beragam di masa mendatang", menurut Renou. Pāṇini juga membuat "aturan pilihan" di luar kerangka kerja bahasa Weda bahulam, untuk menghargai kebebasan dan kreativitas sehingga para penulis yang berada di wilayah geografis atau waktu yang berbeda dapat bebas mengekspresikan fakta dan pandangannya sendiri.[97]

Perbedaan fonetika bahasa Weda dan Sanskerta Klasik dapat diabaikan, bila dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada masa pra-Weda antara bahasa Indo-Arya dan bahasa Weda.[98] Yang membuat bahasa Weda dan Sanskerta klasik berbeda adalah tata bahasa dan kategori gramatikal yang diperluas, serta perbedaan aksen, semantik, dan sintaksis.[99] Ada juga perbedaan bagaimana akhir dari kata benda dan kata kerja, serta juga hukum sandhi, baik internal maupun eksternal.[99] Banyak sekali kata dalam bahasa Weda tidak ditemukan dalam literatur bahasa Weda akhir atau Sanskerta Klasik, sedangkan ada kata Sanskerta Klasik yang maknanya berbeda dan baru jika dibandingkan dengan literatur bahasa Weda.[99]

Arthur Macdonell adalah salah satu sarjana zaman kolonial yang telah merangkum sejumlah perbedaan bahasa Weda dan Sanskerta Klasik.[99][100] Publikasi berbahasa Prancis kary Louis Renou tahun 1956, berisi pembahasan yang lebih rinci terkait kemiripan, perbedaan, dan evolusi bahasa Weda pada periode Weda dengan bahasa Sanskerta Klasik beserta pandangan pribadinya. Karyanya kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Jagbans Balbir.[101]

Bahasa Sanskerta dan Prakerta

 
Kata Saṃskṛta dalam aksara Gupta:
    Saṃ-skṛ-ta
Prasasti Mandsaur, 532 M.[102]

Kata Saṃskṛta sebagai sebuah bahasa, ditemukan dalam ayat 5.28.17–19 kitab Ramayana.[103] Di luar bahasa Sanskerta yang tertulis dan dipelajari, sejumlah bahasa rakyat (Prakerta) muncul. Bahasa Sanskerta hadir bersama Prakerta pada zaman India kuno. Bahasa Prakerta memiliki akar bahasa Sanskerta yang disebut Apabhramsa, artinya "bahasa yang mengabaikan tata bahasa".[104][105] Weda memiliki kata-kata yang ekuivalensi fonetiknya tidak ditemukan dalam bahasa Indo-Eropa lain tetapi ditemukan dalam bahasa Prakerta, yang menandai mulainya interaksi berbagi kata dan gagasan pada sejarah awal India. Semenjak pemikiran bangsa India terdiversifikasi dan ajaran awal Hindu mengalami tantangan, khususnya lahirnya agama Buddha dan Jain, bahasa Prakerta seperti Pali yang dipertuturkan umat Buddha Theravāda dan Ardhamagadhi yang dipertuturkan umat Jain bersaing dengan bahasa Sanskerta pada zaman kuno.[106][107][108] Namun, menurut Paul Dundas, sarjana Jaina, bahasa-bahasa Prakerta kuno "dikira-kira memiliki hubungan yang dekat dengan Sanskerta, sama seperti halnya bahasa Italia pertengahan dengan Latin."[108] Tradisi India mengakui bahwa Buddha dan Mahawira memilih bahasa Prakerta sehingga siapa pun dapat memahaminya. Namun, sarjana seperti Dundas mempertanyakan hipotesis ini. Mereka mengaku tidak ada bukti dan bahkan jika ada buktinya pada awal masa itu, orang-orang sulit mempelajari bahasa Prakerta kuno seperti Ardhamagadhi kecuali para biksu atau rahib.[108][i]

Sarjana era kolonial mempertanyakan apakah Sanskerta itu bahasa lisan, atau hanya bahasa sastra.[110] Salah satu aliran menyebut bahwa Sanskerta tak pernah sebagai bahasa lisan, sedangkan yang lain dan kebanyakan sarjana India justru tidak setuju.[111] Mereka yang menegaskan Sanskerta adalah bahasa daerah menyatakan bahwa bahasa ini dahulu adalah bahasa lisan yang dilestarikan dalam naskah-naskah tertulis Sanskerta di India kuno. Selain itu, bukti tekstual karya Yaksa, Panini, dan Patanajali menyatakan bahwa bahasa Sanskerta Klasik pada masa itu adalah bahasa yang dituturkan oleh orang terpelajar dan berbudaya. Sejumlah sutras menguraikan bentuk-bentuk bahasa Sanskerta lisan dan tertulis.[111] Biksu pelancong abad ke-7 Xuanzang menulis dalam memoarnya bahwa perdebatan filosofis resmi di India adalah bahasa Sanskerta, bukan bahasa daerah di wilayah itu.[111]

 
Silsilah rumpun bahasa Indo-Eropa

Pakar linguistik Madhav Deshpande menyatakan bahwa bahasa Sanskerta adalah bahasa lisan sehari-hari pada pertengahan milenium pertama SM yang berdampingan dengan bahasa Sanskerta sastra yang lebih formal dan tertata.[112] Menurut Deshpande, dibenarkan bahwa bahasa modern juga memiliki bahasa sehari-hari dan dialek yang dipertuturkan dan dipahami, bersama dengan bentuk tertulis yang "tertata, lengkap, dan akurat dari segi tata bahasa".[112] Tradisi India, menurut Moriz Winternitz, adalah belajar dan menggunakan bermacam-macam bahasa sejak zaman dahulu. Bahasa Sanskerta adalah bahasa kaum terpelajar dan terpandang, tetapi juga bahasa yang harus dipahami dalam lingkungan sosial yang lebih luas karena wiracarita yang populer seperti Ramayana, Mahabharata, Bhagawatapurana, Pancatantra, dan teks lainnya juga ditulis dalam bahasa Sanskerta.[113] Bahasa Sanskerta dengan tata bahasanya yang ada, menjadi bahasa kaum terpelajar India, dan yang lainnya berkomunikasi dengan bahasa sehari-hari yang dapat saja mengabaikan tata bahasa.[112] Bahasa Sanskerta sebagai bahasa yang terpelajar, hadir bersama bahasa daerah Prakerta.[112] Seni drama berbahasa Sanskerta juga mengindikasikan bahasa itu berdampingan dengan Prakerta. Benares, Paithan, Pune, dan Kanchipuram adalah pusat studi dan debat publik bahasa Sanskerta hingga awal mula kolonialisme di India.[114]

Menurut Étienne Lamotte, Indolog dan sarjana ilmu agama Buddha, bahasa Sanskerta menjadi dominan sebagai bahasa resmi tertulis karena presisi komunikasinya. Menurut Lamotte, bahasa ini adalah instrumen yang cukup ideal untuk menampilkan gagasan serta pengetahuan sehingga menjadi tersebar dan berpengaruh.[115] Bahasa Sanskerta dianggap sebagai sarana gagasan yang berkebudayaan, artistik, dan mendalam. Pollock tidak setuju Lamotte, tetapi yakin bahwa pengaruh bahasa Sanskerta bertumbuh menjadi sebuah "kosmopolis" yang mencakup seluruh wilayah Asia Selatan dan sebagian besar Asia Tenggara. Kosmopolis tersebut berkembang pesat di luar India antara 300 dan 1300 M.[116]

Pengaruh rumpun Dravida

Reinöhl menyebut rumpun bahasa Dravida tidak hanya menyerap kosakata Sanskerta, tetapi juga mempengaruhi bahasa Sanskerta berkaitan strukturnya, "misalnya asal usul fonologi retrofleks Indo-Arya, dikaitkan dengan pengaruh rumpun bahasa Dravida".[117] Hock et al. mengutip George Hart yang menyatakan bahwa ada pengaruh bahasa Tamil Kuno dalam bahasa Sanskerta.[118] Hart membandingkan bahasa Tamil Kuno dan Sanskerta Klasik dan menyimpulkan bahwa ada bahasa Prakerta yang diturunkan dari kedua-duanya – "baik Tamil dan Sanskerta mendapatkan kaidah, metrum, dan teknik yang dibagi rata dari satu sumber, serta jelas tidak ada yang langsung diserap dari bahasa lainnya."[119]

Reinöhl menyatakan bahwa ada keterkaitan secara simetris antara bahasa berumpun Dravida seperti bahasa Kannada atau Tamil dengan bahasa Indo-Arya seperti Bengali atau Hindi, dibandingkan dengan bahasa Persia atau Inggris terhadap bahasa berumpun non-Indo-Arya. Dikutip dari Reinöhl – "Kalimat dalam bahasa rumpun Dravida seperti Tamil atau Kannada dapat diubah menjadi bahasa Bengali atau Hindi dengan mengganti kosakata Bengali atau Hindi yang ekuivalen dengan kata dan bentuk Dravida, tanpa mengubah urutan kata, tetapi hal yang sama tidak bisa digunakan untuk mengubah kalimat bahasa Persia atau Inggris menjadi bahasa non-Indo-Arya".[117]

Shulman menyebutkan, "Bentuk kata kerja nonfinit Dravida (disebut juga vinaiyeccam dalam bahasa Tamil) mempengaruhi kata kerja nonfinit Sanskerta (aslinya berasal dari bentuk infleksi kata benda perbuatan dalam Weda). Kasus yang sangat menonjol dari pengaruh bahasa Dravida dalam bahasa Sanskerta hanyalah satu dari banyaknya asimilasi sintaktis, tak terkecuali repertoar yang besar dari aspek dan modalitas morfologis yang, jika diamati teliti, dapat ditemukan di mana saja dalam bahasa Sanskerta klasik dan pascaklasik".[120]

Distribusi geografis

 
Sebaran historis bahasa Sanskerta yang dituturkan di banyak negara. Bukti-buktinya antara lain manuskrip dan prasasti yang ditemukan di Asia Selatan, Tenggara, dan Tengah. Bukti-bukti tersebut bertanggal antara 300 hingga 1800 M.

Kehadiran bahasa Sanskerta secara historis telah terbukti dalam lingkup geografi yang luas di Asia Selatan. Prasasti dan karya-karya sastra menunjukkan bahwa bahasa Sanskerta telah digunakan di Asia Tenggara dan Tengah pada milenium pertama SM, melalui para brahmana, peziarah, dan pedagang.[121][122][123]

Asia Selatan merupakan daerah yang kaya akan manuskrip dan prasasti berbahasa Sanskerta pada zaman kuno hingga sebelum abad ke-18.[124] Di luar wilayah India Kuno, manuskrip dan prasasti berbahasa Sanskerta telah ditemukan di Tiongkok (terutama di Tibet),[125][126] Myanmar,[127] Indonesia,[128] Kamboja,[129] Laos,[130] Vietnam,[131] Thailand,[132] dan Malaysia.[130] Prasati dan manuskrip Sanskerta, maupun pecahan-pecahannya, termasuk sejumlah teks tertulis berbahasa Sanskerta tertua yang diketahui, telah ditemukan di gurun-gurun kering dan pegunungan seperti di Nepal,[133][134][j] Tibet,[126][135] Afganistan,[136][137] Mongolia,[138] Uzbekistan,[139] Turkmenistan, Tajikistan,[139] dan Kazakhstan.[140] Sejumlah teks berbahasa Sanskerta juga ditemukan di kuil-kuil Jepang dan Korea.[141][142][143]

Status resmi

Di India, bahasa Sanskerta diakui sebagai 22 bahasa resmi yang ada dalam Jadwal Kedelapan Konstitusi India.[144] Pada 2010, Uttarakhand menjadi negara bagian India pertama yang menetapkan bahasa Sanskerta sebagai bahasa resmi kedua.[145] Selanjutnya sejak 2019, Himachal Pradesh menjadi negara bagian kedua yang menetapkan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi kedua.[146]

Penelitian oleh bangsa Eropa

Penelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth (1620–1668) dan Johann Ernst Hanxleden (1681–1731), dan dilanjutkan dengan proposal rumpun bahasa Indo-Eropa oleh Sir William Jones. Hal ini memainkan peranan penting pada perkembangan ilmu perbandingan bahasa di Dunia Barat.

Sir William Jones, pada kesempatan berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2 Februari 1786, berkata:

Memang ilmu linguistik (bersama dengan fonologi, dsb.) pertama kali muncul di antara para tata bahasawan India kuno yang berusaha menetapkan hukum-hukum bahasa Sanskerta. Ilmu linguistik modern banyak berhutang kepada mereka dan saat ini banyak istilah-istilah kunci seperti bahuvrihi dan suarabakti diambil dari bahasa Sanskerta.

Beberapa ciri-ciri

Kasus

Salah satu ciri-ciri utama bahasa Sanskerta ialah adanya kasus dalam bahasa ini, yang berjumlah 8. Dalam bahasa Latin yang masih serumpun hanya ada 5 kasus. Selain itu ada tiga jenis kelamin dalam bahasa Sanskerta, maskulin, feminin dan netral dan tiga modus jumlah, singular, dualis dan jamak:

  1. kasus nominatif
  2. kasus vokatif
  3. kasus akusatif
  4. kasus instrumentalis
  5. kasus datif
  6. kasus ablatif
  7. kasus genetif
  8. kasus lokatif
 
Contoh tulisan Sanskerta.

Di bawah ini disajikan sebuah contoh semua kasus sebuah kata maskulin singular deva (Dewa, Tuhan atau Raja).

Singular:

  1. nom. devas arti: "Dewa"
  2. vok. (he) deva arti: "Wahai Dewa"
  3. ak. devam arti: "ke Dewa" dsb.
  4. inst. devena arti: "dengan Dewa" dsb.
  5. dat. devāya arti: "kepada Dewa"
  6. ab. devāt arti: "dari Dewa"
  7. gen. devasya arti: "milik Dewa"
  8. lok. deve arti: "di Dewa"

Dualis:

  1. nva devau
  2. ida devābhyām
  3. gl devayos

Jamak:

  1. nv devās
  2. a devān
  3. i devais
  4. da devebhyas
  5. g devānām
  6. l deveṣu

Lalu di bawah ini disajikan dalam bentuk tabel.

Skema dasar tasrifan (deklensi) sufiks untuk kata-kata benda dan sifat

Skema dasar tasrifan bahasa Sanskerta untuk kata-kata benda dan sifat disajikan di bawah ini. Skema ini berlaku untuk sebagian besar kata-kata.

Tunggal Dualis Jamak
Nominatif -s
(-m)
-au
(-ī)
-as
(-i)
Akusatif -am
(-m)
-au
(-ī)
-as
(-i)
Instrumentalis -bhyām -bhis
Datif -e -bhyām -bhyas
Ablatif -as -bhyām -bhyas
Genitif -as -os -ām
Lokatif -i -os -su
Vokatif -s
(-)
-au
( -ī)
-as
(-i)

Pokok-a

Pokok-a (/ə/ or /ɑː/) mencakup kelas akhiran kata benda yang terbesar. Biasanya kata-kata yang berakhir dengan -a pendek berkelamin maskulin atau netral. Kata-kata benda yang berakhirkan -a panjang (/ɑː/) hampir selalu feminin. Kelas ini sangatlah besar karena juga mencakup akhiran -o dari bahasa proto-Indo-Eropa.

Maskulin (kā́ma- 'cinta') Netral (āsya- 'mulut') Feminin (kānta- 'tersayang')
Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak
Nominatif kā́mas kā́māu kā́mās āsyàm āsyè āsyā̀ni kāntā kānte kāntās
Akusatif kā́mam kā́māu kā́mān āsyàm āsyè āsyā̀ni kāntām kānte kāntās
Instrumentalis kā́mena kā́mābhyām kā́māis āsyèna āsyā̀bhyām āsyāìs kāntayā kāntābhyām kāntābhis
Datif kā́māya kā́mābhyām kā́mebhyas āsyā̀ya āsyā̀bhyām āsyèbhyas kāntāyai kāntābhyām kāntābhyās
Ablatif kā́māt kā́mābhyām kā́mebhyas āsyā̀t āsyā̀bhyām āsyèbhyas kāntāyās kāntābhyām kāntābhyās
Genitif kā́masya kā́mayos kā́mānām āsyàsya āsyàyos āsyā̀nām kāntāyās kāntayos kāntānām
Lokatif kā́me kā́mayos kā́meu āsyè āsyàyos āsyèu kāntāyām kāntayos kāntāsu
Vokatif kā́ma kā́mau kā́mās ā́sya āsyè āsyā̀ni kānte kānte kāntās

Pokok -i dan -u

pokok-i
Mas. dan Fem. (gáti- 'kepergian') Netral (vā́ri- 'air')
Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak
Nominatif gátis gátī gátayas vā́ri vā́riī vā́rīi
Akusatif gátim gátī gátīs vā́ri vā́riī vā́rīi
Instrumentalis gátyā gátibhyām gátibhis vā́riā vā́ribhyām vā́ribhis
Datif gátaye, gátyāi gátibhyām gátibhyas vā́rie vā́ribhyām vā́ribhyas
Ablatif gátes, gátyās gátibhyām gátibhyas vā́rias vā́ribhyām vā́ribhyas
Genitif gátes, gátyās gátyos gátīnām vā́rias vā́rios vā́riām
Lokatif gátāu, gátyām gátyos gátiu vā́rii vā́rios vā́riu
Vokatif gáte gátī gátayas vā́ri, vā́re vā́riī vā́rīi
pokok-u
Mas. dan Fem. (śátru- 'seteru, musuh') Netral (mádhu- 'madu')
Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak
Nominatif śátrus śátrū śátravas mádhu mádhunī mádhūni
Akusatif śátrum śátrū śátrūn mádhu mádhunī mádhūni
Instrumentalis śátruā śátrubhyām śátrubhis mádhunā mádhubhyām mádhubhis
Datif śátrave śátrubhyām śátrubhyas mádhune mádhubhyām mádhubhyas
Ablatif śátros śátrubhyām śátrubhyas mádhunas mádhubhyām mádhubhyas
Genitif śátros śátrvos śátrūām mádhunas mádhunos mádhūnām
Lokatif śátrāu śátrvos śátruu mádhuni mádhunos mádhuṣu
Vokatif śátro śátrū śátravas mádhu mádhunī mádhūni

Pokok vokal panjang

Pokok ā (jā- 'kepandaian') Pokok ī (dhī- 'pikiran') Pokok ū (bhū- 'bumi')
Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak
Nominatif jā́s jāú jā́s dhī́s dhíyāu dhíyas bhū́s bhúvāu bhúvas
Akusatif jā́m jāú jā́s, jás dhíyam dhíyāu dhíyas bhúvam bhúvāu bhúvas
Instrumentalis jā́ jā́bhyām jā́bhis dhiyā́ dhībhyā́m dhībhís bhuvā́ bhūbhyā́m bhūbhís
Datif jā́bhyām jā́bhyas dhiyé, dhiyāí dhībhyā́m dhībhyás bhuvé, bhuvāí bhūbhyā́m bhūbhyás
Ablatif jás jā́bhyām jā́bhyas dhiyás, dhiyā́s dhībhyā́m dhībhyás bhuvás, bhuvā́s bhūbhyā́m bhūbhyás
Genitif jás jós jā́nām, jā́m dhiyás, dhiyā́s dhiyós dhiyā́m, dhīnā́m bhuvás, bhuvā́s bhuvós bhuvā́m, bhūnā́m
Lokatif jós jā́su dhiyí, dhiyā́m dhiyós dhīṣú bhuví, bhuvā́m bhuvós bhūṣú
Vokatif jā́s jāú jā́s dhī́s dhiyāu dhíyas bhū́s bhuvāu bhúvas

Hukum sandhi

Selain itu dalam bahasa Sanskerta didapatkan apa yang disebut hukum sandhi, sebuah fenomena fonetik di mana dua bunyi berbeda yang berdekatan bisa berasimilasi.

Pembentukan kata majemuk

Kata-kata majemuk dalam bahasa Sanskerta sangat banyak digunakan, terutama menyangkut kata-kata benda. Kata-kata ini bisa menjadi sangat panjang (lebih dari 10 kata). Nominal majemuk terjadi dengan beberapa bentuk, tetapi secara morfologis mereka sejatinya sama. Setiap kata benda (atau kata sifat) terdapat dalam bentuk akarnya (bentuk lemah), dengan unsur terakhir saja yang ditasrifkan sesuai kasusnya. Beberapa contoh kata benda atau nominal majemuk termasuk kategori-kategori yang diperikan di bawah ini.

  1. Avyayibhāva
  2. Tatpuruṣa
  3. Karmadhāraya
  4. Dvigu
  5. Dvandva
  6. Bahuvrīhi

Bahasa Sanskerta di Indonesia

Bahasa Sanskerta telah lama hadir di Nusantara sejak ribuan tahun lalu, bahkan banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu (Sanskerta), meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Ini karena pengaruh budaya India yang datang ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu selama pengindiaan kerajaan-kerajaan Asia Tenggara (Hindu-Buddha), dan sejak itu, budaya India ini dilihat sebagai bagian dari budaya Indonesia, terutama dalam budaya Jawa, Bali, dan beberapa bagian dari Nusantara lainya. Dengan demikian, budaya Hindu atau India yang terkait di Indonesia hadir tidak hanya sebagai bagian dari agama, tetapi juga budaya. Akibatnya, adalah umum untuk menemukan orang-orang Indonesia muslim atau Kristen dengan nama-nama yang bernuansa India atau Sanskerta. Tidak seperti nama-nama yang berasal dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Thai dan Khmer, pengucapan nama-nama Sanskerta dalam bahasa Jawa atau Indonesia mirip dengan pelafalan India asli, kecuali bahwa "v" diubah menjadi "w", contoh: "Vishnu" di India berubah menjadi "Wisnu" jika di Indonesia.

Di kawasan Nusantara khususnya di Indonesia, Bahasa Sanskerta sangat berpengaruh penting dan sangat memiliki peran tinggi di dalam perbahasaan di Indonesia. Bahasa Sanskerta yang masuk ke Indonesia sejak ribuan tahun lalu (masa kerajaan Hindu-Buddha) datang dari India ke Indonesia melalui para kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha pada masa kuno ribuan tahun yang lalu di bumi Nusantara. Sangat banyak kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Sanskerta, contohnya dari kata "bahasa" भाषा (bhāṣa) itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta berarti: "logat bicara". Bahkan, banyak nama-nama lembaga, istilah, moto, dan semboyan di pemerintahan Indonesia menggunakan bahasa Sanskerta, seperti pangkat jenderal di Angkatan Laut Indonesia (TNI AL), menggunakan kata "Laksamana" (dari tokoh Ramayana yang merupakan adik dari Rama). "Penghargaan Adipura" yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada kota-kota di seluruh Indonesia dari pemerintah pusat untuk kebersihan dan pengelolaan lingkungan juga menggunakan bahasa Sanskerta yaitu dari kata Adi (yang berarti "panutan") dan Pura (yang berarti "kota), menjadikan arti: "Kota Panutan" atau "kota yang layak menjadi contoh". Ada juga banyak moto lembaga-lembaga Indonesia yang menggunakan bahasa Sanskerta, seperti moto Akademi Militer Indonesia yang berbunyi "Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti" (अधिकाऱ्या महत्व विर्य नगरभक्ति), dan beberapa istilah-istilah lain dalam TNI juga menggunakan bahasa Sanskerta, contoh: "Adhi Makayasa", "Chandradimuka", "Tri Dharma Eka Karma", dll.

Bahasa Sanskerta dalam beberapa aksara

 
Kalimat Semoga Batara Siwa meraksa para penggemar bahasa Dewata. (Kalidasa) dalam bahasa Sanskerta menggunakan beberapa aksara turunan Brahmi.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b "In conclusion, there are strong systemic and paleographic indications that the Brahmi script derived from a Semitic prototype, which, mainly on historical grounds, is most likely to have been Aramaic. However, the details of this problem remain to be worked out, and in any case, it is unlikely that a complete letter-by-letter derivation will ever be possible; for Brahmi may have been more of an adaptation and remodeling, rather than a direct derivation, of the presumptive Semitic prototype, perhaps under the influence of a preexisting Indian tradition of phonetic analysis. However, the Semitic hypothesis 1s not so strong as to rule out the remote possibility that further discoveries could drastically change the picture. In particular, a relationship of some kind, probably partial or indirect, with the protohistoric Indus Valley script should not be considered entirely out of the question." Salomon 1998, hlm. 30
  2. ^ Meski semua capaian itu dikerdilkan oleh tradisi linguistik Sanskerta yang berpuncak pada tata bahasa terkenal dari Panini, yang berjudul Astadhyayi. Keanggunan dan kelengkapan arsitektur (tata bahasanya) belum bisa dilampaui oleh bahasa manapun, dan metode cerdasnya dalam mengelompokkan pemakaian dan penyebutannya, bahasa dan metabahasanya, dan teorema dan metateoremanya, mengungguli penemuan-penemuan penting dalam filsafat Barat selama beribu-ribu tahun.[19]
  3. ^ Tradisi gramatikal Sanskerta juga merupakan asal-usul ditemukannya angka "nol", yang begitu diadopsi sebagai sistem angka Arab, memungkinkan kita untuk melampaui notasi rumit aritmetika Romawi.[19]
  4. ^ Orang India yang melaporkan bahasa Sanskerta sebagai bahasa ibu mereka sebanyak 6.106 pada 1981, 49.736 pada 1991, 14.135 pada 2001, dan 24.821 pada 2011.[34]
  5. ^ William Jones (1786), dikutip oleh Thomas Burrow dalam The Sanskrit Language:[55] Bahasa Sanskerta, di samping kekunoannya, memiliki struktur yang menarik; lebih sempurna daripada Yunani, lebih lengkap daripada Yunani, lebih halus daripada keduanya, tetapi kedekatannya kuat, baik dalam akar kata kerja dan tata bahasanya, daripada yang dihasilkan secara kebetulan, sehingga tidak ada filolog yang mampu menguji ketiganya, sebelum meyakini bahwa ketiganya berasal dari "satu sumber yang sama", yang mungkin sudah tiada lagi. Ada alasan yang mirip, meski tak dipaksakan, untuk menganggap bahwa bahasa Got dan Kelt, meski berpadu dengan idiom berbeda, memiliki asal yang sama dengan Sanskerta dan Persia Kuno mungkin bisa dimasukkan dalam rumpun yang sama."
  6. ^ Traktat Mitanni diduga berangka abad ke-16 SM, tetapi masih diperdebatkan.[69]
  7. ^ Contoh kemiripan kosakata yang disorot dalam Weda adalah kata Dyaus Pita dalam bahasa Weda yang bermakna "Bapak Langit". Ekuivalen dengan bahasa Yunani Mikenai Zeus Pater, yang berevolusi menjadi Jupiter dalam Latin. Kesamaan frasa "Bapak Langit" juga ditemukan dalam bahasa Indo-Eropa lainnya.[73]
  8. ^ Pāṇini's use of the term lipi has been a source of scholarly disagreements. Harry Falk in his 1993 overview states that ancient Indians neither knew nor used writing script, and Pāṇini's mention is likely a reference to Semitic and Greek scripts.[90] In his 1995 review, Salomon questions Falk's arguments and writes it is "speculative at best and hardly constitutes firm grounds for a late date for Kharoṣṭhī. The stronger argument for this position is that we have no specimen of the script before the time of Ashoka, nor any direct evidence of intermediate stages in its development; but of course this does not mean that such earlier forms did not exist, only that, if they did exist, they have not survived, presumably because they were not employed for monumental purposes before Ashoka".[91] According to Hartmut Scharfe, Lipi of Pāṇini may be borrowed from the Old Persian Dipi, in turn derived from Sumerian Dup. Scharfe adds that the best evidence, at the time of his review, is that no script was used in India, aside from the Northwest Indian subcontinent, before around 300 BCE because Indian tradition "at every occasion stresses the orality of the cultural and literary heritage."[92] Kenneth Norman states writing scripts in ancient India evolved over the long period of time like other cultures, that it is unlikely that ancient Indians developed a single complete writing system at one and the same time in the Maurya era. It is even less likely, states Norman, that a writing script was invented during Ashoka's rule, starting from nothing, for the specific purpose of writing his inscriptions and then it was understood all over South Asia where the Ashoka pillars are found.[93] Jack Goody states that ancient India likely had a "very old culture of writing" along with its oral tradition of composing and transmitting knowledge, because the Vedic literature is too vast, consistent and complex to have been entirely created, memorized, accurately preserved and spread without a written system.[94] Falk disagrees with Goody, and suggests that it is a Western presumption and inability to imagine that remarkably early scientific achievements such as Pāṇini's grammar (5th to 4th century BCE), and the creation, preservation and wide distribution of the large corpus of the Brahmanic Vedic literature and the Buddhist canonical literature, without any writing scripts. Johannes Bronkhorst disagrees with Falk, and states, "Falk goes too far. It is fair to expect that we believe that Vedic memorisation—though without parallel in any other human society—has been able to preserve very long texts for many centuries without losing a syllable. [...] However, the oral composition of a work as complex as Pāṇini's grammar is not only without parallel in other human cultures, it is without parallel in India itself. [...] It just will not do to state that our difficulty in conceiving any such thing is our problem".[95]
  9. ^ Pali is also an extinct language.[109]
  10. ^ The oldest surviving Sanskrit inscription in the Kathmandu valley is dated to 464 CE.[134]

Referensi

  1. ^ Uta Reinöhl (2016). Grammaticalization and the Rise of Configurationality in Indo-Aryan. Oxford University Press. hlm. xiv, 1–16. ISBN 978-0-19-873666-0. 
  2. ^ a b Jain, Dhanesh (2007). "Sociolinguistics of the Indo-Aryan languages". Dalam George Cardona; Dhanesh Jain. The Indo-Aryan Languages. Routledge. hlm. 47–66, 51. ISBN 978-1-135-79711-9. In the history of Indo-Aryan, writing was a later development and its adoption has been slow even in modern times. The first written word comes to us through Asokan inscriptions dating back to the third century BC. Originally, Brahmi was used to write Prakrit (MIA); for Sanskrit (OIA) it was used only four centuries later (Masica 1991: 135). The MIA traditions of Buddhist and Jain texts show greater regard for the written word than the OIA Brahminical tradition, though writing was available to Old Indo-Aryans. 
  3. ^ a b Salomon, Richard (2007). "The Writing Systems of the Indo-Aryan Languages". Dalam George Cardona; Dhanesh Jain. The Indo-Aryan Languages. Routledge. hlm. 67–102. ISBN 978-1-135-79711-9. Although in modern usage Sanskrit is most commonly written or printed in Nagari, in theory, it can be represented by virtually any of the main Brahmi-based scripts, and in practice it often is. Thus scripts such as Gujarati, Bangla, and Oriya, as well as the major south Indian scripts, traditionally have been and often still are used in their proper territories for writing Sanskrit. Sanskrit, in other words, is not inherently linked to any particular script, although it does have a special historical connection with Nagari. 
  4. ^ Sanskerta di Kamus Besar Bahasa Indonesia
  5. ^ Apte, Vaman Shivaram (1957). Revised and enlarged edition of Prin. V.S. Apte's The practical Sanskrit-English Dictionary. Poona: Prasad Prakashan. hlm. 1596. from संस्कृत saṃskṛitə past passive participle: Made perfect, refined, polished, cultivated. -तः -tah A word formed regularly according to the rules of grammar, a regular derivative. -तम् -tam Refined or highly polished speech, the Sanskṛit language; संस्कृतं नाम दैवी वागन्वाख्याता महर्षिभिः ("named sanskritam the divine language elaborated by the sages") from Kāvyadarśa.1. 33. of Daṇḍin 
  6. ^ Roger D. Woodard (2008). The Ancient Languages of Asia and the Americas. Cambridge University Press. hlm. 1–2. ISBN 978-0-521-68494-1. The earliest form of this 'oldest' language, Sanskrit, is the one found in the ancient Brahmanic text called the Rigveda, composed c. 1500 BC. The date makes Sanskrit one of the three earliest of the well-documented languages of the Indo-European family – the other two being Old Hittite and Myceanaean Greek – and, in keeping with its early appearance, Sanskrit has been a cornerstone in the reconstruction of the parent language of the Indo-European family – Proto-Indo-European. 
  7. ^ a b c Bauer, Brigitte L.M. (2017). Nominal Apposition in Indo-European: Its forms and functions, and its evolution in Latin-romance. De Gruyter. hlm. 90–92. ISBN 978-3-11-046175-6.  for detailed comparison of the languages, see pages 90–126
  8. ^ a b c d Ramat, Anna Giacalone; Ramat, Paolo (2015). The Indo-European Languages. Routledge. hlm. 26–31. ISBN 978-1-134-92187-4. 
  9. ^ Dyson, Tim (2018). A Population History of India: From the First Modern People to the Present Day. Oxford University Press. hlm. 14–15. ISBN 978-0-19-882905-8. Although the collapse of the Indus valley civilization is no longer believed to have been due to an ‘Aryan invasion’ it is widely thought that, at roughly the same time, or perhaps a few centuries later, new Indo-Aryan-speaking people and influences began to enter the subcontinent from the north-west. Detailed evidence is lacking. Nevertheless, a predecessor of the language that would eventually be called Sanskrit was probably introduced into the north-west sometime between 3,900 and 3,000 years ago. This language was related to one then spoken in eastern Iran; and both of these languages belonged to the Indo-European language family. 
  10. ^ Pinkney, Andrea Marion (2014). "Revealing the Vedas in 'Hinduism': Foundations and issues of interpretation of religions in South Asian Hindu traditions". Dalam Bryan S. Turner; Oscar Salemink. Routledge Handbook of Religions in Asia. Routledge. hlm. 38–. ISBN 978-1-317-63646-5. According to Asko Parpola, the Proto-Indo-Aryan civilization was influenced by two external waves of migrations. The first group originated from the southern Urals (c. 2100 BCE) and mixed with the peoples of the Bactria-Margiana Archaeological Complex (BMAC); this group then proceeded to South Asia, arriving around 1900 BCE. The second wave arrived in northern South Asia around 1750 BCE and mixed with the formerly arrived group, producing the Mitanni Aryans (c. 1500 BCE), a precursor to the peoples of the Ṛgveda. Michael Witzel has assigned an approximate chronology to the strata of Vedic languages, arguing that the language of the Ṛgveda changed through the beginning of the Iron Age in South Asia, which started in the Northwest (Punjab) around 1000 BCE. On the basis of comparative philological evidence, Witzel has suggested a five-stage periodization of Vedic civilization, beginning with the Ṛgveda. On the basis of internal evidence, the Ṛgveda is dated as a late Bronze Age text composed by pastoral migrants with limited settlements, probably between 1350 and 1150 BCE in the Punjab region. 
  11. ^ Michael C. Howard 2012, hlm. 21
  12. ^ Pollock, Sheldon (2006). The Language of the Gods in the World of Men: Sanskrit, Culture, and Power in Premodern India. University of California Press. hlm. 14. ISBN 978-0-520-24500-6. Once Sanskrit emerged from the sacerdotal environment ... it became the sole medium by which ruling elites expressed their power ... Sanskrit probably never functioned as an everyday medium of communication anywhere in the cosmopolis—not in South Asia itself, let alone Southeast Asia ... The work Sanskrit did do ... was directed above all toward articulating a form of ... politics ... as celebration of aesthetic power. 
  13. ^ Burrow (1973), hlm. 62–64.
  14. ^ Cardona, George; Luraghi, Silvia (2018). "Sanskrit". Dalam Bernard Comrie. The World's Major Languages. Taylor & Francis. hlm. 497–. ISBN 978-1-317-29049-0. Sanskrit (samskrita- 'adorned, purified') refers to several varieties of Old Indo-Aryan whose most archaic forms are found in Vedic texts: the Rigveda (Ṛgveda), Yajurveda, Sāmveda, Atharvaveda, with various branches. 
  15. ^ Alfred C. Woolner (1986). Introduction to Prakrit. Motilal Banarsidass. hlm. 3–4. ISBN 978-81-208-0189-9. If in 'Sanskrit' we include the Vedic language and all dialects of the Old Indian period, then it is true to say that all the Prakrits are derived from Sanskrit. If on the other hand 'Sanskrit' is used more strictly of the Panini-Patanjali language or 'Classical Sanskrit,' then it is untrue to say that any Prakrit is derived from Sanskrit, except that Sauraseni, the Midland Prakrit, is derived from the Old Indian dialect of the Madhyadesa on which Classical Sanskrit was mainly based. 
  16. ^ Lowe, John J. (2015). Participles in Rigvedic Sanskrit: The syntax and semantics of adjectival verb forms. Oxford University Press. hlm. 1–2. ISBN 978-0-19-100505-3. It consists of 1,028 hymns (suktas), highly crafted poetic compositions originally intended for recital during rituals and for the invocation of and communication with the Indo-Aryan gods. Modern scholarly opinion largely agrees that these hymns were composed between around 1500 BCE and 1200 BCE, during the eastward migration of the Indo-Aryan tribes from the mountains of what is today northern Afghanistan across the Punjab into north India. 
  17. ^ Witzel, Michael (2006). "Early Loan Words in Western Central Asia: Indicators of Substrate Populations, Migrations, and Trade Relations". Dalam Victor H. Mair. Contact And Exchange in the Ancient World. University of Hawaii Press. hlm. 158–190, 160. ISBN 978-0-8248-2884-4. The Vedas were composed (roughly between 1500-1200 and 500 BCE) in parts of present-day Afghanistan, northern Pakistan, and northern India. The oldest text at our disposal is the Rgveda (RV); it is composed in archaic Indo-Aryan (Vedic Sanskrit). 
  18. ^ Shulman, David (2016). Tamil. Harvard University Press. hlm. 17–19. ISBN 978-0-674-97465-4. (p. 17) Similarly, we find a large number of other items relating to flora and fauna, grains, pulses, and spices—that is, words that we might expect to have made their way into Sanskrit from the linguistic environment of prehistoric or early-historic India. ... (p. 18) Dravidian certainly influenced Sanskrit phonology and syntax from early on ... (p 19) Vedic Sanskrit was in contact, from very ancient times, with speakers of Dravidian languages, and that the two language families profoundly influenced one another. 
  19. ^ a b Evans, Nicholas (2009). Dying Words: Endangered languages and what they have to tell us. John Wiley & Sons. hlm. 27–. ISBN 978-0-631-23305-3. 
  20. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Evans-20092
  21. ^ Glenn Van Brummelen (2014). "Arithmetic". Dalam Thomas F. Glick; Steven Livesey; Faith Wallis. Medieval Science, Technology, and Medicine: An Encyclopedia. Routledge. hlm. 46–48. ISBN 978-1-135-45932-1. The story of the growth of arithmetic from the ancient inheritance to the wealth passed on to the Renaissance is dramatic and passes through several cultures. The most groundbreaking achievement was the evolution of a positional number system, in which the position of a digit within a number determines its value according to powers (usually) of ten (e.g., in 3,285, the "2" refers to hundreds). Its extension to include decimal fractions and the procedures that were made possible by its adoption transformed the abilities of all who calculated, with an effect comparable to the modern invention of the electronic computer. Roughly speaking, this began in India, was transmitted to Islam, and then to the Latin West. 
  22. ^ Lowe, John J. (2017). Transitive Nouns and Adjectives: Evidence from Early Indo-Aryan. Oxford University Press. hlm. 58. ISBN 978-0-19-879357-1. The term ‘Epic Sanskrit’ refers to the language of the two great Sanskrit epics, the Mahabharata and the Ramayana. ... It is likely, therefore, that the epic-like elements found in Vedic sources and the two epics that we have are not directly related, but that both drew on the same source, an oral tradition of storytelling that existed before, throughout, and after the Vedic period. 
  23. ^ Lowe, John J. (2017). Transitive Nouns and Adjectives: Evidence from Early Indo-Aryan. Oxford University Press. hlm. 53. ISBN 978-0-19-879357-1. The desire to preserve understanding and knowledge of Sanskrit in the face of ongoing linguistic change drove the development of an indigenous grammatical tradition, which culminated in the composition of the Astadhyayi, attributed to the grammarian Panini, no later than the early fourth century BCE. In subsequent centuries, Sanskrit ceased to be learnt as a native language, and eventually ceased to develop as living languages do, becoming increasingly fixed according to the prescriptions of the grammatical tradition. 
  24. ^ a b Lowe, John J. (2015). Participles in Rigvedic Sanskrit: The Syntax and Semantics of Adjectival Verb Forms. Oxford University Press. hlm. 2–. ISBN 978-0-19-100505-3. The importance of the Rigveda for the study of early Indo-Aryan historical linguistics cannot be underestimated. ... its language is ... notably similar in many respects to the most archaic poetic texts of related language families, the Old Avestan Gathas and Homer's Iliad and Odyssey, respectively the earliest poetic representatives of the Iranian and Greek language families. Moreover, its manner of preservation, by a system of oral transmission which has preserved the hymns almost without change for 3,000 years, makes it a very trustworthy witness to the Indo-Aryan language of North India in the second millennium BC. Its importance for the reconstruction of Proto-Indo-European, particularly in respect of the archaic morphology and syntax it preserves, ... is considerable. Any linguistic investigation into Old Indo-Aryan, Indo-Iranian, or Proto-Indo-European cannot avoid treating the evidence of the Rigveda as of vital importance. 
  25. ^ Staal 1986.
  26. ^ Filliozat 2004, hlm. 360–375.
  27. ^ Filliozat 2004, hlm. 139.
  28. ^ Gazzola, Michele; Wickström, Bengt-Arne (2016). The Economics of Language Policy. MIT Press. hlm. 469–. ISBN 978-0-262-03470-8. The Eighth Schedule recognizes India's national languages as including the major regional languages as well as others, such as Sanskrit and Urdu, which contribute to India's cultural heritage. ... The original list of fourteen languages in the Eighth Schedule at the time of the adoption of the Constitution in 1949 has now grown to twenty-two. 
  29. ^ Groff, Cynthia (2017). The Ecology of Language in Multilingual India: Voices of Women and Educators in the Himalayan Foothills. Palgrave Macmillan UK. hlm. 58–. ISBN 978-1-137-51961-0. As Mahapatra says: “It is generally believed that the significance for the Eighth Schedule lies in providing a list of languages from which Hindi is directed to draw the appropriate forms, style and expressions for its enrichment” ... Being recognized in the Constitution, however, has had significant relevance for a language's status and functions. 
  30. ^ "Indian village where people speak in Sanskrit". BBC News (dalam bahasa Inggris). 22 December 2014. Diakses tanggal 30 September 2020. 
  31. ^ a b c Sreevastan, Ajai (10 August 2014). Where are the Sanskrit speakers?. Chennai: The Hindu. Diakses tanggal 11 October 2020. Sanskrit is also the only scheduled language that shows wide fluctuations — rising from 6,106 speakers in 1981 to 49,736 in 1991 and then falling dramatically to 14,135 speakers in 2001. “This fluctuation is not necessarily an error of the Census method. People often switch language loyalties depending on the immediate political climate,” says Prof. Ganesh Devy of the People's Linguistic Survey of India. ... Because some people “fictitiously” indicate Sanskrit as their mother tongue owing to its high prestige and Constitutional mandate, the Census captures the persisting memory of an ancient language that is no longer anyone's real mother tongue, says B. Mallikarjun of the Center for Classical Language. Hence, the numbers fluctuate in each Census. ... “Sanskrit has influence without presence,” says Devy. “We all feel in some corner of the country, Sanskrit is spoken.” But even in Karnataka's Mattur, which is often referred to as India's Sanskrit village, hardly a handful indicated Sanskrit as their mother tongue. 
  32. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ruppel2017
  33. ^ Annamalai, E. (2008). "Contexts of multilingualism". Dalam Braj B. Kachru; Yamuna Kachru; S. N. Sridhar. Language in South Asia. Cambridge University Press. hlm. 223–. ISBN 978-1-139-46550-2. Some of the migrated languages ... such as Sanskrit and English, remained primarily as a second language, even though their native speakers were lost. Some native languages like the language of the Indus valley were lost with their speakers, while some linguistic communities shifted their language to one or other of the migrants’ languages. 
  34. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sreevastan-thehindu-sanskrit
  35. ^ Distribution of the 22 Scheduled Languages – India / States / Union Territories – Sanskrit (PDF), Census of India, 2011, hlm. 30, diakses tanggal 4 October 2020 
  36. ^ Seth, Sanjay (2007). Subject Lessons: The Western Education of Colonial India. Duke University Press. hlm. 171–. ISBN 978-0-8223-4105-5. 
  37. ^ Angus Stevenson & Maurice Waite 2011, hlm. 1275
  38. ^ a b Shlomo Biderman 2008, hlm. 90.
  39. ^ Will Durant 1963, hlm. 406.
  40. ^ Sir Monier Monier-Williams (2005). A Sanskrit-English Dictionary: Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo-European Languages. Motilal Banarsidass. hlm. 1120. ISBN 978-81-208-3105-6. 
  41. ^ Louis Renou & Jagbans Kishore Balbir 2004, hlm. 1-2.
  42. ^ Annette Wilke & Oliver Moebus 2011, hlm. 62–66 with footnotes.
  43. ^ Guy L. Beck 2006, hlm. 117–123.
  44. ^ Southworth, Franklin (2004), Linguistic Archaeology of South Asia, Routledge, hlm. 45, ISBN 978-1-134-31777-6 
  45. ^ Jared Klein; Brian Joseph; Matthias Fritz (2017). Handbook of Comparative and Historical Indo-European Linguistics: An International Handbook. Walter De Gruyter. hlm. 318–320. ISBN 978-3-11-026128-8. 
  46. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Woodard12
  47. ^ "Ancient tablet found: Oldest readable writing in Europe". National Geographic. 1 April 2011. 
  48. ^ Rose, Jenny (18 August 2011). Zoroastrianism: A guide for the perplexed. Bloomsbury Publishing. hlm. 75–76. ISBN 978-1-4411-2236-0. 
  49. ^ Dani, Ahmad Hasan; Masson, Vadim Mikhaĭlovich (1999). History of Civilizations of Central Asia. Motilal Banarsidass. hlm. 357–358. ISBN 978-81-208-1407-3. 
  50. ^ Colin P. Masica 1993, hlm. 34.
  51. ^ Levin, Saul (24 October 2002). Semitic and Indo-European. Current Issues in Linguistic Theory #226. II: Comparative morphology, syntax, and phonetics. John Benjamins Publishing Company. hlm. 431. ISBN 9781588112224. OCLC 32590410.  ISBN 1588112225
  52. ^ Bryant, Edwin Francis; Patton, Laurie L. The Indo-Aryan Controversy: Evidence and inference in Indian history. Psychology Press. hlm. 208. 
  53. ^ Robins, R.H. (2014). General Linguistics. Routledge. hlm. 346–347. ISBN 978-1-317-88763-8. 
  54. ^ J. P. Mallory & D. Q. Adams 2006, hlm. 6.
  55. ^ Burrow 1973, hlm. 6.
  56. ^ Colin P. Masica 1993, hlm. 36-38.
  57. ^ Burrow 1973, hlm. 30–32.
  58. ^ Burrow 1973, hlm. 30–34.
  59. ^ a b Meier-Brügger, Michael (2003). Indo-European Linguistics. Walter de Gruyter. hlm. 20. ISBN 978-3-11-017433-5. 
  60. ^ MacDonell 2004.
  61. ^ Keith, A. Berriedale (1993). A History of Sanskrit Literature. Motilal Banarsidass. hlm. 4. ISBN 978-81-208-1100-3. 
  62. ^ Barbara A. Holdrege 2012, hlm. 229–230.
  63. ^ Bryant 2001, hlm. 66–67.
  64. ^ Louis Renou & Jagbans Kishore Balbir 2004, hlm. 5–6.
  65. ^ Cardona, George (2012). Sanskrit Language. Encyclopaedia Britannica. 
  66. ^ a b Witzel, M. (1997). Inside the Texts, Beyond the Texts: New approaches to the study of the Vedas (PDF). Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. Diakses tanggal 17 July 2018. 
  67. ^ Harold G. Coward 1990, hlm. 3–12, 36–47, 111–112, Note: Sanskrit was both a literary and spoken language in ancient India..
  68. ^ a b Cohen, Signe (2017). The Upanisads: A complete guide. Taylor & Francis. hlm. 11–17. ISBN 978-1-317-63696-0. 
  69. ^ Bryant 2001, hlm. 249.
  70. ^ Robinson, Andrew (2014). India: A Short History. Thames & Hudson. hlm. 56–57. ISBN 978-0-500-77195-2. 
  71. ^ Lowe, John Jeffrey (2015). Participles in Rigvedic Sanskrit: The syntax and semantics of adjectival verb forms. Oxford University Press. hlm. 2–3. ISBN 978-0-19-870136-1. 
  72. ^ Stephanie W. Jamison & Joel P. Brereton 2014, hlm. 10–11, 72.
  73. ^ Stephanie W. Jamison & Joel P. Brereton 2014, hlm. 50.
  74. ^ Stephanie W. Jamison & Joel P. Brereton 2014, hlm. 66–67.
  75. ^ Richard Gombrich (2006). Theravada Buddhism: A Social History from Ancient Benares to Modern Colombo. Routledge. hlm. 24–25. ISBN 978-1-134-90352-8. 
  76. ^ Gérard Huet; Amba Kulkarni; Peter Scharf (2009). Sanskrit Computational Linguistics: First and Second International Symposia Rocquencourt, France, October 29–31, 2007 Providence, RI, USA, May 15–17, 2008, Revised Selected Papers. Springer. hlm. v–vi. ISBN 978-3-642-00154-3. 
  77. ^ Cardona, George (1998), Pāṇini: A Survey of Research, Motilal Banarsidass, hlm. 268, ISBN 978-81-208-1494-3 
  78. ^ The Editors of Encyclopaedia Britannica (2013). Ashtadhyayi, Work by Panini. Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 23 October 2017. Ashtadhyayi, Sanskrit Aṣṭādhyāyī ("Eight Chapters"), Sanskrit treatise on grammar written in the 6th to 5th century BCE by the Indian grammarian Panini. 
  79. ^ Staal, Frits (April 1965). "Euclid and Pāṇini". Philosophy East and West. 15 (2): 99–116. 
  80. ^ Harold G. Coward 1990, hlm. 13–14, 111.
  81. ^ Pāṇini; Sumitra Mangesh Katre (1989). Aṣṭādhyāyī of Pāṇini. Motilal Banarsidass. hlm. xix–xxi. ISBN 978-81-208-0521-7. 
  82. ^ Harold G. Coward 1990, hlm. 13-14, 111.
  83. ^ Louis Renou & Jean Filliozat. L'Inde Classique, manuel des etudes indiennes, vol.II pp.86–90, École française d'Extrême-Orient, 1953, reprinted 2000. ISBN 2-85539-903-3.
  84. ^ Angot, Michel. L'Inde Classique, pp.213–215. Les Belles Lettres, Paris, 2001. ISBN 2-251-41015-5
  85. ^ Yuji Kawaguchi; Makoto Minegishi; Wolfgang Viereck (2011). Corpus-based Analysis and Diachronic Linguistics. John Benjamins Publishing Company. hlm. 223–224. ISBN 978-90-272-7215-7. 
  86. ^ John Bowman (2005). Columbia Chronologies of Asian History and Culture. Columbia University Press. hlm. 728. ISBN 978-0-231-50004-3. 
  87. ^ Salomon 1998, hlm. 11.
  88. ^ Juhyung Rhi (2009). "On the Peripheries of Civilizations: The Evolution of a Visual Tradition in Gandhāra". Journal of Central Eurasian Studies. 1: 5, 1–13. 
  89. ^ Rita Sherma; Arvind Sharma (2008). Hermeneutics and Hindu Thought: Toward a Fusion of Horizons. Springer. hlm. 235. ISBN 978-1-4020-8192-7. 
  90. ^ Falk, Harry (1993). Schrift im alten Indien: ein Forschungsbericht mit Anmerkungen (dalam bahasa German). Gunter Narr Verlag. hlm. 109–167. 
  91. ^ Salomon, Richard (1995). "Review: On the Origin of the Early Indian Scripts". Journal of the American Oriental Society. 115 (2): 271–278. doi:10.2307/604670. JSTOR 604670. 
  92. ^ Scharfe, Hartmut (2002), Education in Ancient India, Handbook of Oriental Studies, Leiden, Netherlands: Brill, hlm. 10–12 
  93. ^ Oskar von Hinüber (1989). Der Beginn der Schrift und frühe Schriftlichkeit in Indien. Akademie der Wissenschaften und der Literatur. hlm. 241–245. ISBN 9783515056274. OCLC 22195130. 
  94. ^ Jack Goody (1987). The Interface Between the Written and the Oral . Cambridge University Press. hlm. 110–124. ISBN 978-0-521-33794-6. 
  95. ^ Johannes Bronkhorst (2002), Literacy and Rationality in Ancient India, Asiatische Studien / Études Asiatiques, 56(4), pages 803–804, 797–831
  96. ^ Louis Renou & Jagbans Kishore Balbir 2004, hlm. 53.
  97. ^ Louis Renou & Jagbans Kishore Balbir 2004, hlm. 53–54.
  98. ^ Burrow 1973, hlm. 33–34.
  99. ^ a b c d A. M. Ruppel 2017, hlm. 378–383.
  100. ^ Arthur Anthony Macdonell (1997). A Sanskrit Grammar for Students. Motilal Banarsidass. hlm. 236–244. ISBN 978-81-208-0505-7. 
  101. ^ Louis Renou & Jagbans Kishore Balbir 2004, hlm. 1–59.
  102. ^ Fleet, John Faithfull (1907). Corpus Inscriptionum Indicarum Vol 3 (1970)ac 4616. hlm. 153, Line 14 of the inscription. 
  103. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama wright-sanskrit-first
  104. ^ Alfred C. Woolner (1986). Introduction to Prakrit. Motilal Banarsidass. hlm. 6, context: 1–10. ISBN 978-81-208-0189-9. 
  105. ^ Clarence Maloney (1978). Language and Civilization Change in South Asia. Brill Academic. hlm. 111–114. ISBN 978-90-04-05741-8. 
  106. ^ Shastri, Gaurinath Bhattacharyya (1987). A Concise History of Classical Sanskrit Literature. Motilal Banarsidass. hlm. 18–19. ISBN 978-81-208-0027-4. 
  107. ^ Johansson, Rune Edvin Anders (1981). Pali Buddhist Texts: Explained to the beginner. Psychology Press. hlm. 7. ISBN 978-0-7007-1068-3. Pali is known mainly as the language of Theravada Buddhism. ... Very little is known about its origin. We do not know where it was spoken or if it originally was a spoken language at all. The ancient Ceylonese tradition says that the Buddha himself spoke Magadhi and that this language was identical to Pali. 
  108. ^ a b c Dundas, Paul (2003). The Jains. Routledge. hlm. 69–70. ISBN 978-0-415-26606-2. 
  109. ^ "Ethnologue report for language code: pli". Ethnologue. Diakses tanggal 20 July 2018. 
  110. ^ P.S. Krishnavarma (1881). Sanskrit as a living language in India: Journal of the National Indian Association. Henry S. King & Company. hlm. 737–745. 
  111. ^ a b c Gaurinath Bhattacharyya Shastri (1987). A Concise History of Classical Sanskrit Literature. Motilal Banarsidass. hlm. 20–23. ISBN 978-81-208-0027-4. 
  112. ^ a b c d Deshpande 2011, hlm. 218–220.
  113. ^ Moriz Winternitz (1996). A History of Indian Literature. Motilal Banarsidass. hlm. 42–46. ISBN 978-81-208-0264-3. 
  114. ^ Deshpande 2011, hlm. 222–223.
  115. ^ Etinne Lamotte (1976), Histoire du buddhisme indien, des origines à l'ère saka, Tijdschrift Voor Filosofie 21 (3):539–541, Louvain-la-Neuve: Université de Louvain, Institut orientaliste
  116. ^ Sheldon Pollock (1996). "The Sanskrit Cosmopolis, A.D. 300–1300: Transculturation, Vernacularization, and the Question of Ideology". Dalam Jan Houben. Ideology and Status of Sanskrit: Contributions to the history of the Sanskrit language. Leiden New York: E.J. Brill. hlm. 197–199; for context and details, please see 197–239. ISBN 978-90-04-10613-0. 
  117. ^ a b Reinöhl, Uta (2016). Grammaticalization and the rise of configurationality in Indo-Aryan. Oxford University Press. hlm. 120–121. 
  118. ^ Hock, Hans Henrich; Bashir, E.; Subbarao, K.V. (2016). The languages and linguistics of South Asia a comprehensive guide. Berlin de Gruyter Mouton. hlm. 94–95. 
  119. ^ Hart, George (1976). The relation between Tamil and classical Sanskrit literature. Wiesbaden: O. Harrassowitz. hlm. 317–320. ISBN 3447017856. 
  120. ^ Shulman, David Dean (2016). Tamil : a biography. London, UK: The Belknap Press Of Harvard University Press. hlm. 12–14, 20. 
  121. ^ Sheldon Pollock (1996). Jan E. M. Houben, ed. Ideology and Status of Sanskrit. BRILL Academic. hlm. 197–223 with footnotes. ISBN 978-90-04-10613-0. 
  122. ^ William S.-Y. Wang; Chaofen Sun (2015). The Oxford Handbook of Chinese Linguistics. Oxford University Press. hlm. 6–19, 203–212, 236–245. ISBN 978-0-19-985633-6. 
  123. ^ Burrow 1973, hlm. 63-66.
  124. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama scharf233
  125. ^ Jinah Kim (2013). Receptacle of the Sacred: Illustrated Manuscripts and the Buddhist Book Cult in South Asia. University of California Press. hlm. 8, 13–15, 49. ISBN 978-0-520-27386-3. 
  126. ^ a b Pieter C. Verhagen (1994). A History of Sanskrit Grammatical Literature in Tibet. BRILL. hlm. 159–160. ISBN 978-90-04-09839-8. 
  127. ^ Salomon 1998, hlm. 154-155.
  128. ^ Salomon 1998, hlm. 158-159.
  129. ^ Salomon 1998, hlm. 155-157.
  130. ^ a b Salomon 1998, hlm. 158.
  131. ^ Salomon 1998, hlm. 157.
  132. ^ Salomon 1998, hlm. 155.
  133. ^ William M. Johnston (2013). Encyclopedia of Monasticism. Routledge. hlm. 926. ISBN 978-1-136-78716-4. 
  134. ^ a b Todd T. Lewis; Subarna Man Tuladhar (2009). Sugata Saurabha An Epic Poem from Nepal on the Life of the Buddha by Chittadhar Hridaya. Oxford University Press. hlm. 343–344. ISBN 978-0-19-988775-0. 
  135. ^ Salomon 1998, hlm. 159-160.
  136. ^ Patrick Olivelle (2006). Between the Empires: Society in India 300 BCE to 400 CE. Oxford University Press. hlm. 356. ISBN 978-0-19-977507-1. 
  137. ^ Salomon 1998, hlm. 152-153.
  138. ^ Rewi Alley (1957). Journey to Outer Mongolia: a diary with poems. Caxton Press. hlm. 27–28. 
  139. ^ a b Salomon 1998, hlm. 153–154.
  140. ^ Gian Luca Bonora; Niccolò Pianciola; Paolo Sartori (2009). Kazakhstan: Religions and Society in the History of Central Eurasia. U. Allemandi. hlm. 65, 140. ISBN 978-88-42217-558. 
  141. ^ Bjarke Frellesvig (2010). A History of the Japanese Language. Cambridge University Press. hlm. 164–165, 183. ISBN 978-1-139-48880-8. 
  142. ^ Donald S. Lopez Jr. (2017). Hyecho's Journey: The World of Buddhism. University of Chicago Press. hlm. 16–22, 33–42. ISBN 978-0-226-51806-0. 
  143. ^ Salomon 1998, hlm. 160 with footnote 134.
  144. ^ Cynthia Groff (2013). Jo Arthur Shoba and Feliciano Chimbutane, ed. Bilingual Education and Language Policy in the Global South. Routledge. hlm. 178. ISBN 978-1-135-06885-1. 
  145. ^ "Sanskrit second official language of Uttarakhand". The Hindu. 21 January 2010. ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 2 October 2018. 
  146. ^ "HP Assy clears three Bills, Sanskrit becomes second official language". 

Daftar pustaka

  • H. W. Bailey (1955). "Buddhist Sanskrit". The Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland. Cambridge University Press. 87 (1/2): 13–24. doi:10.1017/S0035869X00106975. JSTOR 25581326. 
  • Banerji, Sures (1989). A Companion to Sanskrit Literature: Spanning a period of over three thousand years, containing brief accounts of authors, works, characters, technical terms, geographical names, myths, legends, and several appendices. Delhi: Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-0063-2. 
  • Guy L. Beck (1995). Sonic Theology: Hinduism and Sacred Sound. Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-1261-1. 
  • Guy L. Beck (2006). Sacred Sound: Experiencing Music in World Religions. Wilfrid Laurier Univ. Press. ISBN 978-0-88920-421-8. 
  • Robert S.P. Beekes (2011). Comparative Indo-European Linguistics: An introduction (edisi ke-2nd). John Benjamins Publishing. ISBN 978-90-272-8500-3. 
  • Benware, Wilbur (1974). The Study of Indo-European Vocalism in the 19th Century: From the Beginnings to Whitney and Scherer: A Critical-Historical Account. Benjamins. ISBN 978-90-272-0894-1. 
  • Shlomo Biderman (2008). Crossing Horizons: World, Self, and Language in Indian and Western Thought. Columbia University Press. ISBN 978-0-231-51159-9. 
  • Claire Bowern; Bethwyn Evans (2015). The Routledge Handbook of Historical Linguistics. Routledge. ISBN 978-1-317-74324-8. 
  • John L. Brockington (1998). The Sanskrit Epics. BRILL Academic. ISBN 978-90-04-10260-6. 
  • Johannes Bronkhorst (1993). "Buddhist Hybrid Sanskrit: The Original Language". Aspects of Buddhist Sanskrit: Proceedings of the International Symposium on the Language of Sanskrit Buddhist Texts, 1–5 Oct. 1991. Sarnath. hlm. 396–423. ISBN 978-81-900149-1-5. 
  • Bryant, Edwin (2001). The Quest for the Origins of Vedic Culture: The Indo-Aryan Migration Debate. Oxford, UK: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-513777-4. 
  • Edwin Francis Bryant; Laurie L. Patton (2005). The Indo-Aryan Controversy: Evidence and Inference in Indian History. Psychology Press. ISBN 978-0-7007-1463-6. 
  • Burrow, Thomas (1973). The Sanskrit Language (edisi ke-3rd, revised). London: Faber & Faber. 
  • Robert E. Buswell Jr.; Donald S. Lopez Jr. (2013). The Princeton Dictionary of Buddhism. Princeton University Press. ISBN 978-1-4008-4805-8. 
  • George Cardona (2012). Sanskrit Language. Encyclopaedia Britannica. 
  • James Clackson (18 October 2007). Indo-European Linguistics: An Introduction. Cambridge University Press. ISBN 978-1-139-46734-6. 
  • Coulson, Michael (1992). Richard Gombrich; James Benson, ed. Sanskrit : an introduction to the classical language (edisi ke-2nd, revised by Gombrich and Benson). Random House. ISBN 978-0-340-56867-5. OCLC 26550827. 
  • Michael Coulson; Richard Gombrich; James Benson (2011). Complete Sanskrit: A Teach Yourself Guide. Mcgraw-Hill. ISBN 978-0-07-175266-4. 
  • Harold G. Coward (1990). Karl Potter, ed. The Philosophy of the Grammarians, in Encyclopedia of Indian Philosophies. 5. Princeton University Press. ISBN 978-81-208-0426-5. 
  • Suniti Kumar Chatterji (1957). "Indianism and Sanskrit". Annals of the Bhandarkar Oriental Research Institute. Bhandarkar Oriental Research Institute. 38 (1/2): 1–33. JSTOR 44082791. 
  • Peter T. Daniels (1996). The World's Writing Systems. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-507993-7. 
  • Deshpande, Madhav (2011). "Efforts to vernacularize Sanskrit: Degree of success and failure". Dalam Joshua Fishman; Ofelia Garcia. Handbook of Language and Ethnic Identity: The success-failure continuum in language and ethnic identity efforts. 2. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-983799-1. 
  • Will Durant (1963). Our oriental heritage. Simon & Schuster. ISBN 978-1567310122. 
  • Eltschinger, Vincent (2017). "Why Did the Buddhists Adopt Sanskrit?". Open Linguistics. 3 (1). doi:10.1515/opli-2017-0015  . ISSN 2300-9969. 
  • J. Filliozat (1955). "Sanskrit as Language of Communication". Annals of the Bhandarkar Oriental Research Institute. Bhandarkar Oriental Research Institute. 36 (3/4): 179–189. JSTOR 44082954. 
  • Filliozat, Pierre-Sylvain (2004), "Ancient Sanskrit Mathematics: An Oral Tradition and a Written Literature", dalam Chemla, Karine; Cohen, Robert S.; Renn, Jürgen; et al., History of Science, History of Text (Boston Series in the Philosophy of Science), Dordrecht: Springer Netherlands, hlm. 360–375, doi:10.1007/1-4020-2321-9_7, ISBN 978-1-4020-2320-0 
  • Pierre-Sylvain Filliozat (2000). The Sanskrit Language: An Overview : History and Structure, Linguistic and Philosophical Representations, Uses and Users. Indica. ISBN 978-81-86569-17-7. 
  • Benjamin W. Fortson, IV (2011). Indo-European Language and Culture: An Introduction. John Wiley & Sons. ISBN 978-1-4443-5968-8. 
  • Robert P. Goldman; Sally J Sutherland Goldman (2002). Devavāṇīpraveśikā: An Introduction to the Sanskrit Language. Center for South Asia Studies, University of California Press. 
  • Thomas V. Gamkrelidze; Vjaceslav V. Ivanov (2010). Indo-European and the Indo-Europeans: A Reconstruction and Historical Analysis of a Proto-Language and Proto-Culture. Part I: The Text. Part II: Bibliography, Indexes. Walter de Gruyter. ISBN 978-3-11-081503-0. 
  • Thomas V. Gamkrelidze; V. V. Ivanov (1990). "The Early History of Indo-European Languages". Scientific American. Nature America. 262 (3): 110–117. Bibcode:1990SciAm.262c.110G. doi:10.1038/scientificamerican0390-110. JSTOR 24996796. 
  • Jack Goody (1987). The Interface Between the Written and the Oral . Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-33794-6. 
  • Reinhold Grünendahl (2001). South Indian Scripts in Sanskrit Manuscripts and Prints: Grantha Tamil, Malayalam, Telugu, Kannada, Nandinagari. Otto Harrassowitz Verlag. ISBN 978-3-447-04504-9. 
  • Houben, Jan (1996). Ideology and status of Sanskrit: contributions to the history of the Sanskrit language. Brill. ISBN 978-90-04-10613-0. 
  • Hanneder, J. (2002). "On 'The Death of Sanskrit'". Indo-Iranian Journal. Brill Academic Publishers. 45 (4): 293–310. doi:10.1023/a:1021366131934. 
  • Hock, Hans Henrich (1983). Kachru, Braj B, ed. "Language-death phenomena in Sanskrit: grammatical evidence for attrition in contemporary spoken Sanskrit". Studies in the Linguistic Sciences. 13:2. 
  • Barbara A. Holdrege (2012). Veda and Torah: Transcending the Textuality of Scripture. State University of New York Press. ISBN 978-1-4384-0695-4. 
  • Michael C. Howard (2012). Transnationalism in Ancient and Medieval Societies: The Role of Cross-Border Trade and Travel. McFarland. ISBN 978-0-7864-9033-2. 
  • Dhanesh Jain; George Cardona (2007). The Indo-Aryan Languages. Routledge. ISBN 978-1-135-79711-9. 
  • Stephanie W. Jamison; Joel P. Brereton (2014). The Rigveda: 3-Volume Set, Volume I. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-972078-1. 
  • A. Berriedale Keith (1993). A history of Sanskrit literature. Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-1100-3. 
  • Damien Keown; Charles S. Prebish (2013). Encyclopedia of Buddhism. Taylor & Francis. ISBN 978-1-136-98595-9. 
  • Anne Kessler-Persaud (2009). Knut A. Jacobsen; et al., ed. Brill's Encyclopedia of Hinduism: Sacred texts, ritual traditions, arts, concepts. Brill Academic. ISBN 978-90-04-17893-9. 
  • Jared Klein; Brian Joseph; Matthias Fritz (2017). Handbook of Comparative and Historical Indo-European Linguistics: An International Handbook. Walter De Gruyter. ISBN 978-3-11-026128-8. 
  • Dalai Lama (1979). "Sanskrit in Tibetan Literature". The Tibet Journal. 4 (2): 3–5. JSTOR 43299940. 
  • Winfred Philipp Lehmann (1996). Theoretical Bases of Indo-European Linguistics. Psychology Press. ISBN 978-0-415-13850-5. 
  • Donald S. Lopez Jr. (1995). "Authority and Orality in the Mahāyāna" (PDF). Numen. Brill Academic. 42 (1): 21–47. doi:10.1163/1568527952598800. hdl:2027.42/43799. JSTOR 3270278. 
  • Mahadevan, Iravatham (2003). Early Tamil Epigraphy from the Earliest Times to the Sixth Century A.D. Harvard University Press. ISBN 978-0-674-01227-1. 
  • Malhotra, Rajiv (2016). The Battle for Sanskrit: Is Sanskrit Political or Sacred, Oppressive or Liberating, Dead or Alive?. Harper Collins. ISBN 978-9351775386. 
  • J. P. Mallory; Douglas Q. Adams (1997). Encyclopedia of Indo-European Culture. Taylor & Francis. ISBN 978-1-884964-98-5. 
  • Mallory, J. P. (1992). "In Search of the Indo-Europeans / Language, Archaeology and Myth". Praehistorische Zeitschrift. Walter de Gruyter GmbH. 67 (1). doi:10.1515/pz-1992-0118. ISSN 1613-0804. 
  • Colin P. Masica (1993). The Indo-Aryan Languages. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29944-2. 
  • Michael Meier-Brügger (2003). Indo-European Linguistics. Walter de Gruyter. ISBN 978-3-11-017433-5. 
  • Michael Meier-Brügger (2013). Indo-European Linguistics. Walter de Gruyter. ISBN 978-3-11-089514-8. 
  • Matilal, Bimal (2015). The word and the world : India's contribution to the study of language. New Delhi, India Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-565512-4. OCLC 59319758. 
  • Maurer, Walter (2001). The Sanskrit language: an introductory grammar and reader. Surrey, England: Curzon. ISBN 978-0-7007-1382-0. 
  • J. P. Mallory; D. Q. Adams (2006). The Oxford Introduction to Proto-Indo-European and the Proto-Indo-European World. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-928791-8. 
  • V. RAGHAVAN (1965). "Sanskrit". Indian Literature. Sahitya Akademi. 8 (2): 110–115. JSTOR 23329146. 
  • MacDonell, Arthur (2004). A History Of Sanskrit Literature. Kessinger Publishing. ISBN 978-1-4179-0619-2. 
  • Sir Monier Monier-Williams (2005). A Sanskrit-English Dictionary: Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo-European Languages. Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-3105-6. 
  • Tim Murray (2007). Milestones in Archaeology: A Chronological Encyclopedia. ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-186-1. 
  • Ramesh Chandra Majumdar (1974). Study of Sanskrit in South-East Asia. Sanskrit College. 
  • Nedi︠a︡lkov, V. P. (2007). Reciprocal constructions. Amsterdam Philadelphia: J. Benjamins Pub. Co. ISBN 978-90-272-2983-0. 
  • Oberlies, Thomas (2003). A Grammar of Epic Sanskrit. Berlin New York: Walter de Gruyter. ISBN 978-3-11-014448-2. 
  • Petersen, Walter (1912). "Vedic, Sanskrit, and Prakrit". Journal of the American Oriental Society. American Oriental Society. 32 (4): 414–428. doi:10.2307/3087594. ISSN 0003-0279. JSTOR 3087594. 
  • Sheldon Pollock (2009). The Language of the Gods in the World of Men: Sanskrit, Culture, and Power in Premodern India. University of California Press. ISBN 978-0-520-26003-0. 
  • Pollock, Sheldon (2001). "The Death of Sanskrit". Comparative Studies in Society and History. Cambridge University Press. 43 (2): 392–426. doi:10.1017/s001041750100353x. JSTOR 2696659. 
  • V. RAGHAVAN (1968). "Sanskrit: Flow of Studies". Indian Literature. Sahitya Akademi. 11 (4): 82–87. JSTOR 24157111. 
  • Colin Renfrew (1990). Archaeology and Language: The Puzzle of Indo-European Origins. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-38675-3. 
  • Louis Renou; Jagbans Kishore Balbir (2004). A history of Sanskrit language. Ajanta. ISBN 978-8-1202-05291. 
  • A. M. Ruppel (2017). The Cambridge Introduction to Sanskrit. Cambridge University Press. ISBN 978-1-107-08828-3. 
  • Salomon, Richard (1998). Indian Epigraphy: A Guide to the Study of Inscriptions in Sanskrit, Prakrit, and the other Indo-Aryan Languages. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-535666-3. 
  • Salomon, Richard (1995). "On the Origin of the Early Indian Scripts". Journal of the American Oriental Society. 115 (2): 271–279. doi:10.2307/604670. JSTOR 604670. 
  • Salomon, Richard (1995). "On the Origin of the Early Indian Scripts". Journal of the American Oriental Society. 115 (2): 271–279. doi:10.2307/604670. JSTOR 604670. 
  • Malati J. Shendge (1997). The Language of the Harappans: From Akkadian to Sanskrit. Abhinav Publications. ISBN 978-81-7017-325-0. 
  • Seth, Sanjay (2007). Subject lessons: the Western education of colonial India. Durham, NC: Duke University Press. ISBN 978-0-8223-4105-5. 
  • Staal, Frits (1986), The Fidelity of Oral Tradition and the Origins of Science, Mededelingen der Koninklijke Nederlandse Akademie von Wetenschappen, Amsterdam: North Holland Publishing Company 
  • Staal, J. F. (1963). "Sanskrit and Sanskritization". The Journal of Asian Studies. Cambridge University Press. 22 (3): 261–275. doi:10.2307/2050186. JSTOR 2050186. 
  • Angus Stevenson; Maurice Waite (2011). Concise Oxford English Dictionary. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-960110-3. 
  • Southworth, Franklin (2004). Linguistic Archaeology of South Asia. Routledge. ISBN 978-1-134-31777-6. 
  • Philipp Strazny (2013). Encyclopedia of Linguistics. Routledge. ISBN 978-1-135-45522-4. 
  • Paul Thieme (1958). "The Indo-European Language". Scientific American. 199 (4): 63–78. Bibcode:1958SciAm.199d..63T. doi:10.1038/scientificamerican1058-63. JSTOR 24944793. 
  • Peter van der Veer (2008). "Does Sanskrit Knowledge Exist?". Journal of Indian Philosophy. Springer. 36 (5/6): 633–641. doi:10.1007/s10781-008-9038-8. JSTOR 23497502. 
  • Umāsvāti, Umaswami (1994). That Which Is. Diterjemahkan oleh Nathmal Tatia. Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-06-068985-8. 
  • Wayman, Alex (1965). "The Buddhism and the Sanskrit of Buddhist Hybrid Sanskrit". Journal of the American Oriental Society. 85 (1): 111–115. doi:10.2307/597713. JSTOR 597713. 
  • Annette Wilke; Oliver Moebus (2011). Sound and Communication: An Aesthetic Cultural History of Sanskrit Hinduism. Walter de Gruyter. ISBN 978-3-11-024003-0. 
  • Whitney, W.D. (1885). "The Roots of the Sanskrit Language". Transactions of the American Philological Association. JSTOR. 16: 5–29. doi:10.2307/2935779. ISSN 0271-4442. JSTOR 2935779. 
  • Witzel, M. (1997). Inside the texts, beyond the texts: New approaches to the study of the Vedas (PDF). Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. 
  • Jamison, Stephanie (2008). Roger D. Woodard, ed. The Ancient Languages of Asia and the Americas. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-68494-1. 

Daftar pustaka

Bahasa Sanskerta
bahasa, sanskerta, untuk, bentuk, awal, sanskerta, kuno, lihat, bahasa, weda, ejaan, tidak, baku, sansekerta, sangsekerta, sanskrit, aksara, dewanagari, तम, saṃskṛtam, adalah, bahasa, kuno, asia, selatan, yang, merupakan, cabang, indo, arya, dari, rumpun, baha. Untuk bentuk awal Sanskerta Kuno lihat Bahasa Weda Bahasa Sanskerta ejaan tidak baku Sansekerta Sangsekerta Sanskrit 4 aksara Dewanagari स स क तम saṃskṛtam 5 adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo Arya dari rumpun bahasa Indo Eropa 6 7 8 Bahasa ini berkembang di Asia Selatan setelah moyangnya mengalami difusi trans budaya di wilayah barat laut Asia Selatan pada Zaman Perunggu 9 10 Bahasa Sanskerta adalah bahasa suci umat Hindu Buddha dan Jain Bahasa ini merupakan basantara Asia Selatan pada zaman kuno dan pertengahan dan menjadi bahasa agama kebudayaan dan politik yang tersebar di sejumlah wilayah di Asia Tenggara Timur dan Tengah 11 12 Bahasa ini memberikan banyak pengaruh bahasa di Asia Selatan Tenggara dan Timur khususnya melalui kosakata yang dipelajari 13 Sanskertaस स क तम SaṃskṛtamSaṁskrtavakSaṃskṛtam dalam aksara DewanagariPelafalan ˈsɐ skr tɐm dengarkan Dituturkan diAsiaWilayahIndia dan Indonesia serta beberapa wilayah lainnya di Asia Selatan dan TenggaraEraAbad Milenium ke 2 SM 600 SM Bahasa Sanskerta Weda 1 600 SM sekarang Bahasa Sanskerta Klasik Rumpun bahasaIndo Eropa Indo IranIndo AryaSanskertaBentuk awalSanskerta Weda SanskertaSistem penulisanAslinya merupakan bahasa lisan Tidak ada aksara yang resmi untuk bahsa ini tetapi sejak milenium pertama Masehi bahasa ini ditulis dalam aksara berumpun Brahmi a 2 3 Status resmiDiakui sebagaibahasa minoritas di India Bahasa Jadwal Kedelapan Kode bahasaISO 639 1saISO 639 2 a href https iso639 3 sil org code san class extiw title iso639 3 san san a ISO 639 3 a href https iso639 3 sil org code san class extiw title iso639 3 san san a Bahasa Sanskerta masih mempertahankan ciri ciri bahasa Indo Arya kuno 14 15 Bentuk arkaisnya adalah bahasa Weda yang ditemukan dalam Regweda kumpulan 1 028 himne yang disusun oleh masyarakat suku Indo Arya yang bermigrasi di wilayah yang kini Afganistan hingga Pakistan dan kemudian India Utara 16 17 Bahasa Weda ini berakulturasi dengan bahasa kuno yang telah ada di anak benua India menyerap kosakata yang berkaitan dengan nama nama hewan dan tumbuhan dan tambahannya rumpun bahasa Dravida kuno mempengaruhi fonologi dan sintaksis Sanskerta 18 Sanskerta dapat juga merujuk pada bahasa Sanskerta klasik yang tata bahasanya dibakukan pada pertengahan milenium pertama SM secara sangat lengkap b yang termuat dalam kitab Aṣṭadhyayi Delapan Bab karya Paṇini 20 Pujangga dan dramawan besar Kalidasa menulis menggunakan bahasa Sanskerta klasik dan dasar dasar aritmetika klasik pertama kalinya dideskripsikan dalam bahasa Sanskerta klasik c 21 Dua wiracarita besar Mahabharata dan Ramayana disusun menggunakan gaya bahasa cerita lisan yang digunakan di India Utara antara 400 SM dan 300 SM dan kira kira sezaman dengan bahasa Sanskerta klasik 22 Pada abad abad berikutnya bahasa Sanskerta mulai terikat tradisi berhenti dipelajari sebagai bahasa ibu dan akhirnya berhenti berkembang sebagai bahasa yang hidup 23 Nyanyian Regweda sangat mirip dengan puisi arkais berbahasa Iran dan Yunani Gathas dalam bahasa Avesta dan Illiad karya Homeros 24 Karena Regweda mengalir dari mulut ke mulut dengan cara rajin menghafal 25 26 dan dianggap sebagai sebuah teks tunggal tanpa varian apa pun 27 Regweda melestarikan morfologi dan sintaksis yang mendorong rekonstruksi moyang dari bahasa tersebut bahasa Proto Indo Eropa 24 Bahasa Sanskerta tidak memiliki sistem tulisan yang spesifik sekitar peralihan milenium pertama Masehi bahasa ini ditulis dalam aksara aksara berumpun Brahmi dan saat ini menggunakan aksara Dewanagari a 2 3 Status fungsi dan penempatan bahasa Sanskerta sebagai warisan sejarah dan budaya India diakui dalam bahasa resmi di Jadwal Kedelapan dari Konstitusi India 28 29 Namun di luar kebangkitannya 30 31 tidak ada masyarakat yang mengakui bahasa ini sebagai bahasa ibu di India 31 32 33 Pada sensus terakhir di India sekitar ribuan warga negara India mengakui bahasa Sanskerta sebagai bahasa ibu mereka d dan angka itu dianggap menandakan harapan penyelarasan dengan prestise berbahasa 31 35 Bahasa Sanskerta diajarkan di gurukula sejak zaman kuno dan kini diajarkan pada sekolah menengah pertama Sekolah modern bahasa Sanskerta tertua adalah Sampurnanand Sanskrit Vishwavidyalaya didirikan pada 1791 pada masa pemerintahan Perusahaan Hindia Timur Britania 36 Bahasa Sanskerta menjadi bahasa liturgi bagi umat Hindu dan Buddha digunakan untuk membacakan nyanyian dan mantra Daftar isi 1 Etimologi dan penamaan 2 Sejarah 2 1 Asal usul dan perkembangan 2 2 Bahasa Weda 2 3 Bahasa Sanskerta Klasik 2 4 Bahasa Sanskerta dan Prakerta 2 5 Pengaruh rumpun Dravida 3 Distribusi geografis 3 1 Status resmi 4 Penelitian oleh bangsa Eropa 5 Beberapa ciri ciri 5 1 Kasus 5 1 1 Skema dasar tasrifan deklensi sufiks untuk kata kata benda dan sifat 5 1 2 Pokok a 5 1 3 Pokok i dan u 5 1 4 Pokok vokal panjang 5 2 Hukum sandhi 6 Pembentukan kata majemuk 7 Bahasa Sanskerta di Indonesia 8 Bahasa Sanskerta dalam beberapa aksara 9 Lihat pula 10 Catatan kaki 11 Referensi 11 1 Daftar pustaka 12 Daftar pustakaEtimologi dan penamaan Sunting Manuskrip Sanskerta kuno kitab suci keagamaan atas dan teks pengobatan bawah Dalam bahasa Sanskerta ajektiva verbal saṃskṛta adalah kata majemuk yang tersusun dari sam berbudaya bagus baik sempurna dan krta tersusun 37 38 Maksudnya adalah suatu bahasa yang tersusun dengan baik murni sempurna suci dan berbudaya 39 40 41 Menurut Biderman kesempurnaan yang dimaksud dari etimologi tersebut cenderung memiliki kualitas tonal bukannya semantik Tradisi lisan dianggap berharga di India Kuno dan resi resinya menyusun alfabet struktur kata dan tata bahasanya menjadi sebuah kumpulan suara semacam cetakan musikal yang bernilai luhur sebagaimana yang disebut Biderman sebagai sebuah bahasa yang disebut Sanskerta 38 Dari akhir periode Weda sebagaimana yang disebut Annette Wilke dan Oliver Moebus landasan resonansi dan musikalnya membangun literatur linguistik filosofis dan religius dengan jumlah yang sangat besar di India Suara suara itu divisualisiasikan meliputi seluruh ciptaan representasi lain dari dunia itu sendiri sebuah magna misterius dari pemikiran Hindu Pencarian kesempurnaan dalam pemikiran dan tujuan kebebasan berada di antara dimensi suara sakral benang merah itu merangkai semua ide dan inspirasi menjadi apa yang diyakini masyarakat India kuno sebagai bahasa yang sempurna sehingga terciptalah epistema fonosentris bahasa Sanskerta 42 43 Bahasa ini dianggap sebagai lawan dari bahasa bahasa rakyat prakṛta Kata prakrta secara literal berarti asli alami normal tak berseni menurut Franklin Southworth 44 Keterkaitan antara bahasa Prakerta dan Sanskerta ditemukan dalam naskah India berangka milenium pertama Masehi Patanjali mengakui bahasa Prakerta sebagai bahasa pertama yang secara naluriah diadopsi oleh anak anak yang berujung pada masalah interpretasi dan kesalahpahaman Pemurnian struktur bahasa Sanskerta menghapus ketidaksempurnaan itu Tatabahasawan Sanskerta awal Daṇḍin menyatakan sebagai contoh banyak kata bahasa Prakerta berasal dari Sanskerta tetapi memunculkan kehilangan suara dan penyalahgunaan makna yang merupakan hasil dari pengabaian tata bahasa Daṇḍin mengakui ada kata kata dan struktur membingungkan dari bahasa Prakerta yang lepas dari bahasa Sanskerta Pandangan ini tampak pada gaya penulisan Bharata Muni yang mengarang naskah Natyasastra Namisadhu salah satu cendekiawan Jaina mengakui adanya perbedaan tersebut tetapi tidak setuju kalau bahasa Prakerta adalah hasil penyalahgunaan makna dari Sanskerta Namisadhu menyatakan bahwa bahasa Prakerta bersifat purvam alamiah bagi anak anak dan Sanskerta adalah penyempurnaan bahasa Prakerta melalui sebuah pemurnian tata bahasa 45 Sejarah SuntingAsal usul dan perkembangan Sunting Lihat pula Kosakata Indo Eropa Kiri Hipotesis Kurgan yang berkaitan dengan migrasi Indo Eropa antara 4000 1000 SM Kanan sebaran geografis rumpun bahasa Indo Eropa dengan Sanskerta di Asia Selatan Bahasa Sanskerta termasuk dalam rumpun bahasa Indo Eropa Bahasa ini menjadi salah satu dari tiga bahasa Indo Eropa tertua yang didokumentasikan serta lahir dari suatu bahasa purba yang direkonstruksi yaitu bahasa Proto Indo Eropa 7 8 46 Bahasa Weda ca 1500 500 SM Bahasa Yunani Mikenai ca 1450 SM 47 dan Yunani Kuno ca 750 400 SM Bahasa Het ca 1750 1200 SM Bahasa Indo Eropa lainnya yang berhubungan dengan Sanskerta antara lain bahasa Latin arkais dan klasik ca 600 SM 100 M Italia zaman kuno bahasa Gotik bahasa Jermanik arkais ca 350 SM bahasa Norse Kuno ca 200 SM ke atas bahasa Avesta Kuno ca akhir milenium ke 2 SM 48 dan bahasa Avesta Muda ca 900 SM 7 8 Bahasa kuno terdekat dengan bahasa Weda adalah rumpun Nuristan yang ditemukan di wilayah Hindu Kush timur laut Afganistan dan barat laut Himalaya 8 49 50 serta bahasa Avesta dan Persia Kuno yang punah keduanya berumpun Iran 51 52 53 Bahasa Sanskerta adalah kelompok bahasa satem Indo Eropa Sejumlah sarjana zaman kolonial yang menguasai bahasa Latin dan Yunani terkejut dengan kemiripan bahasa bahasa klasik Eropa dengan Sanskerta baik dari kosakata dan tata bahasanya Dalam The Oxford Introduction to Proto Indo European and the Proto Indo European World Mallory dan Adams menjelaskan kemiripan tersebut dalam beberapa contoh berikut 54 Inggris Latin Yunani Sanskerta mother mater meter matar father pater pater pitar brother frater phreter bhratar sister soror eor svasar son filius huius sunu daughter filia thugater duhitar cow bōs bous gau house domus do dam dd Kedekatan kosakata tersebut menunjukkan adanya sebuah akar kata serta kaitan historis antara sejumlah bahasa bahasa kuno besar di dunia e Teori migrasi Indo Arya menjelaskan bagaimana bahasa Sanskerta dan bahasa Indo Eropa lainnya saling berkaitan serta menyatakan bahwa penutur asli bahasa yang kelak menjadi Sanskerta tiba di Asia Selatan dari asalnya kemungkinan barat laut wilayah Indus pada awal milenium ke 2 SM Bukti sejarah yang ada dalam teori tersebut adalah kedekatan antara bahasa Indo Iran dengan rumpun bahasa Baltik dan Slavik pertukaran dengan kosakata non Indo Eropa seperti rumpun bahasa Ural dan kosakata Indo Eropa yang berkaitan dengan flora fauna 56 Masa prasejarah rumpun bahasa Indo Arya sebagai moyang bahasa Sanskerta tidak jelas dan hipotesisnya diajukan dalam batas yang cukup luas Menurut Thomas Burrow dengan menghubungkannya dengan bahasa rumpun Indo Eropa asal usul bahasa tersebut mungkin bermula dari Eropa Tengah atau Timur dan rumpun Indo Iran muncul dari Rusia Tengah 57 Cabang rumpun bahasa Indo Iran Indo Arya dan Iran berpisah Bahasa Sanskerta adalah cabang Indo Arya yang berpindah menuju Iran timur kemudian mengarah ke Asia Selatan pada paruh pertama milenium ke 2 SM Begitu permulaan India Kuno bahasa Indo Arya mengalami perubahan lingustik dan terciptalah bahasa Weda 58 Bahasa Weda Sunting Artikel utama Bahasa Weda Regweda ditulis dalam aksara Dewanagari awal abad ke 19 Garis merah horizontal dan vertikal mewakili tangga nada rendah dan tinggi dalam pembacaannya Bentuk praklasik bahasa Sanskerta adalah bahasa Weda Naskah tertulis paling awal yang menggunakan bahasa Sanskerta adalah salah satu dari kitab suci umat Hindu yang empat Regweda ditulis pada pertengahan hingga akhir abad ke 2 SM Tak ada catatan tertulis dari masa masa awal yang dilestarikan bahkan jika ada sejumlah sarjana percaya bahwa Regweda turun temurun secara lisan teks tersebut adalah teks upacara keagamaan dengan ekspresi fonetis yang pasti dan pelestariannya menjadi bagian dari tradisi 59 60 61 Regweda adalah kumpulan kitab suci yang dibuat oleh banyak pengarang secara terpisah di wilayah India kuno Penulis penulisnya berada pada generasi yang berbeda beda Mandala 2 hingga 7 adalah yang tertua sedangkan mandala 1 dan 10 adalah yang termuda 62 63 Namun bahasa Weda dalam kitab kitab Rigveda hampir tidak menyajikan keragaman dialektika menurut Louis Renou seorang Indolog yang dikenal karena penelitiannya tentang sastra Sanskerta dan khususnya Rigveda Menurut Renou ini menunjukkan bahwa bahasa Weda memiliki pola linguistik yang teratur pada paruh kedua milenium ke 2 SM 64 Setelah Regweda Weda lainnya yang bertahan adalah Samaweda Yajurweda dan Atharwaweda bersama naskah naskah lain seperti Brahmana Aranyaka dan Upanisad 59 Dokumen Weda merefleksikan dialek bahasa Sanskerta pada sejumlah wilayah barat laut utara dan timur anak benua India 65 66 hlm 9 Bahasa Weda adalah bahasa lisan sekaligus tertulis pada zaman India Kuno Menurut Michael Witzel bahasa Weda adalah bahasa lisan suku seminomaden Arya yang kelak bertempat tinggal di satu tempat dan tetap memelihara kebiasaan sehari hari mereka seperti beternak sapi bertani terbatas dan menjalankan gerobak yang disebut grama 66 hlm 16 17 67 Bahasa Weda atau varian Indo Eropa terdekatnya diakui di seluruh wilayah India Kuno yang dibuktikan dengan Traktat Mitanni antara bangsa Het dan Mitanni dipahat pada batu di suatu wilayah yang kini menjadi Suriah dan Turki 68 f Bagian dari traktat tersebut seperti nama nama pangeran Mitanni dan istilah teknis yang berhubungan dengan perkudaan dengan alasan yang tak dipahami ditulis dalam bentuk awal bahasa Weda Traktat ini juga memuat Dewa Baruna Mitra Indra dan Nasatya yang ditemukan dalam lapisan awal literatur Weda 68 70 Bahasa Weda yang ada dalam Regweda lebih arkais daripada Weda Weda lainnya dan dalam banyak hal gaya bahasa Regweda diketahui lebih mirip dengan salah satu kitab umat Majusi Gathas dan juga Iliad dan Odisseia karya Homeros 71 Menurut Stephanie W Jamison dan Joel P Brereton Indolog yang dikenal karena penerjemahan Regweda literatur Weda telah jelas diwariskan dari struktur sosial zaman Indo Iran dan Indo Eropa seperti peranan penyair dan pendeta ekonomi patronasi kemiripan frasa dan sejumlah metrum puisi 72 g Meski ada kemiripan menurut Jamison dan Brereton ada perbedaan antara sastra Weda Avesta Kuno dan Yunani Mikenai Misalnya tak seperti penggunaan majas simile dalam Regweda teks Gathas tak memiliki simile dan jarang digunakan pada versi bahasa yang kemudian Bahasa Yunani Homeros seperti Sanskerta Regweda banyak menggunakan simile tetapi secara struktural sangat berbeda 74 Bahasa Sanskerta Klasik Sunting Naskah tata bahasa Sanskerta Paṇini abad ke 17 dari Kashmir Bentuk bahasa Weda kurang homogen dan kemudian berevolusi menjadi bahasa yang lebih terstruktur dan homogen yang disebut bahasa Sanskerta Klasik pada pertengahan milenium pertama SM Menurut Richard Gombrich Indolog dan sarjana bahasa Sanskerta Pali dan studi agama Buddha bahasa Weda yang arkais dalam Regweda sudah berevolusi pada periode Weda seperti dibuktikan dalam karya sastra Weda berikutnya Bahasa dalam Upanisad Hindu awal dan karya sastra Weda berikutnya menggunakan bahasa Sanskerta Klasik sedangkan bahasa Weda yang arkais pada zaman Buddha menjadi tak bisa dipahami oleh semua orang kecuali para Resi menurut Gombrich 75 Orang yang dikredit berjasa dalam formalisasi bahasa Sanskerta adalah Paṇini juga Mahabhasya karya Patanjali serta komentar Katyayana yang mendahului karya Patanjali 76 Panini menyusun kitab Aṣṭadhyayi Delapan Bab Tata Bahasa Sanskerta Masa hidupnya sering diperdebatkan tetapi umumnya disepakati bahwa karyanya dibuat antara abad ke 6 hingga ke 4 SM 77 78 79 Aṣṭadhyayi bukanlah karya pertama yang mendeskripsikan tata bahasa Sanskerta tetapi merupakan karya paling awal yang masih bisa dilestarikan secara utuh Paṇini mengutip sepuluh orang resi terkait aspek tata bahasa dan fonologi Sanskerta sebelumnya serta varian penggunaan bahasa Sanskerta di wilayah India yang berbeda 80 Ia mengutip sepuluh orang resi yaitu Apisali Kasyapa Gargya Galawa Cakrawarmana Bharadwaja Sakatayana Sakalya Senaka dan Sphotayana 81 Aṣṭadhyayi menjadi peletak dasar salah satu Wedangga Wyakarana 82 Dalam Aṣṭadhyayi bahasa dipandang dengan cara yang tidak sejalan dengan tatabahasawan Yunani atau Latin Tata bahasa Paṇini menurut Renou dan Filliozat mendefinisikan ekspresi linguistik dan klasika yang menjadi acuan dari bahasa Sanskerta 83 Paṇini menggunakan metabahasa teknis seperti sintaksis morfologi dan leksikon Metabahasa ini terorganisasi menurut deret aturan meta beberapa di antaranya dijelaskan langsung sedangkan lainnya dapat disimpulkan sendiri 84 Teori komprehensif dan ilmiah tata bahasa Paṇini kelak menjadi awal permulaan bahasa Sanskerta Klasik 85 Risalahnya yang sistematis mengilhami dan menjadikan bahasa Sanskerta sebagai bahasa utama dalam pembelajaraan dan sastra India selama dua milenium 86 Tak jelas apakah Paṇini menulisnya sendiri atau memberikan penjelasannya kepada murid muridnya secara turun temurun Sejumlah sarjana menyetujui bahwa ia sudah mengenal penulisan berdasarkan rujukan kata lipi aksara atau lipikara penulis pada subbab 3 2 Aṣṭadhyayi 87 88 89 h Bahasa Sanskerta Klasik yang diformalkan oleh Paṇini menurut Renou bukan bahasa yang dimiskinkan melainkan bahasa yang diatur dan ditata dengan mengabaikan arkaisme dan alternatif formal yang tidak perlu 96 Bentuk klasik Sanskerta menyederhanakan hukum sandhi tetapi tetap mempertahankan ciri ciri bahasa Weda serta menambahkan ketelitian dan fleksibilitas sehingga memiliki ruang yang cukup untuk mengekspresikan pikiran serta mampu menjawab tuntutan literatur yang beragam di masa mendatang menurut Renou Paṇini juga membuat aturan pilihan di luar kerangka kerja bahasa Weda bahulam untuk menghargai kebebasan dan kreativitas sehingga para penulis yang berada di wilayah geografis atau waktu yang berbeda dapat bebas mengekspresikan fakta dan pandangannya sendiri 97 Perbedaan fonetika bahasa Weda dan Sanskerta Klasik dapat diabaikan bila dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada masa pra Weda antara bahasa Indo Arya dan bahasa Weda 98 Yang membuat bahasa Weda dan Sanskerta klasik berbeda adalah tata bahasa dan kategori gramatikal yang diperluas serta perbedaan aksen semantik dan sintaksis 99 Ada juga perbedaan bagaimana akhir dari kata benda dan kata kerja serta juga hukum sandhi baik internal maupun eksternal 99 Banyak sekali kata dalam bahasa Weda tidak ditemukan dalam literatur bahasa Weda akhir atau Sanskerta Klasik sedangkan ada kata Sanskerta Klasik yang maknanya berbeda dan baru jika dibandingkan dengan literatur bahasa Weda 99 Arthur Macdonell adalah salah satu sarjana zaman kolonial yang telah merangkum sejumlah perbedaan bahasa Weda dan Sanskerta Klasik 99 100 Publikasi berbahasa Prancis kary Louis Renou tahun 1956 berisi pembahasan yang lebih rinci terkait kemiripan perbedaan dan evolusi bahasa Weda pada periode Weda dengan bahasa Sanskerta Klasik beserta pandangan pribadinya Karyanya kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Jagbans Balbir 101 Bahasa Sanskerta dan Prakerta Sunting Kata Saṃskṛta dalam aksara Gupta Saṃ skṛ taPrasasti Mandsaur 532 M 102 Kata Saṃskṛta sebagai sebuah bahasa ditemukan dalam ayat 5 28 17 19 kitab Ramayana 103 Di luar bahasa Sanskerta yang tertulis dan dipelajari sejumlah bahasa rakyat Prakerta muncul Bahasa Sanskerta hadir bersama Prakerta pada zaman India kuno Bahasa Prakerta memiliki akar bahasa Sanskerta yang disebut Apabhramsa artinya bahasa yang mengabaikan tata bahasa 104 105 Weda memiliki kata kata yang ekuivalensi fonetiknya tidak ditemukan dalam bahasa Indo Eropa lain tetapi ditemukan dalam bahasa Prakerta yang menandai mulainya interaksi berbagi kata dan gagasan pada sejarah awal India Semenjak pemikiran bangsa India terdiversifikasi dan ajaran awal Hindu mengalami tantangan khususnya lahirnya agama Buddha dan Jain bahasa Prakerta seperti Pali yang dipertuturkan umat Buddha Theravada dan Ardhamagadhi yang dipertuturkan umat Jain bersaing dengan bahasa Sanskerta pada zaman kuno 106 107 108 Namun menurut Paul Dundas sarjana Jaina bahasa bahasa Prakerta kuno dikira kira memiliki hubungan yang dekat dengan Sanskerta sama seperti halnya bahasa Italia pertengahan dengan Latin 108 Tradisi India mengakui bahwa Buddha dan Mahawira memilih bahasa Prakerta sehingga siapa pun dapat memahaminya Namun sarjana seperti Dundas mempertanyakan hipotesis ini Mereka mengaku tidak ada bukti dan bahkan jika ada buktinya pada awal masa itu orang orang sulit mempelajari bahasa Prakerta kuno seperti Ardhamagadhi kecuali para biksu atau rahib 108 i Sarjana era kolonial mempertanyakan apakah Sanskerta itu bahasa lisan atau hanya bahasa sastra 110 Salah satu aliran menyebut bahwa Sanskerta tak pernah sebagai bahasa lisan sedangkan yang lain dan kebanyakan sarjana India justru tidak setuju 111 Mereka yang menegaskan Sanskerta adalah bahasa daerah menyatakan bahwa bahasa ini dahulu adalah bahasa lisan yang dilestarikan dalam naskah naskah tertulis Sanskerta di India kuno Selain itu bukti tekstual karya Yaksa Panini dan Patanajali menyatakan bahwa bahasa Sanskerta Klasik pada masa itu adalah bahasa yang dituturkan oleh orang terpelajar dan berbudaya Sejumlah sutras menguraikan bentuk bentuk bahasa Sanskerta lisan dan tertulis 111 Biksu pelancong abad ke 7 Xuanzang menulis dalam memoarnya bahwa perdebatan filosofis resmi di India adalah bahasa Sanskerta bukan bahasa daerah di wilayah itu 111 Silsilah rumpun bahasa Indo EropaPakar linguistik Madhav Deshpande menyatakan bahwa bahasa Sanskerta adalah bahasa lisan sehari hari pada pertengahan milenium pertama SM yang berdampingan dengan bahasa Sanskerta sastra yang lebih formal dan tertata 112 Menurut Deshpande dibenarkan bahwa bahasa modern juga memiliki bahasa sehari hari dan dialek yang dipertuturkan dan dipahami bersama dengan bentuk tertulis yang tertata lengkap dan akurat dari segi tata bahasa 112 Tradisi India menurut Moriz Winternitz adalah belajar dan menggunakan bermacam macam bahasa sejak zaman dahulu Bahasa Sanskerta adalah bahasa kaum terpelajar dan terpandang tetapi juga bahasa yang harus dipahami dalam lingkungan sosial yang lebih luas karena wiracarita yang populer seperti Ramayana Mahabharata Bhagawatapurana Pancatantra dan teks lainnya juga ditulis dalam bahasa Sanskerta 113 Bahasa Sanskerta dengan tata bahasanya yang ada menjadi bahasa kaum terpelajar India dan yang lainnya berkomunikasi dengan bahasa sehari hari yang dapat saja mengabaikan tata bahasa 112 Bahasa Sanskerta sebagai bahasa yang terpelajar hadir bersama bahasa daerah Prakerta 112 Seni drama berbahasa Sanskerta juga mengindikasikan bahasa itu berdampingan dengan Prakerta Benares Paithan Pune dan Kanchipuram adalah pusat studi dan debat publik bahasa Sanskerta hingga awal mula kolonialisme di India 114 Menurut Etienne Lamotte Indolog dan sarjana ilmu agama Buddha bahasa Sanskerta menjadi dominan sebagai bahasa resmi tertulis karena presisi komunikasinya Menurut Lamotte bahasa ini adalah instrumen yang cukup ideal untuk menampilkan gagasan serta pengetahuan sehingga menjadi tersebar dan berpengaruh 115 Bahasa Sanskerta dianggap sebagai sarana gagasan yang berkebudayaan artistik dan mendalam Pollock tidak setuju Lamotte tetapi yakin bahwa pengaruh bahasa Sanskerta bertumbuh menjadi sebuah kosmopolis yang mencakup seluruh wilayah Asia Selatan dan sebagian besar Asia Tenggara Kosmopolis tersebut berkembang pesat di luar India antara 300 dan 1300 M 116 Pengaruh rumpun Dravida Sunting Reinohl menyebut rumpun bahasa Dravida tidak hanya menyerap kosakata Sanskerta tetapi juga mempengaruhi bahasa Sanskerta berkaitan strukturnya misalnya asal usul fonologi retrofleks Indo Arya dikaitkan dengan pengaruh rumpun bahasa Dravida 117 Hock et al mengutip George Hart yang menyatakan bahwa ada pengaruh bahasa Tamil Kuno dalam bahasa Sanskerta 118 Hart membandingkan bahasa Tamil Kuno dan Sanskerta Klasik dan menyimpulkan bahwa ada bahasa Prakerta yang diturunkan dari kedua duanya baik Tamil dan Sanskerta mendapatkan kaidah metrum dan teknik yang dibagi rata dari satu sumber serta jelas tidak ada yang langsung diserap dari bahasa lainnya 119 Reinohl menyatakan bahwa ada keterkaitan secara simetris antara bahasa berumpun Dravida seperti bahasa Kannada atau Tamil dengan bahasa Indo Arya seperti Bengali atau Hindi dibandingkan dengan bahasa Persia atau Inggris terhadap bahasa berumpun non Indo Arya Dikutip dari Reinohl Kalimat dalam bahasa rumpun Dravida seperti Tamil atau Kannada dapat diubah menjadi bahasa Bengali atau Hindi dengan mengganti kosakata Bengali atau Hindi yang ekuivalen dengan kata dan bentuk Dravida tanpa mengubah urutan kata tetapi hal yang sama tidak bisa digunakan untuk mengubah kalimat bahasa Persia atau Inggris menjadi bahasa non Indo Arya 117 Shulman menyebutkan Bentuk kata kerja nonfinit Dravida disebut juga vinaiyeccam dalam bahasa Tamil mempengaruhi kata kerja nonfinit Sanskerta aslinya berasal dari bentuk infleksi kata benda perbuatan dalam Weda Kasus yang sangat menonjol dari pengaruh bahasa Dravida dalam bahasa Sanskerta hanyalah satu dari banyaknya asimilasi sintaktis tak terkecuali repertoar yang besar dari aspek dan modalitas morfologis yang jika diamati teliti dapat ditemukan di mana saja dalam bahasa Sanskerta klasik dan pascaklasik 120 Distribusi geografis Sunting Sebaran historis bahasa Sanskerta yang dituturkan di banyak negara Bukti buktinya antara lain manuskrip dan prasasti yang ditemukan di Asia Selatan Tenggara dan Tengah Bukti bukti tersebut bertanggal antara 300 hingga 1800 M Kehadiran bahasa Sanskerta secara historis telah terbukti dalam lingkup geografi yang luas di Asia Selatan Prasasti dan karya karya sastra menunjukkan bahwa bahasa Sanskerta telah digunakan di Asia Tenggara dan Tengah pada milenium pertama SM melalui para brahmana peziarah dan pedagang 121 122 123 Asia Selatan merupakan daerah yang kaya akan manuskrip dan prasasti berbahasa Sanskerta pada zaman kuno hingga sebelum abad ke 18 124 Di luar wilayah India Kuno manuskrip dan prasasti berbahasa Sanskerta telah ditemukan di Tiongkok terutama di Tibet 125 126 Myanmar 127 Indonesia 128 Kamboja 129 Laos 130 Vietnam 131 Thailand 132 dan Malaysia 130 Prasati dan manuskrip Sanskerta maupun pecahan pecahannya termasuk sejumlah teks tertulis berbahasa Sanskerta tertua yang diketahui telah ditemukan di gurun gurun kering dan pegunungan seperti di Nepal 133 134 j Tibet 126 135 Afganistan 136 137 Mongolia 138 Uzbekistan 139 Turkmenistan Tajikistan 139 dan Kazakhstan 140 Sejumlah teks berbahasa Sanskerta juga ditemukan di kuil kuil Jepang dan Korea 141 142 143 Status resmi Sunting Di India bahasa Sanskerta diakui sebagai 22 bahasa resmi yang ada dalam Jadwal Kedelapan Konstitusi India 144 Pada 2010 Uttarakhand menjadi negara bagian India pertama yang menetapkan bahasa Sanskerta sebagai bahasa resmi kedua 145 Selanjutnya sejak 2019 Himachal Pradesh menjadi negara bagian kedua yang menetapkan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi kedua 146 Penelitian oleh bangsa Eropa SuntingPenelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth 1620 1668 dan Johann Ernst Hanxleden 1681 1731 dan dilanjutkan dengan proposal rumpun bahasa Indo Eropa oleh Sir William Jones Hal ini memainkan peranan penting pada perkembangan ilmu perbandingan bahasa di Dunia Barat Sir William Jones pada kesempatan berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta 2 Februari 1786 berkata Bahasa Sanskerta bagaimanapun kekunoannya memiliki struktur yang menakjubkan lebih sempurna daripada bahasa Yunani lebih luas daripada bahasa Latin dan lebih halus dan berbudaya daripada keduanya tetapi memiliki keterkaitan yang lebih erat pada keduanya baik dalam bentuk akar kata kata kerja maupun bentuk tata bahasa yang tak mungkin terjadi hanya secara kebetulan sangat eratlah keterkaitan ini sehingga tak ada seorang ahli bahasa yang bisa meneliti ketiganya tanpa percaya bahwa mereka muncul dari sumber yang sama yang kemungkinan sudah tidak ada Memang ilmu linguistik bersama dengan fonologi dsb pertama kali muncul di antara para tata bahasawan India kuno yang berusaha menetapkan hukum hukum bahasa Sanskerta Ilmu linguistik modern banyak berhutang kepada mereka dan saat ini banyak istilah istilah kunci seperti bahuvrihi dan suarabakti diambil dari bahasa Sanskerta Beberapa ciri ciri SuntingKasus Sunting Salah satu ciri ciri utama bahasa Sanskerta ialah adanya kasus dalam bahasa ini yang berjumlah 8 Dalam bahasa Latin yang masih serumpun hanya ada 5 kasus Selain itu ada tiga jenis kelamin dalam bahasa Sanskerta maskulin feminin dan netral dan tiga modus jumlah singular dualis dan jamak kasus nominatif kasus vokatif kasus akusatif kasus instrumentalis kasus datif kasus ablatif kasus genetif kasus lokatif Contoh tulisan Sanskerta Di bawah ini disajikan sebuah contoh semua kasus sebuah kata maskulin singular deva Dewa Tuhan atau Raja Singular nom devas arti Dewa vok he deva arti Wahai Dewa ak devam arti ke Dewa dsb inst devena arti dengan Dewa dsb dat devaya arti kepada Dewa ab devat arti dari Dewa gen devasya arti milik Dewa lok deve arti di Dewa Dualis nva devau ida devabhyam gl devayosJamak nv devas a devan i devais da devebhyas g devanam l deveṣuLalu di bawah ini disajikan dalam bentuk tabel Skema dasar tasrifan deklensi sufiks untuk kata kata benda dan sifat Sunting Skema dasar tasrifan bahasa Sanskerta untuk kata kata benda dan sifat disajikan di bawah ini Skema ini berlaku untuk sebagian besar kata kata Tunggal Dualis JamakNominatif s m au i as i Akusatif am m au i as i Instrumentalis a bhyam bhisDatif e bhyam bhyasAblatif as bhyam bhyasGenitif as os amLokatif i os suVokatif s au i as i Pokok a Sunting Pokok a e or ɑː mencakup kelas akhiran kata benda yang terbesar Biasanya kata kata yang berakhir dengan a pendek berkelamin maskulin atau netral Kata kata benda yang berakhirkan a panjang ɑː hampir selalu feminin Kelas ini sangatlah besar karena juga mencakup akhiran o dari bahasa proto Indo Eropa Maskulin ka ma cinta Netral asya mulut Feminin kanta tersayang Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis JamakNominatif ka mas ka mau ka mas asyam asye asya ni kanta kante kantasAkusatif ka mam ka mau ka man asyam asye asya ni kantam kante kantasInstrumentalis ka mena ka mabhyam ka mais asyena asya bhyam asyais kantaya kantabhyam kantabhisDatif ka maya ka mabhyam ka mebhyas asya ya asya bhyam asyebhyas kantayai kantabhyam kantabhyasAblatif ka mat ka mabhyam ka mebhyas asya t asya bhyam asyebhyas kantayas kantabhyam kantabhyasGenitif ka masya ka mayos ka manam asyasya asyayos asya nam kantayas kantayos kantanamLokatif ka me ka mayos ka meṣ u asye asyayos asyeṣ u kantayam kantayos kantasuVokatif ka ma ka mau ka mas a sya asye asya ni kante kante kantasPokok i dan u Sunting pokok i Mas dan Fem gati kepergian Netral va ri air Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis JamakNominatif gatis gati gatayas va ri va riṇ i va riṇ iAkusatif gatim gati gatis va ri va riṇ i va riṇ iInstrumentalis gatya gatibhyam gatibhis va riṇ a va ribhyam va ribhisDatif gataye gatyai gatibhyam gatibhyas va riṇ e va ribhyam va ribhyasAblatif gates gatyas gatibhyam gatibhyas va riṇ as va ribhyam va ribhyasGenitif gates gatyas gatyos gatinam va riṇ as va riṇ os va riṇ amLokatif gatau gatyam gatyos gatiṣ u va riṇ i va riṇ os va riṣ uVokatif gate gati gatayas va ri va re va riṇ i va riṇ ipokok u Mas dan Fem satru seteru musuh Netral madhu madu Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis JamakNominatif satrus satru satravas madhu madhuni madhuniAkusatif satrum satru satrun madhu madhuni madhuniInstrumentalis satruṇ a satrubhyam satrubhis madhuna madhubhyam madhubhisDatif satrave satrubhyam satrubhyas madhune madhubhyam madhubhyasAblatif satros satrubhyam satrubhyas madhunas madhubhyam madhubhyasGenitif satros satrvos satruṇ am madhunas madhunos madhunamLokatif satrau satrvos satruṣ u madhuni madhunos madhuṣuVokatif satro satru satravas madhu madhuni madhuniPokok vokal panjang Sunting Pokok a ja kepandaian Pokok i dhi pikiran Pokok u bhu bumi Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis Jamak Tunggal Dualis JamakNominatif ja s jau ja s dhi s dhiyau dhiyas bhu s bhuvau bhuvasAkusatif ja m jau ja s jas dhiyam dhiyau dhiyas bhuvam bhuvau bhuvasInstrumentalis ja ja bhyam ja bhis dhiya dhibhya m dhibhis bhuva bhubhya m bhubhisDatif je ja bhyam ja bhyas dhiye dhiyai dhibhya m dhibhyas bhuve bhuvai bhubhya m bhubhyasAblatif jas ja bhyam ja bhyas dhiyas dhiya s dhibhya m dhibhyas bhuvas bhuva s bhubhya m bhubhyasGenitif jas jos ja nam ja m dhiyas dhiya s dhiyos dhiya m dhina m bhuvas bhuva s bhuvos bhuva m bhuna mLokatif ji jos ja su dhiyi dhiya m dhiyos dhiṣu bhuvi bhuva m bhuvos bhuṣuVokatif ja s jau ja s dhi s dhiyau dhiyas bhu s bhuvau bhuvasHukum sandhi Sunting Artikel utama Hukum sandhi bahasa Sanskerta Selain itu dalam bahasa Sanskerta didapatkan apa yang disebut hukum sandhi sebuah fenomena fonetik di mana dua bunyi berbeda yang berdekatan bisa berasimilasi Pembentukan kata majemuk SuntingArtikel utama Kata majemuk dalam bahasa Sanskerta Kata kata majemuk dalam bahasa Sanskerta sangat banyak digunakan terutama menyangkut kata kata benda Kata kata ini bisa menjadi sangat panjang lebih dari 10 kata Nominal majemuk terjadi dengan beberapa bentuk tetapi secara morfologis mereka sejatinya sama Setiap kata benda atau kata sifat terdapat dalam bentuk akarnya bentuk lemah dengan unsur terakhir saja yang ditasrifkan sesuai kasusnya Beberapa contoh kata benda atau nominal majemuk termasuk kategori kategori yang diperikan di bawah ini Avyayibhava Tatpuruṣa Karmadharaya Dvigu Dvandva BahuvrihiBahasa Sanskerta di Indonesia SuntingArtikel utama Daftar kata serapan dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia modern Lihat pula Nama Indonesia Nama India dan Sansekerta Bahasa Sanskerta telah lama hadir di Nusantara sejak ribuan tahun lalu bahkan banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama nama India atau Hindu Sanskerta meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu Ini karena pengaruh budaya India yang datang ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu selama pengindiaan kerajaan kerajaan Asia Tenggara Hindu Buddha dan sejak itu budaya India ini dilihat sebagai bagian dari budaya Indonesia terutama dalam budaya Jawa Bali dan beberapa bagian dari Nusantara lainya Dengan demikian budaya Hindu atau India yang terkait di Indonesia hadir tidak hanya sebagai bagian dari agama tetapi juga budaya Akibatnya adalah umum untuk menemukan orang orang Indonesia muslim atau Kristen dengan nama nama yang bernuansa India atau Sanskerta Tidak seperti nama nama yang berasal dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Thai dan Khmer pengucapan nama nama Sanskerta dalam bahasa Jawa atau Indonesia mirip dengan pelafalan India asli kecuali bahwa v diubah menjadi w contoh Vishnu di India berubah menjadi Wisnu jika di Indonesia Di kawasan Nusantara khususnya di Indonesia Bahasa Sanskerta sangat berpengaruh penting dan sangat memiliki peran tinggi di dalam perbahasaan di Indonesia Bahasa Sanskerta yang masuk ke Indonesia sejak ribuan tahun lalu masa kerajaan Hindu Buddha datang dari India ke Indonesia melalui para kerajaan kerajaan Hindu Buddha pada masa kuno ribuan tahun yang lalu di bumi Nusantara Sangat banyak kata kata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Sanskerta contohnya dari kata bahasa भ ष bhaṣa itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta berarti logat bicara Bahkan banyak nama nama lembaga istilah moto dan semboyan di pemerintahan Indonesia menggunakan bahasa Sanskerta seperti pangkat jenderal di Angkatan Laut Indonesia TNI AL menggunakan kata Laksamana dari tokoh Ramayana yang merupakan adik dari Rama Penghargaan Adipura yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada kota kota di seluruh Indonesia dari pemerintah pusat untuk kebersihan dan pengelolaan lingkungan juga menggunakan bahasa Sanskerta yaitu dari kata Adi yang berarti panutan dan Pura yang berarti kota menjadikan arti Kota Panutan atau kota yang layak menjadi contoh Ada juga banyak moto lembaga lembaga Indonesia yang menggunakan bahasa Sanskerta seperti moto Akademi Militer Indonesia yang berbunyi Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti अध क ऱ य महत व व र य नगरभक त dan beberapa istilah istilah lain dalam TNI juga menggunakan bahasa Sanskerta contoh Adhi Makayasa Chandradimuka Tri Dharma Eka Karma dll Bahasa Sanskerta dalam beberapa aksara Sunting Kalimat Semoga Batara Siwa meraksa para penggemar bahasa Dewata Kalidasa dalam bahasa Sanskerta menggunakan beberapa aksara turunan Brahmi Lihat pula SuntingBahasa Weda Romanisasi bahasa Sanskerta Kata kata serapan dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia Modern Daftar kata serapan dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Indonesia Daftar nama yang mengandung unsur SanskertaCatatan kaki Sunting a b In conclusion there are strong systemic and paleographic indications that the Brahmi script derived from a Semitic prototype which mainly on historical grounds is most likely to have been Aramaic However the details of this problem remain to be worked out and in any case it is unlikely that a complete letter by letter derivation will ever be possible for Brahmi may have been more of an adaptation and remodeling rather than a direct derivation of the presumptive Semitic prototype perhaps under the influence of a preexisting Indian tradition of phonetic analysis However the Semitic hypothesis 1s not so strong as to rule out the remote possibility that further discoveries could drastically change the picture In particular a relationship of some kind probably partial or indirect with the protohistoric Indus Valley script should not be considered entirely out of the question Salomon 1998 hlm 30 Meski semua capaian itu dikerdilkan oleh tradisi linguistik Sanskerta yang berpuncak pada tata bahasa terkenal dari Panini yang berjudul Astadhyayi Keanggunan dan kelengkapan arsitektur tata bahasanya belum bisa dilampaui oleh bahasa manapun dan metode cerdasnya dalam mengelompokkan pemakaian dan penyebutannya bahasa dan metabahasanya dan teorema dan metateoremanya mengungguli penemuan penemuan penting dalam filsafat Barat selama beribu ribu tahun 19 Tradisi gramatikal Sanskerta juga merupakan asal usul ditemukannya angka nol yang begitu diadopsi sebagai sistem angka Arab memungkinkan kita untuk melampaui notasi rumit aritmetika Romawi 19 Orang India yang melaporkan bahasa Sanskerta sebagai bahasa ibu mereka sebanyak 6 106 pada 1981 49 736 pada 1991 14 135 pada 2001 dan 24 821 pada 2011 34 William Jones 1786 dikutip oleh Thomas Burrow dalam The Sanskrit Language 55 Bahasa Sanskerta di samping kekunoannya memiliki struktur yang menarik lebih sempurna daripada Yunani lebih lengkap daripada Yunani lebih halus daripada keduanya tetapi kedekatannya kuat baik dalam akar kata kerja dan tata bahasanya daripada yang dihasilkan secara kebetulan sehingga tidak ada filolog yang mampu menguji ketiganya sebelum meyakini bahwa ketiganya berasal dari satu sumber yang sama yang mungkin sudah tiada lagi Ada alasan yang mirip meski tak dipaksakan untuk menganggap bahwa bahasa Got dan Kelt meski berpadu dengan idiom berbeda memiliki asal yang sama dengan Sanskerta dan Persia Kuno mungkin bisa dimasukkan dalam rumpun yang sama Traktat Mitanni diduga berangka abad ke 16 SM tetapi masih diperdebatkan 69 Contoh kemiripan kosakata yang disorot dalam Weda adalah kata Dyaus Pita dalam bahasa Weda yang bermakna Bapak Langit Ekuivalen dengan bahasa Yunani Mikenai Zeus Pater yang berevolusi menjadi Jupiter dalam Latin Kesamaan frasa Bapak Langit juga ditemukan dalam bahasa Indo Eropa lainnya 73 Paṇini s use of the term lipi has been a source of scholarly disagreements Harry Falk in his 1993 overview states that ancient Indians neither knew nor used writing script and Paṇini s mention is likely a reference to Semitic and Greek scripts 90 In his 1995 review Salomon questions Falk s arguments and writes it is speculative at best and hardly constitutes firm grounds for a late date for Kharoṣṭhi The stronger argument for this position is that we have no specimen of the script before the time of Ashoka nor any direct evidence of intermediate stages in its development but of course this does not mean that such earlier forms did not exist only that if they did exist they have not survived presumably because they were not employed for monumental purposes before Ashoka 91 According to Hartmut Scharfe Lipi of Paṇini may be borrowed from the Old Persian Dipi in turn derived from Sumerian Dup Scharfe adds that the best evidence at the time of his review is that no script was used in India aside from the Northwest Indian subcontinent before around 300 BCE because Indian tradition at every occasion stresses the orality of the cultural and literary heritage 92 Kenneth Norman states writing scripts in ancient India evolved over the long period of time like other cultures that it is unlikely that ancient Indians developed a single complete writing system at one and the same time in the Maurya era It is even less likely states Norman that a writing script was invented during Ashoka s rule starting from nothing for the specific purpose of writing his inscriptions and then it was understood all over South Asia where the Ashoka pillars are found 93 Jack Goody states that ancient India likely had a very old culture of writing along with its oral tradition of composing and transmitting knowledge because the Vedic literature is too vast consistent and complex to have been entirely created memorized accurately preserved and spread without a written system 94 Falk disagrees with Goody and suggests that it is a Western presumption and inability to imagine that remarkably early scientific achievements such as Paṇini s grammar 5th to 4th century BCE and the creation preservation and wide distribution of the large corpus of the Brahmanic Vedic literature and the Buddhist canonical literature without any writing scripts Johannes Bronkhorst disagrees with Falk and states Falk goes too far It is fair to expect that we believe that Vedic memorisation though without parallel in any other human society has been able to preserve very long texts for many centuries without losing a syllable However the oral composition of a work as complex as Paṇini s grammar is not only without parallel in other human cultures it is without parallel in India itself It just will not do to state that our difficulty in conceiving any such thing is our problem 95 Pali is also an extinct language 109 The oldest surviving Sanskrit inscription in the Kathmandu valley is dated to 464 CE 134 Referensi Sunting Uta Reinohl 2016 Grammaticalization and the Rise of Configurationality in Indo Aryan Oxford University Press hlm xiv 1 16 ISBN 978 0 19 873666 0 a b Jain Dhanesh 2007 Sociolinguistics of the Indo Aryan languages Dalam George Cardona Dhanesh Jain The Indo Aryan Languages Routledge hlm 47 66 51 ISBN 978 1 135 79711 9 In the history of Indo Aryan writing was a later development and its adoption has been slow even in modern times The first written word comes to us through Asokan inscriptions dating back to the third century BC Originally Brahmi was used to write Prakrit MIA for Sanskrit OIA it was used only four centuries later Masica 1991 135 The MIA traditions of Buddhist and Jain texts show greater regard for the written word than the OIA Brahminical tradition though writing was available to Old Indo Aryans a b Salomon Richard 2007 The Writing Systems of the Indo Aryan Languages Dalam George Cardona Dhanesh Jain The Indo Aryan Languages Routledge hlm 67 102 ISBN 978 1 135 79711 9 Although in modern usage Sanskrit is most commonly written or printed in Nagari in theory it can be represented by virtually any of the main Brahmi based scripts and in practice it often is Thus scripts such as Gujarati Bangla and Oriya as well as the major south Indian scripts traditionally have been and often still are used in their proper territories for writing Sanskrit Sanskrit in other words is not inherently linked to any particular script although it does have a special historical connection with Nagari Sanskerta di Kamus Besar Bahasa Indonesia Apte Vaman Shivaram 1957 Revised and enlarged edition of Prin V S Apte sThe practical Sanskrit English Dictionary Poona Prasad Prakashan hlm 1596 from स स क त saṃskṛite past passive participle Made perfect refined polished cultivated त tah A word formed regularly according to the rules of grammar a regular derivative तम tam Refined or highly polished speech the Sanskṛit language स स क त न म द व व गन व ख य त महर ष भ named sanskritam the divine language elaborated by the sages from Kavyadarsa 1 33 of Daṇḍin Roger D Woodard 2008 The Ancient Languages of Asia and the Americas Cambridge University Press hlm 1 2 ISBN 978 0 521 68494 1 The earliest form of this oldest language Sanskrit is the one found in the ancient Brahmanic text called the Rigveda composed c 1500 BC The date makes Sanskrit one of the three earliest of the well documented languages of the Indo European family the other two being Old Hittite and Myceanaean Greek and in keeping with its early appearance Sanskrit has been a cornerstone in the reconstruction of the parent language of the Indo European family Proto Indo European a b c Bauer Brigitte L M 2017 Nominal Apposition in Indo European Its forms and functions and its evolution in Latin romance De Gruyter hlm 90 92 ISBN 978 3 11 046175 6 for detailed comparison of the languages see pages 90 126 a b c d Ramat Anna Giacalone Ramat Paolo 2015 The Indo European Languages Routledge hlm 26 31 ISBN 978 1 134 92187 4 Dyson Tim 2018 A Population History of India From the First Modern People to the Present Day Oxford University Press hlm 14 15 ISBN 978 0 19 882905 8 Although the collapse of the Indus valley civilization is no longer believed to have been due to an Aryan invasion it is widely thought that at roughly the same time or perhaps a few centuries later new Indo Aryan speaking people and influences began to enter the subcontinent from the north west Detailed evidence is lacking Nevertheless a predecessor of the language that would eventually be called Sanskrit was probably introduced into the north west sometime between 3 900 and 3 000 years ago This language was related to one then spoken in eastern Iran and both of these languages belonged to the Indo European language family Pinkney Andrea Marion 2014 Revealing the Vedas in Hinduism Foundations and issues of interpretation of religions in South Asian Hindu traditions Dalam Bryan S Turner Oscar Salemink Routledge Handbook of Religions in Asia Routledge hlm 38 ISBN 978 1 317 63646 5 According to Asko Parpola the Proto Indo Aryan civilization was influenced by two external waves of migrations The first group originated from the southern Urals c 2100 BCE and mixed with the peoples of the Bactria Margiana Archaeological Complex BMAC this group then proceeded to South Asia arriving around 1900 BCE The second wave arrived in northern South Asia around 1750 BCE and mixed with the formerly arrived group producing the Mitanni Aryans c 1500 BCE a precursor to the peoples of the Ṛgveda Michael Witzel has assigned an approximate chronology to the strata of Vedic languages arguing that the language of the Ṛgveda changed through the beginning of the Iron Age in South Asia which started in the Northwest Punjab around 1000 BCE On the basis of comparative philological evidence Witzel has suggested a five stage periodization of Vedic civilization beginning with the Ṛgveda On the basis of internal evidence the Ṛgveda is dated as a late Bronze Age text composed by pastoral migrants with limited settlements probably between 1350 and 1150 BCE in the Punjab region Michael C Howard 2012 hlm 21 Pollock Sheldon 2006 The Language of the Gods in the World of Men Sanskrit Culture and Power in Premodern India University of California Press hlm 14 ISBN 978 0 520 24500 6 Once Sanskrit emerged from the sacerdotal environment it became the sole medium by which ruling elites expressed their power Sanskrit probably never functioned as an everyday medium of communication anywhere in the cosmopolis not in South Asia itself let alone Southeast Asia The work Sanskrit did do was directed above all toward articulating a form of politics as celebration of aesthetic power Burrow 1973 hlm 62 64 Cardona George Luraghi Silvia 2018 Sanskrit Dalam Bernard Comrie The World s Major Languages Taylor amp Francis hlm 497 ISBN 978 1 317 29049 0 Sanskrit samskrita adorned purified refers to several varieties of Old Indo Aryan whose most archaic forms are found in Vedic texts the Rigveda Ṛgveda Yajurveda Samveda Atharvaveda with various branches Alfred C Woolner 1986 Introduction to Prakrit Motilal Banarsidass hlm 3 4 ISBN 978 81 208 0189 9 If in Sanskrit we include the Vedic language and all dialects of the Old Indian period then it is true to say that all the Prakrits are derived from Sanskrit If on the other hand Sanskrit is used more strictly of the Panini Patanjali language or Classical Sanskrit then it is untrue to say that any Prakrit is derived from Sanskrit except that Sauraseni the Midland Prakrit is derived from the Old Indian dialect of the Madhyadesa on which Classical Sanskrit was mainly based Lowe John J 2015 Participles in Rigvedic Sanskrit The syntax and semantics of adjectival verb forms Oxford University Press hlm 1 2 ISBN 978 0 19 100505 3 It consists of 1 028 hymns suktas highly crafted poetic compositions originally intended for recital during rituals and for the invocation of and communication with the Indo Aryan gods Modern scholarly opinion largely agrees that these hymns were composed between around 1500 BCE and 1200 BCE during the eastward migration of the Indo Aryan tribes from the mountains of what is today northern Afghanistan across the Punjab into north India Witzel Michael 2006 Early Loan Words in Western Central Asia Indicators of Substrate Populations Migrations and Trade Relations Dalam Victor H Mair Contact And Exchange in the Ancient World University of Hawaii Press hlm 158 190 160 ISBN 978 0 8248 2884 4 The Vedas were composed roughly between 1500 1200 and 500 BCE in parts of present day Afghanistan northern Pakistan and northern India The oldest text at our disposal is the Rgveda RV it is composed in archaic Indo Aryan Vedic Sanskrit Shulman David 2016 Tamil Harvard University Press hlm 17 19 ISBN 978 0 674 97465 4 p 17 Similarly we find a large number of other items relating to flora and fauna grains pulses and spices that is words that we might expect to have made their way into Sanskrit from the linguistic environment of prehistoric or early historic India p 18 Dravidian certainly influenced Sanskrit phonology and syntax from early on p 19 Vedic Sanskrit was in contact from very ancient times with speakers of Dravidian languages and that the two language families profoundly influenced one another a b Evans Nicholas 2009 Dying Words Endangered languages and what they have to tell us John Wiley amp Sons hlm 27 ISBN 978 0 631 23305 3 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Evans 20092 Glenn Van Brummelen 2014 Arithmetic Dalam Thomas F Glick Steven Livesey Faith Wallis Medieval Science Technology and Medicine An Encyclopedia Routledge hlm 46 48 ISBN 978 1 135 45932 1 The story of the growth of arithmetic from the ancient inheritance to the wealth passed on to the Renaissance is dramatic and passes through several cultures The most groundbreaking achievement was the evolution of a positional number system in which the position of a digit within a number determines its value according to powers usually of ten e g in 3 285 the 2 refers to hundreds Its extension to include decimal fractions and the procedures that were made possible by its adoption transformed the abilities of all who calculated with an effect comparable to the modern invention of the electronic computer Roughly speaking this began in India was transmitted to Islam and then to the Latin West Lowe John J 2017 Transitive Nouns and Adjectives Evidence from Early Indo Aryan Oxford University Press hlm 58 ISBN 978 0 19 879357 1 The term Epic Sanskrit refers to the language of the two great Sanskrit epics the Mahabharata and the Ramayana It is likely therefore that the epic like elements found in Vedic sources and the two epics that we have are not directly related but that both drew on the same source an oral tradition of storytelling that existed before throughout and after the Vedic period Lowe John J 2017 Transitive Nouns and Adjectives Evidence from Early Indo Aryan Oxford University Press hlm 53 ISBN 978 0 19 879357 1 The desire to preserve understanding and knowledge of Sanskrit in the face of ongoing linguistic change drove the development of an indigenous grammatical tradition which culminated in the composition of the Astadhyayi attributed to the grammarian Panini no later than the early fourth century BCE In subsequent centuries Sanskrit ceased to be learnt as a native language and eventually ceased to develop as living languages do becoming increasingly fixed according to the prescriptions of the grammatical tradition a b Lowe John J 2015 Participles in Rigvedic Sanskrit The Syntax and Semantics of Adjectival Verb Forms Oxford University Press hlm 2 ISBN 978 0 19 100505 3 The importance of the Rigveda for the study of early Indo Aryan historical linguistics cannot be underestimated its language is notably similar in many respects to the most archaic poetic texts of related language families the Old Avestan Gathas and Homer s Iliad and Odyssey respectively the earliest poetic representatives of the Iranian and Greek language families Moreover its manner of preservation by a system of oral transmission which has preserved the hymns almost without change for 3 000 years makes it a very trustworthy witness to the Indo Aryan language of North India in the second millennium BC Its importance for the reconstruction of Proto Indo European particularly in respect of the archaic morphology and syntax it preserves is considerable Any linguistic investigation into Old Indo Aryan Indo Iranian or Proto Indo European cannot avoid treating the evidence of the Rigveda as of vital importance Staal 1986 Filliozat 2004 hlm 360 375 Filliozat 2004 hlm 139 Gazzola Michele Wickstrom Bengt Arne 2016 The Economics of Language Policy MIT Press hlm 469 ISBN 978 0 262 03470 8 The Eighth Schedule recognizes India s national languages as including the major regional languages as well as others such as Sanskrit and Urdu which contribute to India s cultural heritage The original list of fourteen languages in the Eighth Schedule at the time of the adoption of the Constitution in 1949 has now grown to twenty two Groff Cynthia 2017 The Ecology of Language in Multilingual India Voices of Women and Educators in the Himalayan Foothills Palgrave Macmillan UK hlm 58 ISBN 978 1 137 51961 0 As Mahapatra says It is generally believed that the significance for the Eighth Schedule lies in providing a list of languages from which Hindi is directed to draw the appropriate forms style and expressions for its enrichment Being recognized in the Constitution however has had significant relevance for a language s status and functions Indian village where people speak in Sanskrit BBC News dalam bahasa Inggris 22 December 2014 Diakses tanggal 30 September 2020 a b c Sreevastan Ajai 10 August 2014 Where are the Sanskrit speakers Chennai The Hindu Diakses tanggal 11 October 2020 Sanskrit is also the only scheduled language that shows wide fluctuations rising from 6 106 speakers in 1981 to 49 736 in 1991 and then falling dramatically to 14 135 speakers in 2001 This fluctuation is not necessarily an error of the Census method People often switch language loyalties depending on the immediate political climate says Prof Ganesh Devy of the People s Linguistic Survey of India Because some people fictitiously indicate Sanskrit as their mother tongue owing to its high prestige and Constitutional mandate the Census captures the persisting memory of an ancient language that is no longer anyone s real mother tongue says B Mallikarjun of the Center for Classical Language Hence the numbers fluctuate in each Census Sanskrit has influence without presence says Devy We all feel in some corner of the country Sanskrit is spoken But even in Karnataka s Mattur which is often referred to as India s Sanskrit village hardly a handful indicated Sanskrit as their mother tongue Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ruppel2017 Annamalai E 2008 Contexts of multilingualism Dalam Braj B Kachru Yamuna Kachru S N Sridhar Language in South Asia Cambridge University Press hlm 223 ISBN 978 1 139 46550 2 Some of the migrated languages such as Sanskrit and English remained primarily as a second language even though their native speakers were lost Some native languages like the language of the Indus valley were lost with their speakers while some linguistic communities shifted their language to one or other of the migrants languages Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama sreevastan thehindu sanskrit Distribution of the 22 Scheduled Languages India States Union Territories Sanskrit PDF Census of India 2011 hlm 30 diakses tanggal 4 October 2020 Seth Sanjay 2007 Subject Lessons The Western Education of Colonial India Duke University Press hlm 171 ISBN 978 0 8223 4105 5 Angus Stevenson amp Maurice Waite 2011 hlm 1275 a b Shlomo Biderman 2008 hlm 90 Will Durant 1963 hlm 406 Sir Monier Monier Williams 2005 A Sanskrit English Dictionary Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo European Languages Motilal Banarsidass hlm 1120 ISBN 978 81 208 3105 6 Louis Renou amp Jagbans Kishore Balbir 2004 hlm 1 2 Annette Wilke amp Oliver Moebus 2011 hlm 62 66 with footnotes Guy L Beck 2006 hlm 117 123 Southworth Franklin 2004 Linguistic Archaeology of South Asia Routledge hlm 45 ISBN 978 1 134 31777 6 Jared Klein Brian Joseph Matthias Fritz 2017 Handbook of Comparative and Historical Indo European Linguistics An International Handbook Walter De Gruyter hlm 318 320 ISBN 978 3 11 026128 8 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama Woodard12 Ancient tablet found Oldest readable writing in Europe National Geographic 1 April 2011 Rose Jenny 18 August 2011 Zoroastrianism A guide for the perplexed Bloomsbury Publishing hlm 75 76 ISBN 978 1 4411 2236 0 Dani Ahmad Hasan Masson Vadim Mikhaĭlovich 1999 History of Civilizations of Central Asia Motilal Banarsidass hlm 357 358 ISBN 978 81 208 1407 3 Colin P Masica 1993 hlm 34 Levin Saul 24 October 2002 Semitic and Indo European Current Issues in Linguistic Theory 226 II Comparative morphology syntax and phonetics John Benjamins Publishing Company hlm 431 ISBN 9781588112224 OCLC 32590410 ISBN 1588112225 Bryant Edwin Francis Patton Laurie L The Indo Aryan Controversy Evidence and inference in Indian history Psychology Press hlm 208 Robins R H 2014 General Linguistics Routledge hlm 346 347 ISBN 978 1 317 88763 8 J P Mallory amp D Q Adams 2006 hlm 6 Burrow 1973 hlm 6 Colin P Masica 1993 hlm 36 38 Burrow 1973 hlm 30 32 Burrow 1973 hlm 30 34 a b Meier Brugger Michael 2003 Indo European Linguistics Walter de Gruyter hlm 20 ISBN 978 3 11 017433 5 MacDonell 2004 Keith A Berriedale 1993 A History of Sanskrit Literature Motilal Banarsidass hlm 4 ISBN 978 81 208 1100 3 Barbara A Holdrege 2012 hlm 229 230 Bryant 2001 hlm 66 67 Louis Renou amp Jagbans Kishore Balbir 2004 hlm 5 6 Cardona George 2012 Sanskrit Language Encyclopaedia Britannica a b Witzel M 1997 Inside the Texts Beyond the Texts New approaches to the study of the Vedas PDF Cambridge Massachusetts Harvard University Press Diakses tanggal 17 July 2018 Harold G Coward 1990 hlm 3 12 36 47 111 112 Note Sanskrit was both a literary and spoken language in ancient India a b Cohen Signe 2017 The Upanisads A complete guide Taylor amp Francis hlm 11 17 ISBN 978 1 317 63696 0 Bryant 2001 hlm 249 Robinson Andrew 2014 India A Short History Thames amp Hudson hlm 56 57 ISBN 978 0 500 77195 2 Lowe John Jeffrey 2015 Participles in Rigvedic Sanskrit The syntax and semantics of adjectival verb forms Oxford University Press hlm 2 3 ISBN 978 0 19 870136 1 Stephanie W Jamison amp Joel P Brereton 2014 hlm 10 11 72 Stephanie W Jamison amp Joel P Brereton 2014 hlm 50 Stephanie W Jamison amp Joel P Brereton 2014 hlm 66 67 Richard Gombrich 2006 Theravada Buddhism A Social History from Ancient Benares to Modern Colombo Routledge hlm 24 25 ISBN 978 1 134 90352 8 Gerard Huet Amba Kulkarni Peter Scharf 2009 Sanskrit Computational Linguistics First and Second International Symposia Rocquencourt France October 29 31 2007 Providence RI USA May 15 17 2008 Revised Selected Papers Springer hlm v vi ISBN 978 3 642 00154 3 Cardona George 1998 Paṇini A Survey of Research Motilal Banarsidass hlm 268 ISBN 978 81 208 1494 3 The Editors of Encyclopaedia Britannica 2013 Ashtadhyayi Work by Panini Encyclopaedia Britannica Diakses tanggal 23 October 2017 Ashtadhyayi Sanskrit Aṣṭadhyayi Eight Chapters Sanskrit treatise on grammar written in the 6th to 5th century BCE by the Indian grammarian Panini Staal Frits April 1965 Euclid and Paṇini Philosophy East and West 15 2 99 116 Harold G Coward 1990 hlm 13 14 111 Paṇini Sumitra Mangesh Katre 1989 Aṣṭadhyayi of Paṇini Motilal Banarsidass hlm xix xxi ISBN 978 81 208 0521 7 Harold G Coward 1990 hlm 13 14 111 Louis Renou amp Jean Filliozat L Inde Classique manuel des etudes indiennes vol II pp 86 90 Ecole francaise d Extreme Orient 1953 reprinted 2000 ISBN 2 85539 903 3 Angot Michel L Inde Classique pp 213 215 Les Belles Lettres Paris 2001 ISBN 2 251 41015 5 Yuji Kawaguchi Makoto Minegishi Wolfgang Viereck 2011 Corpus based Analysis and Diachronic Linguistics John Benjamins Publishing Company hlm 223 224 ISBN 978 90 272 7215 7 John Bowman 2005 Columbia Chronologies of Asian History and Culture Columbia University Press hlm 728 ISBN 978 0 231 50004 3 Salomon 1998 hlm 11 Juhyung Rhi 2009 On the Peripheries of Civilizations The Evolution of a Visual Tradition in Gandhara Journal of Central Eurasian Studies 1 5 1 13 Rita Sherma Arvind Sharma 2008 Hermeneutics and Hindu Thought Toward a Fusion of Horizons Springer hlm 235 ISBN 978 1 4020 8192 7 Falk Harry 1993 Schrift im alten Indien ein Forschungsbericht mit Anmerkungen dalam bahasa German Gunter Narr Verlag hlm 109 167 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Salomon Richard 1995 Review On the Origin of the Early Indian Scripts Journal of the American Oriental Society 115 2 271 278 doi 10 2307 604670 JSTOR 604670 Scharfe Hartmut 2002 Education in Ancient India Handbook of Oriental Studies Leiden Netherlands Brill hlm 10 12 Oskar von Hinuber 1989 Der Beginn der Schrift und fruhe Schriftlichkeit in Indien Akademie der Wissenschaften und der Literatur hlm 241 245 ISBN 9783515056274 OCLC 22195130 Jack Goody 1987 The Interface Between the Written and the Oral Cambridge University Press hlm 110 124 ISBN 978 0 521 33794 6 Johannes Bronkhorst 2002 Literacy and Rationality in Ancient India Asiatische Studien Etudes Asiatiques 56 4 pages 803 804 797 831 Louis Renou amp Jagbans Kishore Balbir 2004 hlm 53 Louis Renou amp Jagbans Kishore Balbir 2004 hlm 53 54 Burrow 1973 hlm 33 34 a b c d A M Ruppel 2017 hlm 378 383 Arthur Anthony Macdonell 1997 A Sanskrit Grammar for Students Motilal Banarsidass hlm 236 244 ISBN 978 81 208 0505 7 Louis Renou amp Jagbans Kishore Balbir 2004 hlm 1 59 Fleet John Faithfull 1907 Corpus Inscriptionum Indicarum Vol 3 1970 ac 4616 hlm 153 Line 14 of the inscription Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama wright sanskrit first Alfred C Woolner 1986 Introduction to Prakrit Motilal Banarsidass hlm 6 context 1 10 ISBN 978 81 208 0189 9 Clarence Maloney 1978 Language and Civilization Change in South Asia Brill Academic hlm 111 114 ISBN 978 90 04 05741 8 Shastri Gaurinath Bhattacharyya 1987 A Concise History of Classical Sanskrit Literature Motilal Banarsidass hlm 18 19 ISBN 978 81 208 0027 4 Johansson Rune Edvin Anders 1981 Pali Buddhist Texts Explained to the beginner Psychology Press hlm 7 ISBN 978 0 7007 1068 3 Pali is known mainly as the language of Theravada Buddhism Very little is known about its origin We do not know where it was spoken or if it originally was a spoken language at all The ancient Ceylonese tradition says that the Buddha himself spoke Magadhi and that this language was identical to Pali a b c Dundas Paul 2003 The Jains Routledge hlm 69 70 ISBN 978 0 415 26606 2 Ethnologue report for language code pli Ethnologue Diakses tanggal 20 July 2018 P S Krishnavarma 1881 Sanskrit as a living language in India Journal of the National Indian Association Henry S King amp Company hlm 737 745 a b c Gaurinath Bhattacharyya Shastri 1987 A Concise History of Classical Sanskrit Literature Motilal Banarsidass hlm 20 23 ISBN 978 81 208 0027 4 a b c d Deshpande 2011 hlm 218 220 Moriz Winternitz 1996 A History of Indian Literature Motilal Banarsidass hlm 42 46 ISBN 978 81 208 0264 3 Deshpande 2011 hlm 222 223 Etinne Lamotte 1976 Histoire du buddhisme indien des origines a l ere saka Tijdschrift Voor Filosofie 21 3 539 541 Louvain la Neuve Universite de Louvain Institut orientaliste Sheldon Pollock 1996 The Sanskrit Cosmopolis A D 300 1300 Transculturation Vernacularization and the Question of Ideology Dalam Jan Houben Ideology and Status of Sanskrit Contributions to the history of the Sanskrit language Leiden New York E J Brill hlm 197 199 for context and details please see 197 239 ISBN 978 90 04 10613 0 a b Reinohl Uta 2016 Grammaticalization and the rise of configurationality in Indo Aryan Oxford University Press hlm 120 121 Hock Hans Henrich Bashir E Subbarao K V 2016 The languages and linguistics of South Asia a comprehensive guide Berlin de Gruyter Mouton hlm 94 95 Hart George 1976 The relation between Tamil and classical Sanskrit literature Wiesbaden O Harrassowitz hlm 317 320 ISBN 3447017856 Shulman David Dean 2016 Tamil a biography London UK The Belknap Press Of Harvard University Press hlm 12 14 20 Sheldon Pollock 1996 Jan E M Houben ed Ideology and Status of Sanskrit BRILL Academic hlm 197 223 with footnotes ISBN 978 90 04 10613 0 William S Y Wang Chaofen Sun 2015 The Oxford Handbook of Chinese Linguistics Oxford University Press hlm 6 19 203 212 236 245 ISBN 978 0 19 985633 6 Burrow 1973 hlm 63 66 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama scharf233 Jinah Kim 2013 Receptacle of the Sacred Illustrated Manuscripts and the Buddhist Book Cult in South Asia University of California Press hlm 8 13 15 49 ISBN 978 0 520 27386 3 a b Pieter C Verhagen 1994 A History of Sanskrit Grammatical Literature in Tibet BRILL hlm 159 160 ISBN 978 90 04 09839 8 Salomon 1998 hlm 154 155 Salomon 1998 hlm 158 159 Salomon 1998 hlm 155 157 a b Salomon 1998 hlm 158 Salomon 1998 hlm 157 Salomon 1998 hlm 155 William M Johnston 2013 Encyclopedia of Monasticism Routledge hlm 926 ISBN 978 1 136 78716 4 a b Todd T Lewis Subarna Man Tuladhar 2009 Sugata Saurabha An Epic Poem from Nepal on the Life of the Buddha by Chittadhar Hridaya Oxford University Press hlm 343 344 ISBN 978 0 19 988775 0 Salomon 1998 hlm 159 160 Patrick Olivelle 2006 Between the Empires Society in India 300 BCE to 400 CE Oxford University Press hlm 356 ISBN 978 0 19 977507 1 Salomon 1998 hlm 152 153 Rewi Alley 1957 Journey to Outer Mongolia a diary with poems Caxton Press hlm 27 28 a b Salomon 1998 hlm 153 154 Gian Luca Bonora Niccolo Pianciola Paolo Sartori 2009 Kazakhstan Religions and Society in the History of Central Eurasia U Allemandi hlm 65 140 ISBN 978 88 42217 558 Bjarke Frellesvig 2010 A History of the Japanese Language Cambridge University Press hlm 164 165 183 ISBN 978 1 139 48880 8 Donald S Lopez Jr 2017 Hyecho s Journey The World of Buddhism University of Chicago Press hlm 16 22 33 42 ISBN 978 0 226 51806 0 Salomon 1998 hlm 160 with footnote 134 Cynthia Groff 2013 Jo Arthur Shoba and Feliciano Chimbutane ed Bilingual Education and Language Policy in the Global South Routledge hlm 178 ISBN 978 1 135 06885 1 Sanskrit second official language of Uttarakhand The Hindu 21 January 2010 ISSN 0971 751X Diakses tanggal 2 October 2018 HP Assy clears three Bills Sanskrit becomes second official language Daftar pustaka Sunting H W Bailey 1955 Buddhist Sanskrit The Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland Cambridge University Press 87 1 2 13 24 doi 10 1017 S0035869X00106975 JSTOR 25581326 Banerji Sures 1989 A Companion to Sanskrit Literature Spanning a period of over three thousand years containing brief accounts of authors works characters technical terms geographical names myths legends and several appendices Delhi Motilal Banarsidass ISBN 978 81 208 0063 2 Guy L Beck 1995 Sonic Theology Hinduism and Sacred Sound Motilal Banarsidass ISBN 978 81 208 1261 1 Guy L Beck 2006 Sacred Sound Experiencing Music in World Religions Wilfrid Laurier Univ Press ISBN 978 0 88920 421 8 Robert S P Beekes 2011 Comparative Indo European Linguistics An introduction edisi ke 2nd John Benjamins Publishing ISBN 978 90 272 8500 3 Benware Wilbur 1974 The Study of Indo European Vocalism in the 19th Century From the Beginnings to Whitney and Scherer A Critical Historical Account Benjamins ISBN 978 90 272 0894 1 Shlomo Biderman 2008 Crossing Horizons World Self and Language in Indian and Western Thought Columbia University Press ISBN 978 0 231 51159 9 Claire Bowern Bethwyn Evans 2015 The Routledge Handbook of Historical Linguistics Routledge ISBN 978 1 317 74324 8 John L Brockington 1998 The Sanskrit Epics BRILL Academic ISBN 978 90 04 10260 6 Johannes Bronkhorst 1993 Buddhist Hybrid Sanskrit The Original Language Aspects of Buddhist Sanskrit Proceedings of the International Symposium on the Language of Sanskrit Buddhist Texts 1 5 Oct 1991 Sarnath hlm 396 423 ISBN 978 81 900149 1 5 Bryant Edwin 2001 The Quest for the Origins of Vedic Culture The Indo Aryan Migration Debate Oxford UK Oxford University Press ISBN 978 0 19 513777 4 Edwin Francis Bryant Laurie L Patton 2005 The Indo Aryan Controversy Evidence and Inference in Indian History Psychology Press ISBN 978 0 7007 1463 6 Burrow Thomas 1973 The Sanskrit Language edisi ke 3rd revised London Faber amp Faber Robert E Buswell Jr Donald S Lopez Jr 2013 The Princeton Dictionary of Buddhism Princeton University Press ISBN 978 1 4008 4805 8 George Cardona 2012 Sanskrit Language Encyclopaedia Britannica James Clackson 18 October 2007 Indo European Linguistics An Introduction Cambridge University Press ISBN 978 1 139 46734 6 Coulson Michael 1992 Richard Gombrich James Benson ed Sanskrit an introduction to the classical language edisi ke 2nd revised by Gombrich and Benson Random House ISBN 978 0 340 56867 5 OCLC 26550827 Michael Coulson Richard Gombrich James Benson 2011 Complete Sanskrit A Teach Yourself Guide Mcgraw Hill ISBN 978 0 07 175266 4 Harold G Coward 1990 Karl Potter ed The Philosophy of the Grammarians in Encyclopedia of Indian Philosophies 5 Princeton University Press ISBN 978 81 208 0426 5 Suniti Kumar Chatterji 1957 Indianism and Sanskrit Annals of the Bhandarkar Oriental Research Institute Bhandarkar Oriental Research Institute 38 1 2 1 33 JSTOR 44082791 Peter T Daniels 1996 The World s Writing Systems Oxford University Press ISBN 978 0 19 507993 7 Deshpande Madhav 2011 Efforts to vernacularize Sanskrit Degree of success and failure Dalam Joshua Fishman Ofelia Garcia Handbook of Language and Ethnic Identity The success failure continuum in language and ethnic identity efforts 2 Oxford University Press ISBN 978 0 19 983799 1 Will Durant 1963 Our oriental heritage Simon amp Schuster ISBN 978 1567310122 Eltschinger Vincent 2017 Why Did the Buddhists Adopt Sanskrit Open Linguistics 3 1 doi 10 1515 opli 2017 0015 ISSN 2300 9969 J Filliozat 1955 Sanskrit as Language of Communication Annals of the Bhandarkar Oriental Research Institute Bhandarkar Oriental Research Institute 36 3 4 179 189 JSTOR 44082954 Filliozat Pierre Sylvain 2004 Ancient Sanskrit Mathematics An Oral Tradition and a Written Literature dalam Chemla Karine Cohen Robert S Renn Jurgen et al History of Science History of Text Boston Series in the Philosophy of Science Dordrecht Springer Netherlands hlm 360 375 doi 10 1007 1 4020 2321 9 7 ISBN 978 1 4020 2320 0 Pierre Sylvain Filliozat 2000 The Sanskrit Language An Overview History and Structure Linguistic and Philosophical Representations Uses and Users Indica ISBN 978 81 86569 17 7 Benjamin W Fortson IV 2011 Indo European Language and Culture An Introduction John Wiley amp Sons ISBN 978 1 4443 5968 8 Robert P Goldman Sally J Sutherland Goldman 2002 Devavaṇipravesika An Introduction to the Sanskrit Language Center for South Asia Studies University of California Press Thomas V Gamkrelidze Vjaceslav V Ivanov 2010 Indo European and the Indo Europeans A Reconstruction and Historical Analysis of a Proto Language and Proto Culture Part I The Text Part II Bibliography Indexes Walter de Gruyter ISBN 978 3 11 081503 0 Thomas V Gamkrelidze V V Ivanov 1990 The Early History of Indo European Languages Scientific American Nature America 262 3 110 117 Bibcode 1990SciAm 262c 110G doi 10 1038 scientificamerican0390 110 JSTOR 24996796 Jack Goody 1987 The Interface Between the Written and the Oral Cambridge University Press ISBN 978 0 521 33794 6 Reinhold Grunendahl 2001 South Indian Scripts in Sanskrit Manuscripts and Prints Grantha Tamil Malayalam Telugu Kannada Nandinagari Otto Harrassowitz Verlag ISBN 978 3 447 04504 9 Houben Jan 1996 Ideology and status of Sanskrit contributions to the history of the Sanskrit language Brill ISBN 978 90 04 10613 0 Hanneder J 2002 On The Death of Sanskrit Indo Iranian Journal Brill Academic Publishers 45 4 293 310 doi 10 1023 a 1021366131934 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hock Hans Henrich 1983 Kachru Braj B ed Language death phenomena in Sanskrit grammatical evidence for attrition in contemporary spoken Sanskrit Studies in the Linguistic Sciences 13 2 Barbara A Holdrege 2012 Veda and Torah Transcending the Textuality of Scripture State University of New York Press ISBN 978 1 4384 0695 4 Michael C Howard 2012 Transnationalism in Ancient and Medieval Societies The Role of Cross Border Trade and Travel McFarland ISBN 978 0 7864 9033 2 Dhanesh Jain George Cardona 2007 The Indo Aryan Languages Routledge ISBN 978 1 135 79711 9 Stephanie W Jamison Joel P Brereton 2014 The Rigveda 3 Volume Set Volume I Oxford University Press ISBN 978 0 19 972078 1 A Berriedale Keith 1993 A history of Sanskrit literature Motilal Banarsidass ISBN 978 81 208 1100 3 Damien Keown Charles S Prebish 2013 Encyclopedia of Buddhism Taylor amp Francis ISBN 978 1 136 98595 9 Anne Kessler Persaud 2009 Knut A Jacobsen et al ed Brill s Encyclopedia of Hinduism Sacred texts ritual traditions arts concepts Brill Academic ISBN 978 90 04 17893 9 Jared Klein Brian Joseph Matthias Fritz 2017 Handbook of Comparative and Historical Indo European Linguistics An International Handbook Walter De Gruyter ISBN 978 3 11 026128 8 Dalai Lama 1979 Sanskrit in Tibetan Literature The Tibet Journal 4 2 3 5 JSTOR 43299940 Winfred Philipp Lehmann 1996 Theoretical Bases of Indo European Linguistics Psychology Press ISBN 978 0 415 13850 5 Donald S Lopez Jr 1995 Authority and Orality in the Mahayana PDF Numen Brill Academic 42 1 21 47 doi 10 1163 1568527952598800 hdl 2027 42 43799 JSTOR 3270278 Mahadevan Iravatham 2003 Early Tamil Epigraphy from the Earliest Times to the Sixth Century A D Harvard University Press ISBN 978 0 674 01227 1 Malhotra Rajiv 2016 The Battle for Sanskrit Is Sanskrit Political or Sacred Oppressive or Liberating Dead or Alive Harper Collins ISBN 978 9351775386 J P Mallory Douglas Q Adams 1997 Encyclopedia of Indo European Culture Taylor amp Francis ISBN 978 1 884964 98 5 Mallory J P 1992 In Search of the Indo Europeans Language Archaeology and Myth Praehistorische Zeitschrift Walter de Gruyter GmbH 67 1 doi 10 1515 pz 1992 0118 ISSN 1613 0804 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Colin P Masica 1993 The Indo Aryan Languages Cambridge University Press ISBN 978 0 521 29944 2 Michael Meier Brugger 2003 Indo European Linguistics Walter de Gruyter ISBN 978 3 11 017433 5 Michael Meier Brugger 2013 Indo European Linguistics Walter de Gruyter ISBN 978 3 11 089514 8 Matilal Bimal 2015 The word and the world India s contribution to the study of language New Delhi India Oxford Oxford University Press ISBN 978 0 19 565512 4 OCLC 59319758 Maurer Walter 2001 The Sanskrit language an introductory grammar and reader Surrey England Curzon ISBN 978 0 7007 1382 0 J P Mallory D Q Adams 2006 The Oxford Introduction to Proto Indo European and the Proto Indo European World Oxford University Press ISBN 978 0 19 928791 8 V RAGHAVAN 1965 Sanskrit Indian Literature Sahitya Akademi 8 2 110 115 JSTOR 23329146 MacDonell Arthur 2004 A History Of Sanskrit Literature Kessinger Publishing ISBN 978 1 4179 0619 2 Sir Monier Monier Williams 2005 A Sanskrit English Dictionary Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo European Languages Motilal Banarsidass ISBN 978 81 208 3105 6 Tim Murray 2007 Milestones in Archaeology A Chronological Encyclopedia ABC CLIO ISBN 978 1 57607 186 1 Ramesh Chandra Majumdar 1974 Study of Sanskrit in South East Asia Sanskrit College Nedi a lkov V P 2007 Reciprocal constructions Amsterdam Philadelphia J Benjamins Pub Co ISBN 978 90 272 2983 0 Oberlies Thomas 2003 A Grammar of Epic Sanskrit Berlin New York Walter de Gruyter ISBN 978 3 11 014448 2 Petersen Walter 1912 Vedic Sanskrit and Prakrit Journal of the American Oriental Society American Oriental Society 32 4 414 428 doi 10 2307 3087594 ISSN 0003 0279 JSTOR 3087594 Sheldon Pollock 2009 The Language of the Gods in the World of Men Sanskrit Culture and Power in Premodern India University of California Press ISBN 978 0 520 26003 0 Pollock Sheldon 2001 The Death of Sanskrit Comparative Studies in Society and History Cambridge University Press 43 2 392 426 doi 10 1017 s001041750100353x JSTOR 2696659 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan V RAGHAVAN 1968 Sanskrit Flow of Studies Indian Literature Sahitya Akademi 11 4 82 87 JSTOR 24157111 Colin Renfrew 1990 Archaeology and Language The Puzzle of Indo European Origins Cambridge University Press ISBN 978 0 521 38675 3 Louis Renou Jagbans Kishore Balbir 2004 A history of Sanskrit language Ajanta ISBN 978 8 1202 05291 A M Ruppel 2017 The Cambridge Introduction to Sanskrit Cambridge University Press ISBN 978 1 107 08828 3 Salomon Richard 1998 Indian Epigraphy A Guide to the Study of Inscriptions in Sanskrit Prakrit and the other Indo Aryan Languages Oxford University Press ISBN 978 0 19 535666 3 Salomon Richard 1995 On the Origin of the Early Indian Scripts Journal of the American Oriental Society 115 2 271 279 doi 10 2307 604670 JSTOR 604670 Salomon Richard 1995 On the Origin of the Early Indian Scripts Journal of the American Oriental Society 115 2 271 279 doi 10 2307 604670 JSTOR 604670 Malati J Shendge 1997 The Language of the Harappans From Akkadian to Sanskrit Abhinav Publications ISBN 978 81 7017 325 0 Seth Sanjay 2007 Subject lessons the Western education of colonial India Durham NC Duke University Press ISBN 978 0 8223 4105 5 Staal Frits 1986 The Fidelity of Oral Tradition and the Origins of Science Mededelingen der Koninklijke Nederlandse Akademie von Wetenschappen Amsterdam North Holland Publishing Company Staal J F 1963 Sanskrit and Sanskritization The Journal of Asian Studies Cambridge University Press 22 3 261 275 doi 10 2307 2050186 JSTOR 2050186 Angus Stevenson Maurice Waite 2011 Concise Oxford English Dictionary Oxford University Press ISBN 978 0 19 960110 3 Southworth Franklin 2004 Linguistic Archaeology of South Asia Routledge ISBN 978 1 134 31777 6 Philipp Strazny 2013 Encyclopedia of Linguistics Routledge ISBN 978 1 135 45522 4 Paul Thieme 1958 The Indo European Language Scientific American 199 4 63 78 Bibcode 1958SciAm 199d 63T doi 10 1038 scientificamerican1058 63 JSTOR 24944793 Peter van der Veer 2008 Does Sanskrit Knowledge Exist Journal of Indian Philosophy Springer 36 5 6 633 641 doi 10 1007 s10781 008 9038 8 JSTOR 23497502 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Umasvati Umaswami 1994 That Which Is Diterjemahkan oleh Nathmal Tatia Rowman amp Littlefield ISBN 978 0 06 068985 8 Wayman Alex 1965 The Buddhism and the Sanskrit of Buddhist Hybrid Sanskrit Journal of the American Oriental Society 85 1 111 115 doi 10 2307 597713 JSTOR 597713 Annette Wilke Oliver Moebus 2011 Sound and Communication An Aesthetic Cultural History of Sanskrit Hinduism Walter de Gruyter ISBN 978 3 11 024003 0 Whitney W D 1885 The Roots of the Sanskrit Language Transactions of the American Philological Association JSTOR 16 5 29 doi 10 2307 2935779 ISSN 0271 4442 JSTOR 2935779 Witzel M 1997 Inside the texts beyond the texts New approaches to the study of the Vedas PDF Cambridge Massachusetts Harvard University Press Jamison Stephanie 2008 Roger D Woodard ed The Ancient Languages of Asia and the Americas Cambridge University Press ISBN 978 0 521 68494 1 Daftar pustaka SuntingJan Gonda 1952 Sanskrit in Indonesia New Delhi International Academy of Indian Culture Jan Gonda 1963 Kurze Elementar Grammatik der Sanskrit Sprache Leiden E J Brill Jan Gonda 1966 A Concise Elementary Grammar of the Sanskrit Language Tuscaloosa and London Translated from the German by Gordon B Ford Jr Haryati Soebadio 1983 Tata Bahasa Sanskerta Ringkas Jakarta Djambatan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bahasa Sanskerta amp oldid 18622172, wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan,

artikel

, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan.